Lihat lebih banyak

Neraca The Fed Meningkat Hampir US$300 Miliar, Jadi Sentimen Positif bagi Market Kripto

3 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Neraca bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed), naik hampir US$300 miliar.
  • Adapun kinerja market kripto dinilai peka terhadap tren likuiditas dari bank sentral.
  • Terkait hal ini, market kripto naik sekitar 5,3% dalam 24 jam terakhir, dan harga Bitcoin di atas US$26.000.
  • promo

Market kripto naik pada hari Jumat (17/3) sebagai dampak dari krisis perbankan Amerika Serikat (AS) yang sedang berlangsung. Dalam perkembangan terbaru, bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), telah menyuntikan hampir US$300 miliar ke dalam perekonomian.

Berdasarkan data CoinGecko, market kripto secara keseluruhan naik sekitar 5,3% dalam 24 jam terakhir. Sementara itu, harga Bitcoin saat ini berada di atas US$26.000.

Market kripto yang menghijau juga berarti bawah Bitcoin kembali menantang level tertingginya pada minggu ini dan turut menandai kinerja terbaik sejak Juni 2022.

Neraca The Fed Meningkat US$297 Miliar

Di kalangan keuangan tradisional (TradFi), sedang terjadi kegugupan di mana-mana karena data ekonomi terbaru menunjukkan sejauh mana The Fed telah mengatasi krisis perbankan yang menurut beberapa orang tidak seperti yang lain.

Di tengah peringatan bahwa lebih banyak bank bisa gagal dalam beberapa minggu mendatang dan penularan yang menyebar ke wilayah di luar AS, tampaknya kripto menjadi salah satu dari sedikit kelas aset investasi untuk berlindung dari gejolak yang mengingatkan pada krisis keuangan global tahun 2008.

Krisis bank di AS baru-baru ini telah mengakibatkan The Fed memberikan dana darurat sekitar US$297 miliar. Hal itu menumbuhkan neraca The Fed untuk pertama kali sejak mulai menaikkan suku bunga.

Sentimen yang Picu Market Kripto Bergerak Positif

Tidak mengherankan bila sikap pengetatan kuantitatif atau quantitative tightening (QT) oleh The Fed, yang merupakan proses menghilangkan likuiditas dari ekonomi, kembali menuju kebalikannya yaitu pelonggaran kuantitatif atau quantitative easing (QE).

Adapun kebijakan seperti ini diberlakukan sebelumnya oleh The Fed setelah terjadi krisis keuangan global 2008 serta pada Maret 2020 selama krisis lintas market yang dipicu pandemi Covid-19.

Pada tahun-tahun berikutnya setelah itu, persediaan uang AS tumbuh sekitar 46% sebelum QT dimulai. Hal itu membuat harga Bitcoin melonjak tajam, dari sekitar US$4.000 menjadi sekitar US$68.000.

Namun kini, analis keuangan Peter Schiff menjelaskan bahwa, “Seperti yang saya perkirakan, QE kembali. Minggu lalu, neraca The Fed membengkak sebesar US$300 miliar, [yang] menghapus 4 bulan QT dalam satu minggu. Pada akhir bulan, neraca [The Fed] bisa mencapai titik tertinggi baru.”

Adapun kinerja market kripto peka terhadap tren likuiditas dari bank sentral. Sebab, semakin banyak likuiditas yang dipompa ke ekonomi global oleh bank sentral, semakin baik hal itu bagi market kripto.

Optimisme di Market Kripto Telah Kembali

Pada hari ini, Ryan Selkis, pendiri dan CEO dari penyedia crypto market intelligence Messari, memperkirakan bahwa harga Bitcoin (BTC) akan menyentuh US$100.000 (sekitar Rp1,5 miliar) dalam 12 bulan ke depan.

Sang CEO Messari menilai akan ada lebih banyak bank yang gagal dalam beberapa minggu ke depan. Alasan pandangan bullish yang muncul darinya berpusat pada potensi akuisisi sejumlah Bitcoin oleh institusional. Sebab, Bitcoin dapat dianggap sebagai uang sehat di tengah devaluasi mata uang fiat dolar AS (USD).

Menariknya berdasarkan data perusahaan analitik on-chain Santimen, ada alamat crypto wallet milik whale yang telah menerima BTC senilai US$1 miliar dan menjadi transaksi Bitcoin terbesar pada tahun 2023. Transaksi itu terjadi pada 16 Maret kemarin. Namun, sejumlah pihak memperkirakan itu adalah wallet yang dikelola oleh crypto exchange.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori