Pengguna Telegram kini dapat saling mengirim stablecoin Tether USD (USDT). Dalam pernyataan pada hari Rabu (22/3), aplikasi perpesanan itu memberi tahu bahwa fungsi wallet mereka sekarang dapat mendukung USDT di jaringan TRON.
Perlu diketahui, USDT tersedia di sejumlah blockchain seperti Ethereum, Solana, Avalanche, hingga Polygon. Namun, Telegram hanya akan mendukung USTD di jaringan TRON.
Hal ini membuat pengguna Telegram dapat membeli, menjual, mengirim, dan melakukan perdagangan peer-to-peer (P2P) USDT di jaringan TRON. Mengirim USDT ke pengguna Telegram lain juga dapat dilakukan tanpa biaya transaksi.
Pengguna dapat menukar USDT dengan cepat untuk kripto TON dan sebaliknya. Selain itu, pengguna masih dapat membeli kripto dengan kartu bank atau melalui market P2P.
Mengintegrasikan pembayaran kripto ke dalam aplikasi Telegram membuat pengiriman kripto semudah mengirim pesan teks atau foto. Selain menyediakan USDT di jaringan TRON dan TON, pengguna Telegram juga dapat membeli Bitcoin.
Berdasarkan pantauan di CoinGecko, harga native token TON, yaitu Toncoin, turun sekitar 2,9% dalam 24 jam terakhir dan turun sekitar 5,3% dalam 7 hari terakhir.
Relasi Telegram & TON
Sebagai informasi, The Open Network (TON) adalah blockchain layer-1 (L1) yang sepenuhnya terdesentralisasi dan konon menawarkan transaksi ultra-cepat, biaya kecil, aplikasi yang mudah digunakan, dan ramah lingkungan.
Menariknya, TON semula merupakan singkatan dari Telegram Open Network yang lantas bertransformasi menjadi The Open Network sejak Agustus 2021. Whitepaper TON pertama kali dirilis pada Desember 2017, lalu muncul versi terbaru pada Januari 2018.
Proyek kripto blockchain TON awalnya dirintis oleh Telegram dengan native token yang sebelumnya bernama Grams. Namun, kemudian, proyek itu ditinggalkan pada Agustus 2020 menyusul gugatan dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS).
Setelah itu, proyek kripto ini terus dikembangkan oleh komunitas yang ada. Penerus utama proyek ini adalah The Open Network. TON Foundation merupakan komunitas yang mendukung pengembangan TON.
Berniat Buat Crypto Wallet & DEX di Blockchain TON
Memasuki pada Desember 2022, founder dan CEO Telegram, Pavel Durov, menyatakan bahwa pihaknya akan membangun layanan non-custodial wallet dan decentralized exchange (DEX) bagi jutaan orang untuk memperdagangkan dan menyimpan mata uang kripto dengan aman. Adapun fitur crypto wallet dan DEX itu bakal dibangun di atas blockchain TON.
Hal ini datang setelah Pavel Durov mengatakan bahwa industri blockchain dibangun di atas janji desentralisasi, tetapi akhirnya terkonsentrasi di tangan segelintir orang yang mulai menyalahgunakan kekuasaan mereka.
Baginya, solusinya jelas. Proyek berbasis blockchain harus kembali ke akarnya, yaitu desentralisasi. Pengguna kripto harus beralih ke transaksi tanpa kepercayaan dan crypto wallet yang mereka hosting sendiri.
Untuk itu, Pavel Durov mengatakan bahwa pihaknya, para developer, harus menjauhkan industri blockchain dari sentralisasi dengan membangun decentralized apps (dApps) yang cepat dan mudah digunakan untuk banyak orang. Baginya, proyek semacam ini layak untuk hari ini.
Menyambut paparan Pavel Durov, akun Twitter TON Foundation menyatakan, “Sangat senang dengan rencana tim Telegram untuk membuat seperangkat alat terdesentralisasi. Membangun di TON adalah cara yang harus dilakukan mengingat skalabilitas dan visi bersama kami tentang pentingnya desentralisasi.”
Sebelumnya, telah hadir Fragment yang merupakan platform lelang yang diklaim sepenuhnya terdesentralisasi. Proyek ini dibangun di TON.
Pavel Durov menyebut hanya membutuhkan 5 minggu dan 5 orang untuk menyusun proyek ini. Fragment konon telah sukses melelang sejumlah username Telegram senilai US$50 juta yang terjual dalam waktu kurang dari sebulan.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.