Pada bulan Mei, industri kripto menunjukkan kinerja yang bervariasi. DeFi sendiri mengalami penurunan dalam hal total value locked (TVL), tetapi pangsa aktivitas on-chain malah melonjak. Di sisi lain, industri dApp berhasil mencatatkan pertumbuhan cemerlang. Sementara itu, sebagian besar blockchain, terkecuali TRON, melorot dalam hal TVL.
Menurut laporan terbaru dari DappRadar, industri kripto mengalami performa yang bervariasi di bulan Mei. Terdapat bagian-bagian industri yang mengalami kemajuan, namun sebaliknya ada juga yang mengalami kemunduran dalam waktu yang bersamaan.
Total value locked (TVL) dalam protokol DeFi—atau dana yang digunakan di dalamnya—terlihat mengalami penurunan sebesar 4,3% pada bulan Mei, sehingga membuat jumlahnya turun menjadi US$79,16 miliar. Namun, pangsa aktivitas on-chain DeFi melesat naik menjadi 31%. Jadi, meskipun terdapat lebih banyak pengguna yang menggunakan protokolnya, secara kolektif mereka mengelola dana yang lebih sedikit.
dApp malah Moncer di saat TVL DeFi Menukik
Namun, tidak semuanya dalam kondisi buruk. Buktinya, industri dApp berhasil membukukan pertumbuhan cemerlang sebesar 9,97% di bulan Mei, mencapai rata-rata 1.967.051 wallet aktif unik harian (dUAW), mencerminkan peningkatan yang stabil dalam hal minat terhadap web3.
Pada bulan Mei, aksi penurunan menjadi poin utama yang terjadi di sektor blockchain, karena hampir semua platform mengalami penurunan dalam hal TVL. Satu-satunya pengecualian dalam laporan tersebut adalah TRON, yang sukses tumbuh kurang dari 1% selama bulan tersebut.
Sementara itu, platform yang paling rugi alias top loser pada periode ini jatuh kepada Fantom (FTM). TVL Fantom tercatat telah turun 37% menjadi US$308 juta gara-gara keterkaitannya dengan kericuhan Multichain yang dipicu oleh desas-desus potensi penangkapan di Cina. Native token Multichain, yakni MULTI, juga mengalami penurunan tajam sebesar 49%, yang berdampak pada aset Fantom serta mendorong banyak pengguna untuk beralih ke Arbitrum.
Volume Perdagangan NFT Turun
Pasar NFT menorehkan performa yang beragam dalam sebulan terakhir, yang mencerminkan tren yang lebih luas di industri ini. Parahnya, volume perdagangan sektor ini telah turun di bawah US$1 miliar untuk pertama kalinya sejak Desember 2022, dengan volume perdagangan NFT di bulan Mei anjlok drastis sebesar 44% menjadi US$675 juta dibandingkan bulan sebelumnya.
Pada bulan Mei 2023, Blur mendominasi pasar NFT dengan pangsa sebesar 65% dan berhasil meraup pendapatan sebesar US$442 juta dari penjualan NFT. Sementara itu, mantan raja pasar NFT, yakni OpenSea, memiliki pangsa pasar 27% dengan pendapatan sebesar US$183 juta.
Tapi, terlepas dari dominasi Blur, OpenSea memiliki jumlah trader yang jauh lebih banyak, yaitu 377.087, sedangkan Blur hanya memiliki 36.673 trader. Dengan demikian, hal ini mencerminkan sesuatu yang telah kita ketahui sejak lama: Blur lebih menarik bagi jenis pelaku pasar tertentu. Terutama, bagi mereka yang menginginkan fokus teknis pada perdagangan dengan frekuensi tinggi dan lebih sedikit mengoleksi.
Namun, perhatian telah beralih dari platform perdagangan Blur ke layanan lending NFT miliknya yang bernama Blend. Perpindahan trader NFT dari Blur ke Blend telah berdampak signifikan terhadap penurunan volume perdagangan.
Bagaimana pendapat Anda tentang performa pasar dApp dan TVL DeFi di bulan Mei? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.