Lihat lebih banyak

Pasar Kripto Berpotensi Rebound usai Pengumuman The Fed

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Sikap hawkish The Fed dipercaya tak akan memengaruhi pasar secara jangka panjang. CEO Bittime, Ryan Lymn, menyebut pasar kripto akan rebound.
  • Pada hari ini (2/2), harga Bitcoin sudah terapresiasi 2,1% dan betah berada di kisaran US$43.000. Ryan optimistis harga BTC akan terkonsolidasi di level US$42.000 dan US$44.000.
  • Selain Bitcoin halving, beberapa proyek kripto juga disebut memiliki potensi tinggi untuk mendongkrak pasar. Menurut tim riset Bittime, salah satunya adalah token Jupiter (JUP).
  • promo

Akhir Januari lalu, Federal Reserve (The Fed), selaku bank sentral di Amerika Serikat, bertahan dengan sikap hawkish mereka. Dalam Rapat Dewan Bank Sentral (FOMC) kemarin (1/2), The Fed sepakat bahwa pihaknya tidak akan memangkas suku bunga acuan. Menanggapi hal itu, pelaku pasar memandang riuh dan menyebut kebijakan tersebut akan membuat pasar kripto mengalami rebound.

Chief Executive Officer (CEO) Bittime, Ryan Lymn, mengatakan keputusan The Fed sudah diantisipasi lebih dulu oleh pelaku pasar kripto. Oleh karena itu, walaupun terjadi koreksi, sifatnya hanya berdasarkan momentum.

Selain itu, saat pengumuman hasil FOMC, tidak hanya pasar kripto yang mengalami koreksi. Hampir seluruh pasar, termasuk saham juga ikut melemah.

Berdasarkan data CoinGecko, kapitalisasi pasar kripto pada 1 Februari kemarin, atau 1 hari setelah The Fed mengumumkan tetap menjaga suku bunga acuannya di level 5,25% – 5,5%, memang sempat melandai.

Dari US$1,72 triliun di 31 Januari menjadi US$1,69 triliun. Namun jika dilihat, grafiknya mulai rebound. Karena pada hari ini saja kapitalisasi pasar aset kripto sudah kembali berada di kisaran US$1,72 triliun.

“Pelemahan pasar aset kripto yang terjadi tidak akan berlangsung lama. Pasalnya terdapat berbagai hal yang diprediksi bakal menjadi sentimen positif dan mengerek pasar untuk mendaki, seperti Bitcoin halving,” jelas Ryan melalui keterangan resmi.

Grafik kapitalisasi pasar kripto selama 7 hari terakhir | Sumber: CoinGecko

Tim riset Bittime menilai bahwa koreksi yang terjadi kemarin lebih dipicu oleh retorika hawkish yang terus digaungkan sebelumnya. Maka dari itu, ketika terkena sentimen suku bunga yang kurang mendukung, akan memicu koreksi di pasar saham. Sebagai konsekuensinya, terjadi arus keluar modal dari aset kripto.

Bitcoin Akan Kembali ke Level US$44.000

Landainya kapitalisasi pasar kripto beberapa hari lalu dipicu oleh penurunan harga Bitcoin (BTC). Pada 1 Februari lalu, harga BTC sempat berada di level US$41.972. Namun, perlahan jawara kripto untuk kapitalisasi pasar itu sudah mulai memperlihatkan kemampuannya.

Pada hari ini (2/2), harga Bitcoin sudah terapresiasi 2,1% dan betah berada di kisaran US$43.000. Ryan optimistis harga BTC akan terkonsolidasi di level US$42.000 dan US$44.000.

“Menurut tim riset kami, level US$42,000 dan di bawah level US$40,000 dapat bertindak sebagai level support utama. Dan, [level] itu bakal menjadi level harga yang menarik pembeli, sehingga pasar aset kripto akan rebound. Prediksi kami tahun ini, BTC berpeluang menembus nilai tertinggi 2021 lalu di level US$68.000,” imbuh tim riset Bittime.

Token Jupiter (JUP) Disebut Berpotensi Jadi Katalis Pasar Kripto

Selain Bitcoin halving, beberapa proyek kripto juga disebut memiliki potensi tinggi untuk mendongkrak pasar. Menurut tim riset Bittime, salah satunya adalah token Jupiter (JUP).

Aset kripto yang didukung oleh proyek sektor decentralized finance (DeFi) yang berada di dalam ekosistem Solana itu sampai saat ini, sudah tercatat di beberapa exchange besar; mulai dari Binance, Bybit, OKX, KuCoin, Bitfinex, Bitget hingga HTX (Huobi).

Product Manager Bittime, Fransiskus Bupu Awa Du’a, menambahkan proyek DeFi) sering kali terkendala oleh masalah fragmentasi likuiditas dan distribusi token yang tidak merata. Bahkan, terkadang hal tersebut juga bisa menyebabkan terjadinya inefisiensi perdagangan.

Jupiter, yang bertindak sebagai aggregator likuiditas berbasis Solana, disebut mampu mengatasi permasalahan DeFi dengan mengumpulkan likuiditas dari beberapa decentralized exchange (DEX) demi meningkatkan nilai perdagangan dan mengurangi slippage bagi pengguna.

Fransiskus menjelaskan pada hari peluncuran token JUP kemarin, volume perdagangan DEX Jupiter melampaui US$1 miliar. Alhasil, capaian tersebut menjadikannya salah satu crypto unicorn. Namun, mengingat token JUP baru diperdagangkan pada hari pertama, analisis grafik belum bisa membantu untuk memprediksi harga.

“Melihat tokenomics dan fundamental protokol adalah salah satu cara memprediksi yang lebih baik. Selain itu, volume perdagangan Jupiter yang saat ini besar akan memiliki dampak positif terhadap prospek harga dalam jangka panjang.”

Menurutnya, trader dan investor harus mengingat risiko yang berasal dari adanya airdrop JUP. Hal itu dinilai bisa mengakibatkan inflasi harga JUP yang berlebihan dan membuat nilainya melemah dalam jangka pendek.

“Menurut tim riset Bittime, jika harga Jupiter melemah kembali ke US$0,40 maka angka itu bisa menjadi penurunan yang bagus untuk dibeli oleh pembeli jangka panjang.”

Sebelumnya, menurut pendiri Jupiter yang menggunakan nama samaran “Meow”, token JUP akan memiliki total pasokan beredar sebanyak 10 miliar. Adapun tim Jupiter akan mengelola 50% pasokan, dan 50% sisanya akan didistribusikan ke publik.

Bagaimana pendapat Anda tentang sikap The Fed dan dampaknya bagi pergerakan pasar kripto? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori