Lihat lebih banyak

Perkuat Pasar Singapura, Paxos Bakal Tambah 130 Karyawan

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Paxos berambisi untuk memperkuat pasarnya di wilayah Singapura dengan meningkatkan jumlah tenaga kerjanya hingga 130 orang dalam 3 tahun ke depan.
  • CEO Paxos Asia, Rich Teo, mengatakan bahkan perusahaan masih sanggup untuk menambah maksimal 180 karyawan dalam 36 bulan ke depan.
  • Ambisi tersebut muncul setelah perusahaan berhasil mengantongi izin dari Monetary Authority of Singapore (MAS) pada pekan lalu.
  • promo

Paxos, perusahaan pemilik stablecoin Pax Dollar (USDP), berambisi untuk memperkuat pasarnya di wilayah Singapura. Perusahaan sudah memiliki rencana dalam tiga tahun ke depan bakal meningkatkan jumlah tenaga kerjanya hingga mencapai 130 orang. Artinya jumlah tersebut bakal melonjak lebih dari 6 kali lipat dari posisi sekarang, yaitu sebanyak 20 orang karyawan.

Penambahan karyawan biasanya akan dibarengi dengan peningkatan kinerja. Demi bisa memuluskan hal tersebut, perusahaan harus menambah biaya operasional dari biasanya. Co-founder dan Chief Executive Officer (CEO) Paxos Asia, Rich Teo, mengatakan bahkan perusahaan masih sanggup untuk menambah maksimal 180 karyawan dalam 36 bulan ke depan.

Hal tersebut merupakan bagian dari rencana pengembangan Paxos yang bertujuan untuk memperkuat pasar di wilayah Asia dan Singapura.

“Singapura akan menjadi pusat pertumbuhan perusahaan di luar Amerika Serikat (AS),” jelasnya.

Ambisi tersebut muncul setelah perusahaan berhasil mengantongi izin dari Monetary Authority of Singapore (MAS) pada pekan lalu. Perusahaan infrastruktur blockchain yang berbasis di AS itu mengklaim sebagai lembaga keuangan digital berbasis kripto pertama yang sukses mendapatkan izin sebagai lembaga pembayaran di Negeri Singa.

Singapura sendiri sudah membulatkan tekad untuk menjadi pusat dari penggunaan blockchain dunia secara produktif. Hal tersebut terlihat anomali, karena Singapura juga dikenal sebagai negara yang terlampau ketat dalam menerapkan regulasi kripto.

Circle dan Coinbase Juga Masuk Singapura

Selain Paxos, sudah ada perusahaan penerbit stablecoin yang masuk ke Singapura, yaitu Circle dan Coinbase. Sebagaimana kita ketahui, Circle dan Coinbase merupakan pemilik stablecoin USDC yang dipatok dalam mata uang dolar AS.

Circle mengatakan bahwa perusahaan sudah mendapatkan izin prinsip dari MAS untuk menawarkan token pembayaran digital, serta proses transfer lintas batas dan domestik.

Chief Strategy Officer sekaligus Global Head of Public Policy Circle, Dante Disparte, menjelaskan langkah yang dilakukan oleh Singapura akan memperkuat posisi negara tersebut sebagai hub kripto global.

Beberapa pihak menduga masuknya beberapa perusahaan kripto ke Singapura juga akan dimanfaatkan pemerintah setempat untuk mengembangkan mata uang digitalnya.

Derap langkah Singapura untuk menjadikan wilayahnya sebagai pusat kripto global sudah terlihat pada tahun lalu. Nilai investasi yang pemerintah setempat tujukan untuk kripto dan blockchain melesat menjadi US$1,48 miliar. Padahal jumlahnya di 2020 hanya sebanyak US$109,75 juta.

Namun, negeri tersebut harus berlomba dengan Hong Kong, yang belum lama ini juga mendeklarasikan bakal menjadi pusat kripto global.

Kripto dalam Kacamata Singapura

Banyak pihak yang sebenarnya sepakat bahwa aset kripto adalah aset spekulatif. Namun, di sisi lain, teknologi yang terkandung di dalamnya membuat banyak mata yang tertarik untuk masuk dan mendapatkan manfaatnya. Kondisi itulah yang terjadi di Singapura.

Negeri yang berada di antara Indonesia dan Malaysia itu secara tegas mengatakan bahwa pusat kripto global yang mereka inginkan adalah eksperimen tentang penerapan aset digital. Mereka tertarik terhadap tokenisasi guna meningkatkan efisiensi; bukan untuk perdagangan dan spekulasi, seperti yang selama ini melekat pada industri tersebut.

Managing Director di Central Bank the Monetary of Singapore, Ravi Menon, mengungkapkan penerapan teknologi kripto dan blockchain dimaksudkan untuk bisa mengurangi risiko dalam transaksi keuangan. Dengan kejelasan sikap dari pemerintah setempat membuat banyak perkembangan berbasis blockchain yang dilakukan di sana.

Seperti DBS Bank, misalnya. Saat ini, mereka tengah melakukan uji coba uang digital pertama yang memungkinkan pelaku usaha memprogram dan menjalankan sendiri distribusi dan penggunaannya.

“Singapura ingin menjadi pusat dari aset digital, tetapi tidak untuk spekulasi tentang kripto,” jelasnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori