Trusted

Para Analis Ramal Harga Bitcoin Bakal Tembus US$60.000 di 2024, Realistiskah? Simak Analisisnya!

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Ada potensi bagi Bitcoin untuk mencapai target harga US$60.000 pada tahun 2024, karena didukung oleh peluncuran ETF Bitcoin baru-baru ini di AS.
  • Faktor-faktor makroekonomi, seperti antisipasi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve di tahun 2024, dapat meningkatkan daya tarik Bitcoin.
  • Analis CoinShares memprediksi bahwa arus masuk 10% dari aset yang dikelola saat ini dapat mendongkrak harga BTC mendekati angka US$60.000.
  • promo

Dalam ekosistem kripto yang terus berkembang, potensi Bitcoin (BTC) untuk mencapai target harga US$60.000 pada tahun 2024 semakin menjadi sorotan. Apalagi, prediksi ini sejalan dengan peluncuran exchange-traded fund (ETF) Bitcoin di AS belum lama ini.

Tonggak sejarah ini telah memperlebar jangkauan investor secara dramatis. Bahkan, berdasarkan estimasi dari CoinShares, basis investor ini berpotensi menginjeksi dana sekitar US$3 miliar ke dalam pasar Bitcoin.

Faktor Makroekonomi Apa yang Bakal Gerakkan Harga Bitcoin di 2024?

Berbagai faktor makroekonomi nyatanya berpengaruh terhadap lintasan harga Bitcoin. Kebijakan moneter, khususnya di AS, berperan penting dalam hal ini. Kenaikan suku bunga telah mengalihkan perhatian ke penyimpan nilai alternatif, seperti US Treasury. Akan tetapi, pemotongan suku bunga yang diantisipasi oleh Federal Reserve pada awal tahun 2024 bisa meningkatkan daya tarik Bitcoin, menyandingkannya dengan aset tradisional.

Terlebih, melemahnya daya tarik dolar AS di tengah pergeseran geopolitik dan perubahan rantai pasokan semakin memperkuat posisi Bitcoin. Kekhawatiran atas keberlanjutan utang AS mengisyaratkan berkurangnya kepercayaan pada dolar, yang secara tidak langsung menguntungkan Bitcoin.

Dinamika inflasi di negara-negara maju yang mirip dengan tren pasca tahun 2009 menunjukkan kemungkinan penurunan suku bunga oleh The Fed. Adapun pelonggaran moneter semacam ini bisa meningkatkan daya tarik Bitcoin pada tahun 2024 dibandingkan dengan Treasury AS, terutama karena sifat pasokan Bitcoin yang tetap.

Sementara itu, faktor lainnya yakni meningkatnya korelasi antara Bitcoin dan aset tradisional, yang dipicu oleh kalangan investor yang mencari stabilitas di tengah perubahan kebijakan dan tekanan pasar. Tren ini diperkirakan hanya bersifat sementara, dengan Bitcoin kemungkinan akan kembali ke korelasi terbaliknya dengan dolar AS dalam kurun waktu setahun ke depan.

Bitcoin vs US Dollar Index
Indeks Bitcoin vs Dolar AS | Sumber: CoinShares

Lebih lanjut, adanya korelasi yang tinggi antara obligasi dan ekuitas telah mendorong investor mencari aset yang lebih terdiversifikasi, seperti Bitcoin. Potensinya sebagai alat diversifikasi yang efektif di luar kelas aset tradisional kian mendapat pengakuan.

Siklus Bitcoin Halving dan Regulasi di Tahun 2024

Perubahan dalam industri Bitcoin mining juga berperan penting dalam dinamika harga Bitcoin. Siklus mining, yang dipengaruhi oleh siklus harga Bitcoin, halving, serta keterlambatan dalam penyebaran peralatan, diperkirakan akan mengalami pergeseran besar di tahun 2024. Tak bisa dimungkiri, agenda Bitcoin halving yang akan tayang pada bulan April mendatang sangat penting. Sebab, agenda ini bisa berdampak pada profitabilitas mining serta dinamika pasokan di pasar.

Dari sudut pandang regulasi, prospek tahun 2024 terlihat cerah. Belum lagi, persetujuan ETF Bitcoin spot oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) juga telah memberikan nuansa positif.

Di sisi lain, para analis CoinShares memprediksi bahwa arus masuk 10% dari aset yang dikelola (assets under management/AUM) saat ini dapat mendorong harga BTC mendekati target US$60.000.

“Meskipun sulit untuk memprediksi skala pasti dari arus masuk investasi pasca peluncuran, estimasi konservatif menunjukkan bahwa 10% dari AUM saat ini, yakni sekitar US$3 miliar, bisa mendongkrak harga Bitcoin ke sekitar US$60.000,” tulis CoinShares.

Ramalan Harga Bitcoin (BTC) berdasarkan Arus Masuk | Sumber: CoinShares
Ramalan Harga Bitcoin berdasarkan Arus Masuk | Sumber: CoinShares

Yang menarik, ada tren global menuju regulasi ketimbang larangan secara total. Hal ini bisa terlihat dari negara-negara seperti Hong Kong dan Jepang yang menyediakan panduan terkait stablecoin dan Uni Eropa yang memajukan Markets in Crypto Assets Regulation (MiCA).

Sebagai kesimpulan, sentimen umum terhadap aset digital, terutama Bitcoin, kini menjadi semakin positif. Perpaduan antara berbagai faktor makroekonomi, kemajuan regulasi, dan dinamika pasar intrinsik ini menunjukkan alasan yang kuat untuk kenaikan Bitcoin yang berkelanjutan di tahun 2024.

Bagaimana pendapat Anda tentang prospek harga Bitcoin (BTC) menuju target US$60.000 di tahun 2024? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori