Andreessen Horowitz (a16z), salah satu perusahaan investasi papan atas di ekosistem kripto, pada hari Minggu (11/6) mengumumkan bahwa kantor luar negeri pertama mereka di Inggris akan dibuka pada akhir tahun ini.
Hal ini dilakukan seiring tindakan yang makin keras dari regulator Amerika Serikat (AS) terhadap industri kripto. Terkait hal itu, Chris Dixon, selaku general partner a16z, mengatakan bahwa pihaknya telah bekerja dengan para pembuat kebijakan dan regulator di seluruh dunia.
“Selama diskusi kami, menjadi jelas bahwa pemerintah Inggris melihat janji web3, dengan Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, menyarankan Inggris dapat menjadi pusat inovasi web3,” ungkap Chris Dixon.
Perdana Menteri Inggris: Kita Harus Rangkul Inovasi Kripto
Menariknya, pernyataan Rishi Sunak yang dikutip oleh pihak a16z crypto (divisi a16z di sektor kripto) adalah sikapnya pada April 2022 ketika masih menjabat sebagai Menteri Keuangan dan mempunyai ambisi untuk mendorong Inggris menjadi crypto hub.
Dalam beberapa waktu terakhir, parlemen Inggris terlihat cukup kritis, dan bahkan menilai investasi ritel dalam kripto lebih mirip perjudian.
Meski begitu, juru bicara Kementerian Keuangan Inggris dalam pernyataan terbarunya kali ini menyebut bahwa risiko kripto adalah tipikal yang ada dalam layanan keuangan tradisional. Regulasi layanan keuangan dinilai memiliki rekam jejak dalam memitigasi risiko kripto, daripada menggunakan regulasi perjudian.
Memasuki perkembangan terkini, jurnalis kripto Frank Chaparro pada hari Senin (12/6) melaporkan bahwa Perdana Menteri Inggris tertarik untuk memberikan kejelasan peraturan tentang bagaimana bisnis kripto harus mendaftar dan beroperasi di Inggris.
“Kita harus merangkul inovasi baru seperti web3, didukung oleh teknologi blockchain, yang akan memungkinkan startup berkembang di sini dan menumbuhkan ekonomi. Itulah mengapa, saya senang investor terkemuka dunia seperti a16z telah memutuskan untuk membuka kantor internasional pertama mereka di Inggris,” jelas Rishi Sunak.
Alasan a16z Tertarik Buka Kantor di Inggris
Adapun pihak a16z crypto menyoroti tentang pembuat kebijakan dan regulator di Inggris. Mereka dinilai mengambil pendekatan yang secara unik disesuaikan dengan regulasi blockchain dan aset digital. Hal itu termasuk:
Pertama, bekerja secara konstruktif dengan pelaku industri untuk mengidentifikasi atribut unik dari teknologi blockchain dan bagaimana atribut tersebut membentuk profil risiko layanan terdesentralisasi (decentralized) vs layanan terpusat (centralized).
Kedua, meletakkan dasar untuk aplikasi-aplikasi teknologi blockchain di masa depan. Ketiga, mengedepankan pendekatan regulatory sandbox (program masa uji coba yang menjadi ruang aman bagi pengembangan inovasi) yang inovatif untuk regulasi.
Keempat, berfokus pada pendekatan berbasis hasil. Kelima, sambil terus menjaga perlindungan konsumen di hadapan regulasi apa pun.
Dibutuhkan Kerangka Peraturan yang Fasilitasi Desentralisasi
Dalam pengumuman ekspansi ke Inggris, pihak a16z crypto merefleksikan bahwa selama setahun terakhir, menjadi jelas bahwa blockchain dan pergerakan software di sekitarnya, yang biasanya disebut kripto atau web3, hanya dapat berhasil dengan rezim peraturan yang jelas, yang menyediakan jalur terbuka untuk para startup sekaligus melindungi konsumen dari penipu dan manipulasi.
“Peraturan ini harus ditujukan untuk membasmi budaya ‘kasino’ yang telah berkembang seputar kripto, sekaligus memungkinkan aplikasi-aplikasi konstruktif untuk mencapai potensi penuhnya,” jelas Chris Dixon.
Terkait pertanyaan masalah apa yang dipecahkan oleh blockchain, dia menguraikan bahwa sejumlah layanan yang dibangun di atas blockchain memecahkan masalah yang sama dengan layanan digital lainnya, tetapi dengan hasil yang lebih baik.
Baru-baru ini, General Counsel a16z crypto, Miles Jennings, menerbitkan artikel tentang pentingnya desentralisasi. Chris Dixon sangat merekomendasikan kepada orang-orang untuk membacanya.
Inti argumen dalam tulisan Miles Jennings tentang pentingnya desentralisasi adalah bahwa manfaat web3 hanya akan tercapai jika infrastruktur dasarnya terdesentralisasi.
Namun, butuh waktu dan landasan bagi proyek-proyek untuk tumbuh dari startup terpusat menjadi jaringan yang benar-benar terdesentralisasi. Akibatnya, dibutuhkan kerangka peraturan yang memfasilitasi desentralisasi, bukan menghambatnya.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.