Lihat lebih banyak

Niat Para Perusahaan Kripto untuk Keluar dari AS Dinilai Hanya Gertak Sambal

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Larisa Yarovaya, profesor keuangan di Universitas Southampton, menilai tidak mungkin para perusahaan kripto akan hengkang dari AS, karena wilayah tersebut adalah market kripto terbesar.
  • Argumen itu dilandaskan pada wacana dari sejumlah perusahaan kripto yang menyebut ingin cabut dari AS, namun belum kunjung merealisasikan rencana tersebut.
  • Senada dengan Yarovaya, co-founder Chainalysis juga mengemukakan bahwa para perusahaan kripto tersebut tidak benar-benar meninggalkan market AS.
  • promo

Sejumlah perusahaan kripto di Amerika Serikat (AS), termasuk Coinbase dan Ripple, menilai tindakan keras dari regulator di negara itu akan membuat para pelaku industri meninggalkan Negeri Paman Sam. Namun, pernyataan itu dinilai hanya gertakan.

Terkait hal tersebut, Larisa Yarovaya, profesor keuangan di Universitas Southampton, mengatakan bahwa AS adalah salah satu market terbesar untuk industri kripto. Oleh sebab itu, sangat tidak mungkin para perusahaan kripto akan pergi keluar AS.

“Ketakutan terbesar dari perusahaan kripto adalah regulasi akan menyebabkan kepanikan di kalangan investor dan harga kripto akan turun,” jelasnya kepada CNBC.

Yarovaya menilai bahwa terlihat percaya diri, bahkan sombong, adalah taktik umum dari para CEO perusahaan kripto.

Dia menyebut para CEO perusahaan kripto berpikir gestur mereka akan diterjemahkan menjadi kepercayaan investor, bahkan terlalu percaya diri dalam beberapa kasus, dan akan mendorong perilaku irasional lebih lanjut di antara investor.

Menurutnya, perilaku irasional yang dimaksud seperti menyerukan HODL, istilah yang bermakna tetap menyimpan aset kripto mereka meskipun terjadi crypto winter atau penurunan tajam dalam market kripto.

Indikasi CEO Perusahaan Kripto Hanya Menggertak

Indikasi bahwa para perusahaan kripto hanya memberikan gertakan untuk keluar dari Negeri Paman Sam dapat dilihat pada contoh Ripple dan Coinbase.

Brad Garlinghouse, CEO Ripple, tercatat telah mengancam untuk memindahkan kantor pusat mereka ke luar negeri sejak tahun 2020.

Pada Oktober tahun itu, dia mengatakan bahwa Inggris, Swiss, Singapura, Jepang, Uni Emirat Arab (UEA), sedang dipertimbangkan untuk kemungkinan perpindahan Ripple keluar dari Negeri Paman Sam. Namun, sampai sekarang, hal itu belum juga terealisasi.

Sementara itu CEO Coinbase, Brian Armstrong, dalam konferensi fintech di London, Inggris, pada 18 April lalu, menyatakan bahwa mereka akan mempertimbangkan opsi untuk berinvestasi lebih banyak di luar negeri, termasuk pindah dari AS ke tempat lain, jika mereka tidak mendapatkan kejelasan regulasi kripto di Negeri Paman Sam.

Namun, kurang dari sebulan kemudian, tepatnya pada 8 Mei, CEO Coinbase itu mengatakan bahwa mereka tidak akan meninggalkan AS meskipun ada ketidakpastian peraturan di negara itu.

“Coinbase tidak akan dipindahkan ke luar negeri. Kami akan selalu memiliki kehadiran AS, tetapi AS sedikit tertinggal sekarang,” kata Brian Armstrong.

Dari sejumlah contoh di atas, munculah istilah bahwa para perusahaan kripto sebenarnya sedang ‘bermain poker’ dengan regulator AS.

Amerika Serikat Tetap Jadi Wilayah Penting

Sebagai catatan, AS adalah market yang sangat besar untuk industri kripto. Menurut survei yang dilakukan oleh Morning Consult untuk Coinbase, diperkirakan ada lebih dari 50 juta orang AS mengatakan bahwa mereka memiliki beberapa kripto.

Jonathan Levin, co-founder perusahaan analitik Chainalysis, mengatakan, bahwa ada fokus yang jauh lebih besar pada internasional untuk perusahaan-perusahaan kripto.

“Namun, di ujung atas market kripto sendiri, secara pribadi saya tidak dapat melihat bahwa mereka benar-benar meninggalkan market AS,” jelas co-founder Chainalysis itu.

Selain itu, kepraktisan memindahkan perusahaan yang sudah besar ke luar dari AS dinilai akan sulit.

George Weston, seorang mitra di firma hukum offshore bernama Global Harneys, mengatakan meskipun industri kripto bersifat virtual, mereka masih membutuhkan orang-orang. Namun, orang-orang itu tetap memiliki keluarga hingga preferensi di mana mereka tinggal.

“Mengganti orang-orang itu dengan talenta lokal di tempat baru mungkin lebih mudah diucapkan daripada dilakukan,” terang George Weston.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Maret 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori