Harga Ethereum (ETH) telah diperdagangkan di atas level US$1.750 sejak 12 Mei 2023. Dalam aksi harganya itu, ETH terpantau sudah membentuk serangkaian higher low. Lalu, dengan melonjaknya volatilitas harga ETH dalam seminggu terakhir, sanggupkah kalangan bull mendongkrak reli harga ke level baru untuk breakout di atas tonggak pencapaian penting US$2.000?
Sejak seminggu usai upgrade Shapella pada bulan April lalu, Ethereum mengalami kesulitan untuk breakout di atas tonggak pencapaian penting US$2.000. Namun, metrik dalam analisis on-chain mengisyaratkan bahwa para investor kripto sekarang sedang melakukan langkah bullish untuk mempersiapkan reli berikutnya.
Berikut adalah penjelasan tentang bagaimana penurunan terus-menerus dalam Supply on Exchange ETH dan tren akumulasi di kalangan whale kripto bisa memengaruhi harga Ethereum dalam beberapa hari mendatang.
Pasokan Ethereum di Exchange Sentuh Titik Terendah dalam 5 Tahun Terakhir
Sejak The Merge sukses terlaksana, para investor ETH semakin banyak yang memindahkan koin mereka dari crypto exchange. Beberapa investor lebih memilih opsi kustodian mandiri (self-custody) dalam jangka panjang. Sementara itu, sebagian besar yang lain mencari peluang passive income yang sekarang ditawarkan ETH sebagai platform staking yang lengkap.
Tren ini tampaknya semakin memburuk dalam seminggu terakhir karena penarikan investor telah membuat saldo ETH di crypto exchange turun drastis ke level terendah baru.
Metrik Supply on Exchange, atau yang disebut juga Balance on Exchange, berfungsi melacak jumlah total suatu aset kripto yang tersimpan di wallet crypto exchange yang diakui.
Pada 5 Juni 2023, jumlahnya mencapai 17,2 juta ETH, titik terendah sejak bulan Maret 2018. Grafik di bawah ini menunjukkan bagaimana investor kripto memindahkan sekitar 700.000 ETH dari crypto exchange antara tanggal 22 Mei – 5 Juni.
Ketika investor menarik koin dari crypto exchange, hal ini diprediksi dapat berdampak positif pada harga karena beberapa alasan. Pertama, aksi ini mengurangi jumlah koin yang tersedia di crypto exchange untuk memenuhi pesanan pasar.
Penurunan drastis pasokan pasar di seluruh crypto exchange ini seringkali memaksa pembeli untuk menawarkan harga yang lebih tinggi karena mereka bersaing untuk mendapatkan koin yang tersedia dengan jumlah yang lebih sedikit.
Kedua, ketika investor memindahkan token dari wallet exchange ke smart contract staking DeFi, mereka membantu menjaga keamanan jaringan. Selain itu, mereka dapat menyediakan likuiditas yang sangat dibutuhkan bagi proyek-proyek yang dibangun di atas blockchain tersebut.
Turunnya pasokan pasar akibat penurunan drastis pada jumlah saldo di crypto exchange kemungkinan akan memperkuat reli harga Ethereum berikutnya.
Whale Besar Beli Aset dari Whale Kecil
Dari sisi positifnya, data on-chain menggambarkan bahwa ketika investor institusional yang lebih kecil menjual asetnya, koin ETH mereka tampaknya mengalir ke kantong kalangan investor terbesar.
Grafik di bawah ini menunjukkan bahwa kelompok whale (garis merah) yang memegang 1 juta – 10 juta ETH menjual 500.000 koin antara tanggal 22 Mei – 5 Juni.
Sementara itu, para investor yang memiliki saldo 10 juta – 1 miliar ETH (garis biru) telah meningkatkan kepemilikan mereka sebanyak 1,62 juta ETH selama periode yang sama.
Singkatnya, whale adalah investor besar yang memiliki kripto setidaknya senilai US$100.000. Karena pengaruh keuangan mereka yang tidak proporsional, pola perdagangan mereka secara signifikan memengaruhi pergerakan harga.
Grafik di atas menunjukkan bahwa ada dua kelompok investor whale yang mengambil posisi perdagangan yang berlawanan pada ETH. Tapi, sekarang, kelompok dengan kekuatan finansial yang lebih tinggi tampaknya sedang membeli semua koin yang dijual dan bahkan lebih banyak lagi.
Menariknya lagi, kelompok whale yang mendominasi saat ini adalah kelompok terbesar di ekosistem Ethereum. Maka tidak heran, mereka mampu memengaruhi investor ritel dan strategis lainnya untuk ikut menjadi bullish.
Kesimpulannya, dengan mempertimbangkan penurunan yang signifikan dalam pasokan ETH di berbagai crypto exchange, serta aktivitas perdagangan yang bullish di antara kelompok whale terbesar, para investor Ethereum dapat mengantisipasi kenaikan harga lebih lanjut dalam beberapa minggu mendatang.
Apakah Jalan ETH Menuju Level Harga US$2.000 Akan Mulus?
Mengingat aktivitas bullish di kalangan investor whale, harga ETH kemungkinan akan menuju level $2.000 dalam beberapa minggu mendatang.
Namun, data Global In/Out of The Money Around Price (IOMAP) IntoTheBlock mengindikasikan ETH harus menghadapi resistance awal di kisaran US$1.900.
Seperti yang disorot di bawah ini, 2,56 juta investor yang membeli 3,36 juta ETH dengan harga rata-rata US$1.895 mungkin akan menjual saat mereka mencapai titik impas (break-even).
Namun, jika para bull yang menang, harga ETH bisa terbang lebih tinggi menuju level US$2.050, sesuai dengan ekspektasi.
Di sisi lain, para bear juga berkesempatan menggagalkan formasi bullish ini jika harga Ethereum ternyata tiba-tiba ambrol di bawah zona support kritis US$1.800.
Kendati demikian, 3,76 juta investor yang membeli 3,55 juta ETH dengan harga rata-rata US$1.797 kemungkinan besar akan mencegah hal tersebut. Meskipun kecil kemungkinannya, ETH bisa saja malah tergelincir ke US$1.700, jika level support tersebut gagal bertahan.
Bagaimana pendapat Anda tentang berkurangnya pasokan Ethereum (ETH) di crypto exchange saat ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.