Lihat lebih banyak

Pendiri Solend Lontarkan Kritik ke Alameda Research Terkait Kasus Manipulasi IDO

3 mins
Oleh Rahul Nambiampurath
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pendiri Solend menduga bahwa Alameda Research telah memanipulasi IDO platform miliknya.
  • Pihaknya mengatakan bahwa Alameda telah berkontribusi sebanyak US$100 juta dalam aktivitas IDO tersebut. Namun kemudian, menariknya lagi sebanyak US$80 juta pada menit-menit terakhir sebelum IDO ditutup.
  • Belakangan ini, aktivitas penarikan di saat-saat terakhir seperti itu juga telah mempengaruhi sejumlah IDO lainnya.
  • promo

Pendiri Solend, yaitu platform lending dan borrowing yang berbasis di Solana, menuding bahwa Alameda Research telah memanipulasi IDO platform-nya.

Rooter, sang pendiri Solend, mengklaim bahwa selama berlangsungnya IDO platform mereka yang terlaksana pada November 2021 lalu, Alameda Research menyuntikkan dana sebanyak US$100 juta. Jumlah tersebut akhirnya berhasil meningkatkan kapitalisasi pasarnya yang sepenuhnya terdilusi (fully diluted market cap) menjadi lebih dari US$2,5 miliar.

Tapi, kemudian, Rooter mengungkapkan bahwa sebanyak US$80 juta ditarik pada menit-menit terakhir IDO tersebut. Salah satu akun yang pihaknya maksud adalah akun yang ditautkan ke Alameda Research. Selain Rooter, muncul juga pihak lainnya yang sama-sama menuduh bahwa Alameda memang telah melakukan manipulasi.

Poin yang Rooter maksud adalah, bahwa perusahaan tersebut sebenarnya juga punya vested interest untuk melambungkan nilai platform berbasis Solana, oleh karena itulah mereka memberikan kontribusi yang besar. Dia menyimpulkan keluhannya itu dengan mengatakan, “Tindakan Alameda mencerminkan ideologi SBF.” Rooter menjelaskan bahwa ideologi tersebut meyakini bahwa, “profit [akan] menebus segala dosa. Niatnya membenarkan cara [yang digunakan].”

Dalam sebuah utas cuitan tersebut, ia membandingkan insiden tersebut dengan IDO Mango Markets yang juga sempat mengalami manipulasi. Pada saat kejadian itu, total sebanyak US$500 juta disetorkan pada fase pertama IDO tersebut, namun 80% dari dana tersebut akhirnya ditarik kembali pada saat-saat terakhir. Akibatnya, harga token milik platform IDO tersebut menjadi lebih rendah dari ekspektasi.

Tren Model IDO Makin Berkembang, tapi Masalah Tetap Ada

Sederhananya, IDO beroperasi dengan cara meminta para pengguna untuk mendepositkan dana ke dalam sebuah smart contract. Setelah itu, token proyek akan menyesuaikan harganya dengan nilai total deposit yang masuk.

Sebagai konsekuensinya, harga token dapat dimanipulasi untuk mencapai valuasi tinggi yang kemungkinan akan bisa menakut-nakuti para investor kecil. Namun nyatanya, melakukan penarikan selama fase kedua dapat menenggelamkan harga token sendiri. Lebih jauh lagi, kondisi ini dapat menimbulkan perbedaan yang besar antara harga IDO dengan harga listing proyek terkait. Selain itu, tanpa adanya batasan untuk jumlah pembelian, whale pada akhirnya bisa saja mempunyai pengaruh yang terlampau besar pada penggalangan dana dan juga valuasi token.

Aurory, Mango Markets, dan Parrot Protocol hanyalah beberapa nama di antara sejumlah proyek lainnya yang mengumpulkan dana melalui model IDO.

Regulasi Kripto ala SBF Menuai Kritik

Tidak ketinggalan, Bankman-Fried akhir-akhir ini juga telah menjadi topik pemberitaan karena sejumlah alasan. Salah satunya termasuk isu yang menyangkut pandangan dan tindakannya yang tentang regulasi kripto. Tepatnya pada 20 Oktober lalu, dia mengunggah cuitan yang berisikan tentang pendapatnya mengenai regulasi kripto, dan menyertakan banyak komentar.

Dalam cuitan tersebut, ia memaparkan keyakinannya bahwa pengawasan regulasi dan perlindungan konsumen adalah hal yang sangat penting. Salah satu rekomendasi yang ia berikan adalah perlunya daftar alamat yang cepat dan kredibel terkait dengan operasi keuangan ilegal. Selain itu, ini ada hubungannya juga dengan daftar sanksi dari Kantor Pengawasan Aset Asing (OFAC). Di mana kemungkinan besar, sanksi tersebut akan memiliki pengaruh pada pasar DeFi.

Namun, komunitas kripto melontarkan kritik pedas terhadap beberapa aspek dari gagasan regulasinya itu. Banyak yang mengklaim bahwa pandangannya akan membatasi kebebasan ekonomi yang merupakan salah satu filosofi utama industri kripto. Alhasil, Bankman-Fried kemudian merevisi unggahannya tersebut untuk memperhitungkan kembali umpan balik dari seluruh komunitas kripto global. Selanjutnya, Bankman-Fried juga mengatakan bahwa dia dengan senang hati menerima segala jenis kritik yang membangun.

Bagaimana pendapat Anda tentang kritik dari pendiri Solend terhadap kemungkinan manipulasi IDO oleh Alameda Research ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori