Perusahaan riset pasar global Research and Markets memprediksi nilai pasar dari non-fungible token (NFT) Indonesia akan melaju pesat hingga mencapai lebih dari Rp205,01 triliun atau sekitar US$13,39 miliar dalam 5 tahun ke depan, tepatnya di tahun 2028.
Indonesia menjadi salah satu negara yang diperhitungkan dalam kancah perkembangan industri kripto global. Berdasarkan data Chainalysis, negeri ini masuk dalam jajaran 20 negara dengan tingkat adopsi kripto tercepat secara global. Mulai bergesernya pandangan pemerintah dan tingginya minat akan aset berisiko menjadi salah satu alasan terus bertumbuhnya pasar aset digital di Tanah Air.
Sejalan dengan data dari Chainalysis, hasil riset dari Research and Markets menyebutkan bahwa kondisi pasar aset digital di Indonesia dipercaya akan terus mengarah ke industri web3, metaverse, dan decentralized autonomous organization (DAO). Hal itu yang akan menjadi katalisator dalam pertumbuhan industri aset digital.
Selain itu, dalam riset juga disebutkan bahwa para seniman yang selama ini memanfaatkan media tradisional akan mulai beralih ke media digital seperti NFT sebagai media kreatif yang bebas.
“Alasan para seniman akan memasuki ruang digital adalah karena NFT memungkinkan para pembuat konten untuk memiliki kendali penuh atas konten yang dimilikinya dan mendorong interaksi secara signifikan. Selain itu, sepanjang tahun lalu, industri NFT Indonesia diperkirakan mampu mencapai US$2,36 miliar,” tulis Research and Markets dalam risetnya.
Munculnya NFT yang diinisiasi oleh beberapa sektor kreatif tanah air dalam beberapa tahun ke belakang sebenarnya sudah menjadi pertanda bahwa industri ini akan tumbuh subur dalam beberapa masa ke depan.
Mulai dari grup musik Shaggydog yang memaanfaatkan teknologi NFT untuk menjual tiket dalam konser musiknya, hingga klub sepak bola yang berasal dari Jawa Tengah, PSS Sleman, yang merils 10.000 NFT untuk memperkuat interaksinya dengan komunitas sepak bola.
Selain itu, data pasar menyebutkan pula beberapa perhelatan yang dilakukan oleh komunitas seni ikut mengarahkan para kreator untuk memanfaatkan teknologi NFT sebagai wadah untuk memperluas eksposurnya ke kancah global; seperti adanya pameran NFT secara hybrid pada 2021 oleh Art Moments Jakarta. Gelaran tersebut digadang-gadang mampu menyatukan lebih dari 64 seniman, kurator dan galeri lokal, serta internasional ke dalam satu wadah, yaitu NFT.
Perlu Aturan yang Lebih Kuat
Melihat perkembangan aset digital yang ada, riset tersebut menyebutkan bahwa diperlukan pedoman peraturan yang lebih kuat dan jelas untuk sektor NFT. Baik dalam jangka waktu pendek, hingga menengah.
Sampai saat ini, belum ada aturan yang jelas terkait NFT, termasuk di Tanah Air. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) hanya masuk untuk mengatur perdagangan aset kripto yang mencakup mata uang kripto; seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan lain sebagainya.
Bappebti sepertinya menunggu pembentukan Bursa Kripto Nasional rampung terlebih dulu sebelum menyusun aturan jelas yang diperlukan dalam mengatur aset digital. Hal ini mengacu pada pernyataan dari pihak Bappebti yang pernah mengatakan bahwa untuk membuat aturan, ekosistem dari bursa kripto harus sudah terbentuk.
Pasalnya, dalam praktiknya, aturan terkait NFT akan memerlukan sinergitas dengan beberapa kementerian dan lembaga pemerintah, seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Inovasi Tak Berhenti di Sektor NFT
Meskipun begitu, hal tersebut tidak menyurutkan inovasi yang dilakukan oleh banyak pihak. Beberapa influencer dan selebritas Indonesia sudah lebih dulu memasarkan koleksi NFT mereka sendiri atau mengampanyekan proyek NFT tertentu.
Pasar untuk perdagangan non-fungible token juga sudah mulai muncul. Riset dari Research and Markets menyebut ada salah satu pasar aset digital bernama Relictum NFT, yang didirikan oleh perusahaan rinitisan Relictum Pro, di Indonesia. Dalam platform tersebut, pengguna bisa memilih format token apapun untuk digunakan.
“Pasar dikembangkan dan diluncurkan dengan teknologi blockchain 5.0. Selain itu, platform tersebut juga disebut mampu menyaingi penggunaan stablecoin USDT dengan aset digital yang diperkenalkannya, USDT untuk mendukung perdagangan global,” jelasnya.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.