Sekitar US$5,65 miliar (Rp91,2 triliun) dalam opsi Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) akan kedaluwarsa hari Jumat, 26 Juli 2024.
Kedaluwarsa besar-besaran ini diperkirakan akan menimbulkan volatilitas yang masif. Maka dari itu, trader dan investor memantau dengan cermat potensi dampaknya pada pasar kripto.
Bagaimana Peluncuran ETF Ethereum Spot akan Pengaruhi Pasar Opsi Kripto?
Kedaluwarsa hari ini mencakup 61.320 kontrak Bitcoin senilai kira-kira US$4,07 miliar, menurut data Deribit. Ini merupakan kenaikan yang signifikan dari angka 20.679 kontrak minggu sebelumnya. Rasio put-to-call saat ini berada di 0,61, dengan titik sakit maksimum US$63.000.
Demikian pula, opsi Ethereum juga mengalami kedaluwarsa yang substansial, di mana 499.803 kontrak senilai lebih dari US$1,59 miliar akan kedaluwarsa. Rasio put-to-call untuk Ethereum adalah 0,46, dengan titik sakit maksimum US$3.300.
Titik sakit maksimum di pasar opsi kripto mewakili tingkat harga yang menimbulkan kerugian finansial paling besar bagi holder opsi. Sementara rasio put-to-call adalah prevalensi alias dominasi opsi beli (call) atas opsi jual (put). Rasio put-to-call minggu ini menunjukkan para trader lebih memilih beli opsi alih-alih menjualnya, menandakan sentimen pasar yang optimistis.
Adapun debut exchange-traded fund (ETF) Ethereum spot baru-baru ini di AS telah menambah lapisan minat ekstra pada situasi pasar saat ini. Analis Deribit menyoroti efek gabungan dari distribusi Mt Gox, arus keluar ETF, dan penurunan Nasdaq sebagai faktor yang berkontribusi pada tren pasar terkini.
“Kombinasi distribusi Mt. Gox, arus keluar [Grayscale Ethereum Trust] ETHE, dan penurunan NDQ terlalu banyak untuk optimisme kripto kolektif selama beberapa hari terakhir,” tulis mereka.
Awalnya, BTC bertahan kuat, dengan call 2 Agustus dibeli menjelang Konferensi Bitcoin di Nashville. Namun, situasinya berubah karena pasar menghadapi serangkaian tekanan jual. Analis Deribit mengamati menyusutnya eksposur opsi BTC, dengan put ETH dibeli, mencerminkan sikap hati-hati di antara para trader.
Sementara itu, Adam, seorang analis di alat perdagangan opsi kripto Greeks.live, juga membagikan pengamatannya mengenai kondisi pasar saat ini.
“Terimbas oleh aksi jual pemerintah Jerman, pasar kripto membentuk tren V yang curam di bulan Juli, di mana BTC dan ETH rebound tajam dalam dua minggu terakhir. Distimulasi oleh berbagai faktor positif, IV jangka utama kripto juga rebound secara signifikan,” tuturnya.
Lebih jauh, Adam mengungkap dampak dari rebound baru-baru ini dan faktor eksternal, seperti potensi pengaruh kebijakan Donald Trump ke pasar. Ia menyoroti strategi calendar spread, mengimbau para trader untuk memilih volatilitas implisit (IV) yang tepat di waktu yang tepat guna mengoptimalkan posisi mereka.
Pada tanggal 25 Juli, harga Bitcoin turun sesaat ke level US$64.000 namun berhasil bangkit lagi menjadi US$66.404 pada waktu publikasi. Sementara itu, Ethereum mengalami penurunan yang parah dari US$3.469 pada 24 Juli menjadi US$3.098. Namun sejak itu, harganya pulih tipis dan kini bertengger di level US$3.183.
Secara historis, kedaluwarsa kontrak opsi cenderung menyebabkan pergerakan harga yang tajam, namun bersifat sementara. Pasar biasanya kembali stabil tak berselang lama setelahnya. Kendati begitu, trader harus tetap berhati-hati dalam menganalisis indikator teknikal dan sentimen pasar guna menavigasi periode volatil ini secara efektif.
Bagaimana pendapat Anda tentang opsi BTC dan ETH yang kedaluwarsa ini dan efeknya ke pasar? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
