Trusted

Putuskan Tutup Operasi, Presiden Silvergate Diberhentikan

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Dalam laporan ke SEC AS, Presiden Silvergate Capital dan Silvergate Bank, Ben Reynolds, telah diberhentikan oleh perusahaan.
  • Tidak hanya itu, Mary-Margaret Henke, selaku Dewan Direksi di Silvergate Capital dan Silvergate Bank, juga melakukan pengunduran diri pada tanggal 15 Maret 2023.
  • Perusahaan mengonfirmasi bahwa hal tersebut tidak memiliki hubungan dengan masalah apapun yang terkait dengan operasi, kebijakan ataupun perselisihan dengan perusahaan.
  • promo

Kisruh yang melanda Silvergate Capital belum usai. Dalam laporan ke Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS), perusahaan mengungkapkan bahwa Silvergate telah memberhentikan Presiden Silvergate Capital dan Silvergate Bank, Ben Reynolds, sejak tanggal 20 Maret kemarin. Hal itu dilakukan sejalan dengan niat perusahaan untuk menutup operasional Silvergate Bank.

Tidak hanya penghentian Presiden Silvergate, Mary-Margaret Henke, selaku Dewan Direksi di Silvergate Capital dan Silvergate Bank, juga melakukan pengunduran diri pada tanggal 15 Maret 2023. Perusahaan mengonfirmasi bahwa hal tersebut tidak memiliki hubungan dengan masalah apapun yang terkait dengan operasi, kebijakan ataupun perselisihan dengan perusahaan.

Setelah mengumumkan langkah likuidasi sukarela, sampai saat ini belum ada kejelasan bagaimana nasib Silvergate ke depannya. Namun, yang jelas, perusahaan masih memiliki aset tersisa per Desember 2022 sebesar US$11 miliar. Jumlah tersebut terbagi atas kas dan setara kas sebesar US$4,57 miliar dan efek yang tersedia untuk dijual dengan nilai wajar senilai US$5,73 miliar.

Perusahaan juga menghadapi tekanan dari New York Stock Exchange (NYSE), bursa tempat Silvergate melakukan pencatatan sahamnya. Sejak 17 Maret 2023, Silvergate belum menyampaikan laporan keuangan tahunan yang berakhir di 31 Desember 2022.

Oleh karena itu, perusahaan mendapatkan diberikan waktu tambahan sampai 6 bulan ke depan menyampaikan laporan tahunannya. Sebagai kompensasinya, setiap status keterlambatan dan keterbukaan informasi yang diberikan pada publik bakal dipantau dengan lebih ketat.

Dengan rentang waktu yang pendek dan beragam masalah yang melanda perusahaan, mau tidak mau Silvergate harus bisa mengurai satu persatu permasalahn yang ada. Pasalnya, dalam periode yang ditentukan oleh NYSE, salah satu bursa saham terbesar di dunia itu juga bisa langsung melakukan penangguhan perdagangan dan delisting dari papan perdagangan saham jika Silvergate melakukan hal yang tidak sesuai prosedural.

Jika itu terjadi, bukan tidak mungkin proses penyelesaian krisis akan menjadi semakin pelik, karena kepercayaan publik terhadap Sillvergate berpotensi makin terkikis.

Ada Ketimpangan Regulator terhadap Silvergate dan Bank Lainnya

Ahli Kebijakan di Bitcoin Policy Institute (BPI) yang juga founder Texas Bitcoin Foundation, Natalie Smolensky, justru mempertanyakan sikap regulator yang dinilai memperlakukan Silicon Valley Bank (SVB), Silvergate Bank dan Signature Bank secara berbeda.

Dalam sebuah kiriman blog, Smolensky mengatakan bahwa ketiga lembaga keuangan sama-sama mengalami penutupan operasional dan memiliki simpanan yang tidak sedikit. Namun, uniknya, regulator memperlakukannya dengan tidak sama.

Menurutnya, kasus Silvergate Bank menuai banyak tanya apakah terdapat muatan politik di balik kehancurannya. Pasalnya, perusahaan melikuidasi asetnya setelah dipersulit untuk mendapatkan pinjaman, baik oleh Departemen Kehakiman maupun anggota parlemen Elizabeth Warren.

Meski demikian, memang saat masuk dalam fase injury time, Silvergate diketahui berhasil mendapatkan pinjaman dari Federal Home Loan Banks (FHLB) sebesar US$3,6 miliar.

Sementara untuk kasus Silicon Valley Bank, Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) justru diberi mandat untuk mengambil alih SVB dan mentransfer semua simpanannya ke entitas khusus yang dibuat untuk menyelamatkan SVB, yaitu bridge bank. Perlakuan ini dikatakan banyak pengamat merupakan hal yang istimewa jika dibandingkan dengan Silvergate.

Perusahaan Kripto Harus Cari Lembaga Perbankan Lain di Luar AS

Pasca kegagalan 3 bank besar di AS, mau tidak mau platform kripto harus mencari alternatif lembaga perbankan lain yang mampu menjembatani transaksi on/off-ramp dari fiat ke kripto. Memang keandalan dari layanan inilah yang selama ini menjadi titik vital bagi entitas kripto menghubungkan dunia virtual dan dunia keuangan tradisional.

Chief Executive Officer (CEO) BTSE, platform perdagangan kripto yang berbasis di Kepulauan Virgin Inggris (BVI), Henry Liu menambahkan, perusahaan kripto yang ada di AS kemungkinan besar akan memperluas penjajakan ke luar wilayah untuk menjalin kemitraan dengan lembaga perbankan.

“Hal tersebut juga sekaligus membuka celah bagi munculnya pemain lain untuk mendapatkan bagian dari kue kripto, baik di AS ataupun di luar AS,” jelas Liu.

Bagaimana pendapat Anda tentang penghentian Presiden Silvergate? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori