Lihat lebih banyak

Didukung Bitpanda, Raiffeisen Bank di Austria Akan Rilis Layanan Kripto pada Awal 2024

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Raiffeisen Bank yang berbasis di Austria akan meluncurkan layanan perdagangan kripto kepada pelanggan ritel mereka pada akhir Januari 2024.
  • Layanan ini dapat terwujud berkat kerja sama antara Raiffeisen Bank dan Bitpanda yang sudah diumumkan sejak bulan April kemarin.
  • Salah satu petinggi Raiffeisen Bank menjelaskan bahwa para pelanggan dapat menggunakan smartphone mereka untuk masuk ke Bitpanda melalui aplikasi Raiffeisen Bank.
  • promo

Raiffeisen Bank yang berbasis di Austria akan meluncurkan layanan perdagangan aset kripto kepada pelanggan ritel mereka pada akhir bulan Januari 2024.

Layanan ini awalnya akan ditawarkan kepada pelanggan di Wina, ibu kota Austria. Selain itu, Wina adalah tempat bank berusia 97 tahun tersebut berkantor pusat.

Layanan aset kripto dari Raiffeisen Bank dapat terwujud berkat kerja sama dengan crypto exchange Bitpanda. Kemitraan Raiffeisen Bank dan Bitpanda telah diumumkan pada 26 April lalu.

Terkait hal ini, Curt Chadha, selaku Head of Innovation di Raiffeisen Bank, mengatakan bahwa para pelanggan dapat menggunakan smartphone mereka untuk masuk ke Bitpanda melalui aplikasi Raiffeisen Bank.

“Pengalaman menggunakan layanan itu akan familiar. Jadi, mengonfirmasi sebuah perdagangan [kripto] akan berfungsi persis seperti transfer bank dari rekening ke rekening dengan jenis keamanan yang sama seperti yang biasa digunakan pelanggan.”

Kejelasan Regulasi Dorong Adopsi Kripto di Eropa

Langkah Raiffeisen Bank, yang memiliki aset sekitar US$215 miliar dan 17,8 juta pelanggan di seluruh Uni Eropa dan Eropa Timur, merupakan tanda lain dari peningkatan adopsi kripto, terutama di yurisdiksi ketika kejelasan seputar peraturan industri kripto mulai muncul.

Perwakilan dari Raiffeisen Bank mengatakan bahwa layanan terbaru mereka ditujukan untuk para nasabah yang paham dunia digital, tetapi mungkin hanya ingin melakukan investasi kecil. Hal ini agak berbeda dibandingkan dengan penawaran layanan kripto dari sejumlah bank lainnya, yang ditujukan untuk individu kaya dengan jutaan investasi.

Bitpanda sendiri, crypto exchange yang didirikan di Wina pada tahun 2014, bernaung di bawah pengawasan regulator Austria dan Jerman. Hal ini memungkinkan mereka menawarkan layanan perdagangan, investasi, dan kustodian yang teregulasi untuk saham atau ETF, aset kripto, logam mulia, dan komoditas.

Coinbase Gandeng Bitpanda untuk Bantu Bank Eropa

Mundur pada 24 Mei lalu, Bitpanda mengumumkan kerja sama untuk menghubungkan Coinbase dengan bank-bank di Eropa dalam menawarkan mata uang kripto kepada pelanggan mereka.

Hal ini memungkinkan Coinbase, selaku salah satu crypto exchange terbesar di Amerika Serikat (AS), menggunakan solusi teknologi Bitpanda untuk terhubung langsung ke sejumlah perusahaan seperti bank dan fintech.

Terkait kemitraan ini, Guillaume Chatain, selaku Head of Institutional Sales Coinbase untuk wilayah Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (EMEA) serta Asia Pasifik (APAC), mengatakan pihaknya sangat senang dapat bermitra dengan Bitpanda. Sebab, mereka dapat bersama-sama melayani lembaga yang ingin menghadirkan layanan kripto yang kuat dan sesuai dengan pelanggan mereka.

Bank Tetap Tertarik dengan Industri Kripto

Menurut Lukas Enzersdorfer-Konrad, selaku wakil CEO dan COO Bitpanda, sejumlah bank tetap ingin dapat menawarkan aset kripto kepada pelanggan mereka, terlepas dari crypto winter yang terjadi pada tahun lalu.

Hal tersebut, terutama berlaku di Eropa saat ini seiring kerangka peraturan terkait industri kripto MiCA yang akan berlaku di negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa pada tahun 2024.

Enzersdorfer-Konrad mengatakan bahwa instansi perbankan dapat melihat data transaksi pembayaran mereka dan berapa banyak dana pelanggan mereka yang mengalir ke perusahaan kripto. Artinya, bank-bank tahu seperti apa potensi bisnis kripto.

“Mereka memahami berapa banyak bisnis yang mereka lewatkan, dan juga berapa banyak lagi basis pelanggan mereka yang akan melakukan bisnis itu, jika mereka cukup percaya pada prosesnya,” kata Lukas Enzersdorfer-Konrad.

Di sisi lain, dia melihat Coinbase memiliki tempat likuiditas dengan crypto exchange mereka dan memiliki layanan penyimpanan kripto.

Meski begitu, COO Bitpanda menilai Coinbase ‘belum memiliki seluruh lapisan infrastruktur’ yang dapat diintegrasikan oleh mitra mereka untuk menawarkan layanan kripto yang diperdagangkan dan dibeli di crypto exchange Coinbase dan disimpan di Coinbase Custody kepada pelanggan akhir mereka.

Dengan kemitraan ini, likuiditas yang ada di Coinbase dan layanan kustodian mereka dapat diintegrasikan dengan sejumlah mitra Bitpanda seperti dalam industri bank, neobank, dan platform fintech.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori