Binance, crypto exchange terbesar di dunia, menghadapi persaingan yang semakin ketat sejak tahun 2023 dari sejumlah crypto exchange yang beroperasi secara offshore.
Dalam kategori pangsa pasar crypto exchange offshore, pesaing Binance seperti OKX, Bybit, dan Huobi, mendapatkan peningkatan dalam volume perdagangan aset kripto. Temuan ini dibagikan oleh firma penyedia data market kripto Kaiko pada hari Selasa (18/7).
Berdasarkan data volume perdagangan spot market kripto, pangsa pasar Binance dalam kategori crypto exchange offshore turun menjadi 73% pada pertengahan bulan Juli ini. Padahal pada awal tahun 2023, pangsa pasar Binance mencapai 90% dalam kategori crypto exchange offshore.
Sementara itu, pangsa pasar OKX naik menjadi 11%, atau hampir 2 kali lipat dibandingkan pada bulan Januari lalu. Sedangkan porsi yang didapatkan Bybit dan Huobi juga telah meningkat, masing-masing mewakili 9% dan 7% dari keseluruhan pangsa pasar crypto exchange offshore.
Perlu diketahui, offshore mengacu pada aktivitas bisnis yang berlangsung di luar basis dari suatu entitas perusahaan itu berasal. Umumnya, wilayah yang masuk dalam istilah offshore dinilai lebih menguntungkan bagi perusahaan atau individu, termasuk dalam hal penghindaran pajak hingga memiliki regulasi yang lebih longgar.
Alasan Menurunnya Dominasi Binance
Bloomberg mencatat bahwa Binance kini kalah bersaing dengan crypto exchange offshore karena menghadapi tantangan regulasi di sejumlah yurisdiksi dan mengurangi insentif tanpa biaya bagi pengguna.
Dominasi Binance disebut telah dirusak oleh tuntutan hukum yang diajukan oleh 2 regulator Amerika Serikat (AS), yaitu Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) dan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC). Kini, komunitas kripto khawatir dengan adanya potensi gugatan dari Departemen Kehakiman (DOJ) AS terhadap Binance.
Menurut Direktur Penelitian di Kaiko, Clara Medalie, keputusan Binance untuk mengakhiri program perdagangan tanpa biaya turut berdampak pada penurunan pangsa pasar mereka.
Adapun perdagangan tanpa biaya yang sebelumnya diberlakukan untuk trading pair menggunakan stablecoin Tether USD (USDT), kini digantikan oleh stablecoin TrueUSD (TUSD) yang kredibilitasnya patut dipertanyakan.
Crypto exchange offshore seperti OKX, Bybit, dan Huobi, yang secara historis melayani market Asia, dinilai sebagai penerima manfaat dari lingkungan peraturan yang lebih ramah di Hong Kong.
Direktur Penelitian Kaiko mengatakan, “Sejak Hong Kong melonggarkan pembatasan pada industri kripto, sejumlah crypto exchange memanfaatkan lingkungan peraturan yang lebih ramah tersebut.”
Serangkaian Sentimen Negatif bagi Binance
Dalam perkembangan informasi terbaru seputar bisnis mereka, Binance dilaporkan mengakhiri kemitraan berdurasi 5 tahun dengan Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA) pada hari Senin (17/7) kemarin.
Kabar ini datang sekitar 1 tahun sejak perjanjian itu diumumkan ke publik. Alasan berakhirnya kemitraan itu karena pihak Binance mengklaim terjadi pelanggaran kontrak.
Masih pada hari yang sama, WSJ melaporkan Binance telah berhenti menawarkan sejumlah tunjangan tertentu kepada karyawan mereka sejak 19 Juni lalu dengan alasan penurunan keuntungan perusahaan.
“Mengingat lingkungan market saat ini dan iklim peraturan yang sayangnya telah menyebabkan penurunan laba, kami harus berhati-hati dengan pengeluaran kami,” jelas Binance kepada karyawannya.
Informasi ini bisa menjadi sinyal bahwa akan ada pemangkasan ongkos operasional lebih banyak dari Binance di masa mendatang. Menurut sumber yang menghadiri acara ulang tahun ke-6 Binance, Changpeng ‘CZ’ Zhao mengatakan bahwa Binance masih menguntungkan dan tidak terpengaruh oleh gugatan dari SEC yang dilayangkan pada 5 Juni lalu.
Di sisi lain, Dylan LeClair, Head of Market Research di BTC Inc, pada Senin pagi memberi komentar negatif tentang Binance dan turut disoroti oleh komunitas kripto. Dia memiliki firasat bahwa DOJ akan segera menggugat Binance.
Pendapatnya ini dilontarkan karena sepertinya sejumlah pihak tahu adanya potensi yang kian menguat itu, diiringi open interest (OI) untuk kontrak berjangka native token Binance (BNB) yang mencapai level tertinggi baru karena tingkat pendanaan (funding rate) telah menjadi sangat negatif.
Mundur pada 14 Juli lalu, Binance dilaporkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 1.000 karyawannya.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.