Lihat lebih banyak

NKDA Gandeng Airchains, Rilis 500 Ribu NFT untuk Kembangkan Sektor Pertanahan

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • NKDA India menggandeng Airchains untuk memanfaatkan blockchain dalam hal perekaman dan pelacakan lahan secara digital.
  • Uniknya, meskipun transaksi berlangsung di blockchain, pihak Airchains mengeklaim bahwa hal tersebut tidak akan melibatkan kripto.
  • Pendiri Polygon Labs, Sandeep Nailwal, menambahkan bahwa semakin banyaknya kasus penggunaan Web3 di dunia nyata secara langsung akan mempercepat adopsi kripto di arus utama.
  • promo

India terus melangkah maju untuk memanfaatkan teknologi blockchain. Kali ini, melalui sinergitas dengan startup Web3 Airchains, Otoritas Pengembangan Kolkata Kota Baru (NKDA) berniat melakukan perekaman dan pelacakan lahan secara digital. Demi memuluskan rencana NKDA, Airchains bakal merilis 500 ribu non-fungible token (NFT) di Polygon Supernets untuk menggantikan birokrasi tradisional yang berjalan di New Town Kolkata.

Dengan teknologi anyar tersebut, peningkatan mutasi tanah hingga proses hukum untuk pendaftaran dan pengalihan hak kepemilikan tanah bisa berjalan secara digital. Ketua NKDA, Debashis Sen, menyebutkan kerja sama ini dimaksudkan untuk menyederhanakan proses jual beli lahan, serta menghilangkan tantangan yang melekat saat terjadi transaksi.

Seperti diketahui, proses jual beli lahan yang selama ini terjadi kerap menimbulkan friksi di antara para pihak. Hal tersebut dipicu oleh adanya pemalsuan, perusakan catatan, penggunaan akses tidak sah, penggelapan pembayaran pajak, dan transfer ilegal.

Dengan adanya pemanfaatan blockchain beserta NFT, maka data yang sudah masuk tidak bisa diubah dan akan terekam secara utuh. Terlebih lagi, seluruh data tersebut juga menjadi transparan lantaran bisa diakses oleh banyak pihak.

“Untuk mencapai hal tersebut, kami telah melakukan identifikasi dan NFT merupakan solusi sempurna karena memungkinkan tokenisasi fisik properti dan juga menyederhanakan seluruh prosedur,” jelas Sen.

Nantinya, NFT tersebut akan digunakan untuk proses mutasi lahan seluas 27 ribu hektar yang berfungsi sebagai bukti kepemilikan tanah semua properti yang ada di bawah yurisdiksi NKDA.

Airchains Buat Skema Transaksi tanpa Melibatkan Kripto

Uniknya, meskipun transaksi berlangsung di blockchain, pihak Airchains mengeklaim bahwa hal tersebut tidak akan melibatkan kripto. Strategi itu sengaja dikedepankan lantaran regulasi di India sendiri masih cukup menantang untuk pemanfaatan Web3.

“Di India, pengguna institusional banyak yang meminta agar menjaga chain-nya tetap private atau tidak terekspos ke kripto. Sehingga, kami memilih skema transaksi yang bersifat gasless [tanpa biaya gas],” jelas pendiri Airchains, Ankur Rakhi Sinha.

Penyesuaian yang dilakukan oleh Airchains sepertinya bukanlah hal yang rumit. Sebelumnya, perusahaan yang didukung oleh GravityX itu juga sudah bekerja sama dengan beberapa badan tata kelola yang ada di seluruh India.

Salah satu pihak yang sempat bekerja sama dengan Airchains adalah Departemen Kepolisian di Firozabad. Melalui kerja sama itu, mereka meluncurkan sistem manajemen pengaduan berbasis blockchain. Selain itu, Airchains juga menjalin kemitraan dengan administrasi distrik Raigarh dalam peluncuran sistem pemantauan berbasis blockchain untuk melacak aktivitas perkebunan, serta Departemen Transportasi Telangana.

Penggunaan Web3 di Dunia Nyata Akan Mendorong Adopsi Kripto

Pendiri Polygon Labs, Sandeep Nailwal, menambahkan bahwa semakin banyaknya kasus penggunaan Web3 di dunia nyata secara langsung akan mempercepat adopsi kripto di arus utama. Apalagi, bagi wilayah berkembang di India, seperti Benggala Barat dengan PDB mencapai US$220 miliar dan populasi sebanyak 100 juta jiwa, memperlihatkan potensi yang luar biasa terhadap pemanfaatan teknologi blockchain.

“Pelanggaran hukum dalam mutasi dokumen tanah adalah masalah besar di India. Ribuan pemilik tanah ditipu menggunakan vektor tersebut. Lewat blockchain, sistem bisa berjalan transparan dan juga aman,” tambah Nailwal.

Untuk dipahami, Airchains merupakan entitas Web3 yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA). Dalam fase pra-seed, perusahaan berhasil mendapatkan pendanaan sebesar US$1 juta yang dipimpin oleh GravityX, venture capital yang berfokus pada startup Web3 potensial.

Kinerja perusahaan juga tergolong moncer. Sinha mengaku Airchains tumbuh sekitar 30% setiap kuartal dan memiliki pendapatan sebesar US$70 ribu. Dirinya optimistis dapat mendongkrak capaian itu menjadi lebih dari US$100 ribu dalam beberapa bulan mendatang.

Bagaimana pendapat Anda tentang kemitraan antara NKDA dan Airchains? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori