Lihat lebih banyak

Pasar Kripto Bergejolak, SEC Thailand Bakal Larang Aktivitas Setor Pinjam Kripto

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • SEC bakal melarang aktivitas setor dan pinjam oleh perusahaan kripto demi melindungi investor dari kondisi pasar yang masih bergejolak.
  • Kebijakan tersebut sekaligus mengonfimasi bahwa layanan simpan pinjam aset digital masih belum memiliki payung hukum dan tidak diatur oleh otoritas mana pun, termasuk SEC.
  • Ada beberapa klausul yang diterbitkan dalam aturan kripto di Thailand tersebut.
  • promo

Imbas dari dibekukannya fitur penarikan salah satu bursa kripto Thailand, Zipmex, berbuntut panjang. Pasalnya, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Thailand berupaya mencegah kembali terjadinya hal tersebut dengan menerapkan kebijakan yang agresif. Rencananya, pemerintah bakal melarang aktivitas setor dan pinjam oleh perusahaan kripto demi melindungi investor dari kondisi pasar yang masih bergejolak.

Sampai saat ini, pemerintah masih melakukan dengar pendapat dengan banyak pihak untuk bisa secara utuh mengeluarkan aturan tersebut. Namun, dalam rapat yang digelar 1 September kemarin, SEC Thailand sudah sepakat untuk melarang pelaku usaha yang bergerak di bidang aset digital untuk menyediakan atau mendukung layanan simpan pinjam aset digital, termasuk di dalamnya memberikan pengembalian hasil kepada deposan.

Kebijakan tersebut sekaligus mengonfimasi bahwa layanan simpan pinjam aset digital masih belum memiliki payung hukum dan tidak diatur oleh otoritas mana pun, termasuk SEC.

Kasus yang menimpa Zipmex merupakan sedikit permasalahan yang dialami oleh perusahaan kripto global. Memburuknya pasar yang membuat kapitalisasi pasar kripto luntur 55,94% secara year to date, membuat investor panik dan mengakibatkan terjadinya penarikan dana dalam jumlah besar. Hal itu tentu saja membuat kondisi likuiditas menjadi kering yang pada akhirnya membuat beberapa layanan, termasuk penarikan, dihentikan oleh perusahaan.

Pemberian Bunga Pinjaman Dilarang dalam Aturan Kripto Thailand

Ada beberapa klausul yang diterbitkan dalam aturan kripto di Thailand. Salah satunya adalah melarang pelaku usaha aset digital untuk menerima aset sebagai pinjaman atau investasi dan membayarnya kembali kepada deposan.

Selain itu, pelaku usaha juga dilarang untuk memberikan hadiah kepada deposan atas aset digital yang diterimanya, tanpa terkecuali hadiah yang dikeluarkan dari anggaran promosi perusahaan.

Klausul terakhir adalah perihal kampanye iklan yang dijalankan oleh perusahaan kripto. Disitu disebutkan bahwa pelaku usaha juga dilarang untuk mengiklankan atau membujuk masyarakat untuk mendukung layanan simpan pinjam aset digital.

Siap keras pemerintah Thailand untuk melarang kampanye iklan yang berbau kripto sudah dimulai sejak 14 Februari. Kala itu, pemerintah mengadakan audiensi untuk mengumpulkan pendapat terkait aturan larangan iklan aset kripto.

Operator bursa kripto juga sepakat terhadap aturan tersebut, meskipun ada beberapa pertanyaan terkait larangan yang juga berlaku pada iklan media sosial.

Sikap tegas pemerintah juga diwujudkan dengan larangan untuk menggunakan aset digital sebagai alat pembayaran yang mulai berlaku sejak 1 April. Langka tersebut dilakukan lantaran adanya kekhawatiran dari SEC maupun Bank of Thailand (BOT) terkait dampak dari penggunaan aset digital yang berpotensi mengganggu stabilitas keuangan negara dan ekonomi secara keseluruhan.

Zipmex Terganjal Kasus Celsius dan Babel Finance

Krisis keuangan yang tengah dialami oleh Zipmex merupakan efek dari bangkrutnya dua raksasa kripto global, Celsius dan Babel Finance. Perusahaan mengaku memiliki eksposur sebesar US$53 juta terhadap dua perusahaan penyedia pinjaman dalam bentuk kripto tersebut.

Pihak SEC juga masih terus mengumpulkan data terkait berapa besar kerugian yang dialami oleh masyarakat Thailand atas kasus tersebut. Seperti negara lain, kondisi pasar kripto di Thailand memang tengah mendidih.

Siam Commercial Bank (SCB), lembaga perbankan asal Thailand, belum lama ini juga menyatakan mundur dari rencananya untuk masuk ke industri kripto. Perusahaan memutuskan untuk membatalkan akuisisi bursa kripto terbesar di Thailand, yaitu Bitkub.

Dalam pernyataan resminya disebutkan bahwa aksi itu terpaksa ditempuh lantaran Bitkub memiliki permasalahan dengan SEC Thailand yang belum dapat dipastikan penyelesaiannya. Chief Executive Officer (CEO) Siam Commercial Bank X Arthid Nanthawithaya mengatakan kedua pihak sepakat untuk mengakhiri rencana pembelian maupun penjualan saham.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram Be[In]Crypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori