Trusted

Pasar Mulai Kalem, Apakah Sekarang Momen Terbaik untuk Berinvestasi NFT? Ini Jawabannya

6 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Mirip seperti yang terjadi pada tren NFT di tahun 2021, bubble ICO yang terjadi beberapa tahun silam juga dipicu oleh terbentuknya higher high di pasar.
  • Setelah DeFi mencapai puncaknya pada musim panas tahun 2020, NFT menjadi sektor besar berikutnya yang sukses meraih puncak popularitas. Awalnya, puncak ini dimulai dengan penjualan koleksi NFT Beeple's Everydays.
  • Sebuah studi DappRadar menunjukkan, dibandingkan jumlahnya di Q3 tahun 2021, jumlah wallet unik di Q3 tahun 2022 telah naik 36%.
  • promo

Jika kamu adalah salah satu dari segelintir kecil orang yang tahun lalu menyadari bahwa pasar sedang berada di tengah-tengah bubble non-fungible token (NFT), maka kamu patut berbangga. Sebab, artinya kamu berhasil melakukan hal yang mayoritas orang gagal lakukan, yaitu membuat analisis cemerlang tentang tren makro jangka panjang pasar kripto. Kondisi ini memang bukan sekali dua kali saja kita alami. Ibaratnya, kita seperti mengarungi perairan yang tidak diketahui kedalaman serta segala hal di dalamnya, dan pada akhirnya membuat kita kecewa. Lalu, apakah kamu masih ingat mengenai fenomena bubble ICO (initial coin offering) di tahun 2017/2018 silam?

Apa Perbedaannya Kali Ini?

Beruntungnya, ini memang bukan pertama kalinya kita mengalami siklus ‘boom dan bust‘ di pasar kripto. Sebelumnya, tepatnya pada era bubble ICO di tahun 2017/2018, semua orang memuji instrumen penggalangan dana baru ini. Kemudian, banyak juga yang menyebutnya lebih unggul daripada initial public offering (IPO) yang dianggap membosankan, dan juga menggunakan mata uang fiat. Tapi, sekarang, lima tahun kemudian, kita pun sadar betapa berharganya hype ini.

Mirip halnya dengan apa yang terjadi pada NFT di tahun 2021 lalu, higher high (HH) di pasar dan suntikan dana segar dari investor yang seakan tanpa akhir, akhirnya berhasil menggenjot harga aset terkait dan mengakselerasi munculnya bubble ICO.

Kemudian, tren makro yang belum pernah terlihat sebelumnya juga mendorong harga Bitcoin (BTC) hingga mencapai level US$18.000. Begitu pula dengan Ethereum (ETH) yang harganya meroket menjadi US$1.100. Kebijakan moneter yang meluas dengan tingkat bunga hampir 0% di dua ekonomi utama dunia, yaitu Amerika Serikat dan Eropa, akhirnya mampu membuka jalan menuju investasi berisiko, termasuk kripto dan khususnya NFT.

ICO VC capital raised from Q1 17 to Q2 19 NFT
Sumber: Statista

Gambar di atas menunjukkan total pendanaan ICO dari tahun 2017 hingga 2019 secara global. Bahkan, ketika bubble ICO pecah di Q1 2018 pun, proyek-proyek tersebut masih menerima suntikan dana segar yang terus mengalir sampai tahun Q2 2018. Lalu, pada tahun itulah segenap VC baru menyadari bahwa mereka tidak dapat mengubah keputusan yang sudah diambil.

Selanjutnya, pada bulan Desember 2018, terlepas dari kenyataan bahwa tidak ada faktor eksternal tertentu yang menjadi faktor penyebab bubble tersebut berakhir, harga aset kripto pun mulai perlahan turun. Saat itu, tidak ada bank sentral yang menaikkan suku bunga, lalu belum ada Putin yang menyatakan perang terhadap Ukraina, dan tidak ada COVID-19 yang bertanggung jawab atas pencetakan uang yang berlebihan.

Hal tersebut semata-mata terjadi karena siklus pasar kripto yang berlangsung sekitar setiap empat tahun sekali dan sampai sekarang menghasilkan higher high setiap kali mencapai puncaknya. Lalu, setelah melonjak tajam, terbentuklah tren turun yang terjadi secara singkat. Parahnya lagi, mayoritas dari aksi turun tersebut juga tidak kalah curam. Singkat cerita, sang bull pun kembali tertidur, dan mempersilakan bear untuk kembali mengambil alih kendali pasar.

Apa Saja yang Berubah dari NFT di Tahun Ini?

Sejak terciptanya ICO, kita sudah melalui sejumlah rangkaian perkembangan di sektor ini. Sektor serta aset baru; seperti NFT, DAO, DeFi, dan stablecoin, hanyalah segelintir inovasi yang tercipta sejak lahirnya ICO.

Dalam hal ini, pasca sektor DeFi mencapai puncak popularitasnya di musim panas tahun 2020 lalu, tidak lama kemudian NFT lahir. Dengan penjualan koleksi NFT Beeple’s Everydays sebagai permulaan, sektor NFT setelah itu berhasil mencapai puncak popularitasnya. Christie’s berhasil melelang NFT tersebut dengan harga sebesar US$69 juta. Siapa sangka, harga itu menjadikannya sebagai koleksi NFT termahal yang pernah ada di dunia. Jadi, tidak heran jika penjualan ini berhasil menggemparkan dunia kala itu.

Gambar berikut ini menjelaskan dengan baik tentang apa yang akan terjadi dalam beberapa bulan mendatang. Termasuk di antaranya adalah volume penjualan NFT mingguan dalam USD yang turun secara signifikan dari puncaknya di angka 6 miliar, anjlok drastis menjadi sekitar US$100 juta.

NFT market sales volume from October 2021 to September 2022
Sumber: Dune

Lagi-lagi, penurunan pasarlah yang akhirnya mengakibatkan ambrolnya harga koleksi NFT dan juga turunnya volume penjualannya. Mirip seperti bubble ICO, volume penjualan tertinggi (modal VC untuk ICO) muncul setelah kapitalisasi pasar mencapai puncaknya pada bulan-bulan sebelumnya .

Sebagai contohnya, kapitalisasi pasar kripto sukses mencetak rekor puncak pada November 2021. Kemudian, mencapai volume penjualan NFT yang lebih tinggi; masing-masing dari bulan Januari hingga April 2022.

Sedangkan, kali ini, prosesnya berjalan begitu cepat. Tidak seperti tahun 2017/2018, tidak ada Tahun Baru Imlek atau alasan palsu lainnya untuk menyebabkan anjloknya pasar kripto yang singkat. Tapi, yang ada hanyalah tindakan over leveraging dari banyak perusahaan.

Sebab, setelah perusahaan pemberi pinjaman kripto Celsius mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 9 (Chapter 9 insolvency), seluruh sektor kripto pun tampak goyah. Sejumlah pihak bahkan sudah berusaha mencari solusi untuk mengatasinya. Dengan merosotnya harga aset kripto, perusahaan dengan kolateral tinggi akhirnya terpaksa harus menyaksikan perusahaannya dilikuidasi jauh lebih cepat dari perkiraan.

Beberapa nama yang menjadi korbannya adalah 3AC, Nuri, dan Voyager.

Mampukah NFT Bertahan di Siklus Bear Market Kali Ini?

Seperti halnya setiap bull market yang pernah terjadi sebelumnya, pasar tidak hanya dibanjiri dengan suntikan modal segar, tetapi juga pekerja yang sangat terampil (terutama developer) yang mencari pekerjaan. Karyawan dan proyek ini mengalami kemajuan dan mencapai tonggak sejarah baru terlepas dari kondisi pasar saat ini. Sehingga, ketika waktunya tiba, kapitalisasi pasarnya akan meroket dengan sendirinya di saat bull muncul lagi.

Kita sudah melihat banyak bukti pada proyek-proyek ICO di masa lalu, dan kita akan menyaksikannya kembali pada proyek NFT. ICP, Polygon, dan Solana hanyalah sebagian kecil contoh ICO yang berhasil mendapat pendanaan selama bear market.

Ketika membandingkan NFT dengan instrumen lainnya, perbedaan yang paling mendasar adalah ketika instrumen lainnya melibatkan tren makro serta data fundamental. Maka di sisi lain, NFT hanya melibatkan data fundamental.

Peran Utama Ekonomi Makro

Tepat sebelum Federal Reserve (The Fed) akhirnya menaikkan suku bunga pada November 2021, mencuat rumor bahwa pasar kripto akan mengalami keruntuhan, dan popularitas NFT akan segera memudar.

Sebagai akibatnya, performa pasar lainnya ikut memburuk, termasuk indeks S&P 500, NASDAQ, atau komoditas lainnya; seperti emas. Sejak krisis keuangan tahun 2008 silam, dunia belum pernah menyaksikan adanya kenaikan suku bunga yang begitu signifikan. Oleh karena kripto mempunyai korelasi 0,6 dengan NASDAQ, maka sudah bisa dipastikan bahwa kripto juga akan mengalami depresiasi yang tajam.

Merespons kondisi itu, investor kemudian mulai memindahkan investasi mereka ke aset dengan tingkat risiko yang lebih rendah. Akhirnya, mereka memutuskan untuk menarik uang mereka dari sektor kripto. Lalu, kondisi ekonomi global semakin diperparah dengan keputusan Presiden Rusia untuk melancarkan serangan terhadap Ukraina. Tidak heran, jika aksi ini akhirnya memicu serangkaian peristiwa yang mempengaruhi seluruh dunia; mencakup lonjakan biaya gas dan listrik yang membuat investor tidak yakin tentang risk/reward ratio terbaik untuk aset-aset tersebut.

Namun, segera setelah pihak bank mulai menurunkan suku bunga atau perang di Ukraina berakhir, dan siklus pasar kripto kembali mengarah pada tren kenaikan, maka seharusnya bull sudah bisa mengambil alih kondisi pasar saat ini.

Aspek Fundamental Sangatlah Penting di Setiap Investasi

Layaknya jenis investasi kripto lainnya, aspek fundamental NFT mampu memberikan kita wawasan tentang potensi kenaikannya di masa depan. Menurut sebuah studi dari DappRadar, jumlah wallet unik di kuartal ketiga (Q3) tahun 2022 telah melesat naik hingga 36% dari jumlahnya di kuartal ketiga tahun 2021.

Terlebih lagi, sampai detik ini perkembangan teknologi terus tumbuh dengan pesat. Dengan tiga standar NFT yang berbeda, yaitu ERC-721, ERC-1155 dan ERC-4907, teknologi ini mampu menawarkan berbagai jenis utilitas atau penggunaan.

Di satu sisi, perusahaan di sektor ini sedang mengembangkan solusi inovatif untuk mengatasi masalah di dunia nyata dan juga mencoba mengedukasi serta mengarahkan para pengguna baru. Sementara di sisi lain, seniman mendapatkan sarana yang menguntungkan untuk bisa terlibat langsung dengan komunitasnya. Dengan begitu, para seniman ini akhirnya bisa menerima penghasilan penuh yang sudah seharusnya menjadi milik mereka. Bahkan, melalui NFT, mayoritas seniman sudah bisa menghasilkan keuntungan kotor yang jauh lebih tinggi melalui penjualan NFT miliknya. Dan yang terpenting, ini barulah permulaan!

Bersamaan dengan terus berkembangnya sektor ini, utilitasnya pun mulai bermunculan. Hasilnya, NFT sekarang sudah bisa digunakan untuk melakukan tokenisasi properti dan menyediakan in-game wearable bagi gamer, contohnya seperti Avatar, di industri fashion atau bahkan untuk tiket serta acara-acara besar lainnya.

Jajaran perusahaan raksasa seperti Telegram, Twitter, Meta, Starbucks, Nike, Adidas, dan LG, juga sudah mengintegrasikan teknologi NFT sebagai produk untuk pelanggan mereka.

Selain itu, sebagaimana yang dibuktikan oleh floor price atau harga dasar dari koleksi Bored Ape Yacht Club, bear market umumnya memang memberikan peluang emas bagi para investor untuk membeli aset dengan harga diskon. Lalu, jika kita bandingkan dengan harganya pada Mei 2022 lalu, harga dasarnya sudah turun hampir setengahnya.

Market floor prices of NFT collections from August 2021 to September 2022
Sumber: NFTpricefloor

Dengan diskon 50% yang juga terlihat pada berbagai koleksi sukses lainnya, maka cukup jelas bahwa sekarang memang saat yang tepat untuk melakukan investasi di sektor NFT. Sebab, keputusanmu hari ini pada akhirnya akan terbayarkan pada siklus bull berikutnya. Kemudian, terlepas dari apakah bull market itu akan muncul di tahun 2023, 2024, atau bahkan lebih lama lagi, bear market tetap saja menjadi waktu yang tepat untuk berinvestasi secara bijak. Sebaliknya, periode bull market adalah waktunya kamu menikmati profit dari investasimu tersebut.

Bagaimana pendapat Anda, apakah sekarang adalah waktu yang tepat untuk mulai investasi di NFT? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori