Melihat adopsi yang tidak kunjung meningkat, Meta Platforms, Inc. akhirnya memperluas layanan metaverse Horizon Worlds untuk ponsel dan komputer. Aksi tersebut merupakan bentuk perluasan bisnis terbaru yang dilakukan Meta, karena selama ini pengguna Horizon Worlds hanya bisa mengaksesnya menggunakan virtual reality (VR).
Dalam tahap awal, Meta mengakui layanan ini belum akan tersedia secara masif untuk banyak orang. Meta masih membatasi penggunaannya, baik untuk web maupun di aplikasi Meta Quest di Android. Tetapi, ke depannya, Meta juga akan mengintegrasikan Horizon Worlds ke sistem operasi iOS.
“Meskipun headset Quest adalah cara paling dalam untuk mengakses metaverse, perusahaan yakin bahwa harus ada beberapa titik masuk lainnya yang bisa digunakan untuk membawa Worlds ke lebih banyak orang,” jelas Meta dalam keterangan resminya.
Lewat strategi anyar tersebut, Meta optimistis bisa membawa lebih banyak lagi pihak untuk menikmati dunia virtual yang sampai saat ini masih terus dikembangkan.
Selain itu, Meta juga mengeklaim meskipun tersedia untuk versi ponsel dan komputer, layanannya akan tetap mengedepankan keamanan dan perlindungan, khususnya untuk para remaja.
Sejauh Ini, Hanya 7 Negara yang Bisa Akses Horizon Worlds di Ponsel
Sementara ini, akses terhadap layanan tersebut terbatas hanya untuk 7 negara. Ketujuh negara itu adalah Kanada, Amerika Serikat (AS), Prancis, Irlandia, Islandia, Spanyol, dan Inggris.
Dalam sebuah laporan, juru bicara Meta, Bryan Pope, menuturkan dalam tahap awal, pengguna memang baru hanya bisa memainkan Super Rumble di Horizon Worlds. Namun, ke depannya, pengembangan untuk versi ponsel dan web juga akan dilakukan demi membuka akses ke berbagai pengalaman yang dibuat oleh Meta dan pemain lainnya.
Hal ini berarti bahwa peta persaingan metaverse yang berbasis ponsel dan web bakal semakin ketat. Selama ini, dua pengembang ruang metaverse lainnya, yaitu The Sandbox dan Decentraland, juga menitikberatkan bisnisnya pada ponsel dan PC.
Tetapi, di sisi lain, pengembangan metaverse terbaru Meta juga menjadi anomali. Pasalnya, perusahaan tetap menggenjot pengembangan headset VR Quest 3 generasi terbaru yang rencananya dirilis pada akhir tahun ini.
Di tengah pasar yang belum terbentuk sempurna, bukan tidak mungkin kanibalisasi pasar terjadi. Apalagi Meta juga sudah menggelontorkan dana yang tidak sedikit untuk pengembangan VR. Padahal, jika dilihat, jumlah pengguna Horizon Worlds sendiri belum berhasil memenuhi ekspektasi. Target monthly active user (MAU) yang dipatok Meta sebanyak 500 ribu orang terus direvisi, hingga menjadi 280 ribu MAU di akhir tahun lalu.
Sudah Direncanakan Meta sejak Lama
Namun demikian, rencana Meta untuk membenamkan metaverse ke pengguna ponsel dan web sejatinya sudah dipikirkan sejak lama. Pada April tahun lalu, Viviek Sharma, saat masih menjabat sebagai VP Horizon Worlds, sudah menyebut bahwa Meta sedang berupaya mendorong platform metaverse miliknya bisa digunakan pada ponsel pintar. Selain itu, Sharma mengatakan bahwa mereka sedang dalam tahap diskusi awal untuk membawanya ke konsol game.
Inisiatif Meta untuk membangun ruang virtual harus dilakukan dengan cepat. Semakin lama mereka melakukannya, semakin besar juga tumpukan rugi yang harus ditanggung perusahaan yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg itu.
Sampai dengan Juni kemarin saja, unit bisnis Reality Labs, yang menaungi bisnis metaverse Meta, masih menderita rugi operasi sebesar US$7,73 miliar. Jumlah tersebut sudah melonjak 34,09% dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$5,76 miliar.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.