Lihat lebih banyak

Riset: Crypto Bank Run 2022 Dipicu oleh Penarikan Investor Institusional

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Sebuah penelitian dari Federal Reserve Bank of Chicago (FRBC), Amerika Serikat (AS), mengidentifikasi beberapa faktor kunci dan katalis yang mempercepat krisis kripto pada tahun 2022.

Laporan tersebut mengidentifikasi bahwa crypto bank run, penarikan (withdrawals) secara besar-besaran dari sejumlah platform kripto, pada tahun 2022 diperkirakan disebabkan oleh para crypto whale dan pemilik akun besar.

Mereka, termasuk sejumlah akun institusional utama, yang lantas menciptakan krisis likuiditas yang akhirnya menyebabkan momen bank run di dunia kripto.

Crypto Bank Run Dimulai dengan Kehancuran Ekosistem Terra

Crypto winter 2022 dimulai dengan kehancuran ekosistem Terra pada Mei 2022. Hal itu memacu arus keluar (outflows) pelanggan dari banyak crypto lending platform dengan paparan pada ekosistem kripto yang didirikan oleh Do Kwon itu.

Dalam periode 11 hari setelah keruntuhan ekosistem Terra, Celsius Network dan Voyager Digital mengalami arus keluar masing-masing hampir sekitar 20% dan 14% dari dana pelanggan mereka.

Berdasarkan catatan, Celsius diperkirakan telah menginvestasikan hampir 1 miliar dolar AS (USD) dalam algorithmic stablecoin TerraUSD (UST) yang gagal, dan lantas memicu efek domino pada native token Terra (LUNA).

Total penarikan di sejumlah platform kripto pada tahun 2022 | Sumber: FRBC

Krisis Kedua Dipicu Kejatuhan 3AC

Krisis besar kedua, yang dipicu oleh arus keluar pelanggan yang tinggi, berasal dari kejatuhan hedge fund kripto Three Arrows Capital (3AC) pada Juli 2022.

Krisis yang dialami 3AC pada gilirannya memicu putaran arus keluar kedua bagi Celsius dan Voyager yang masing-masing mencapai hampir sekitar 10% dan 39%. Hal ini terjadi karena kedua crypto lending platform itu memiliki eksposur terhadap 3AC yang bangkrut.

3AC menjadi sumber utama penularan dalam krisis di dunia kripto. Sebab, banyak perusahaan kripto telah meminjamkan miliaran dolar AS dalam aset kripto kepada hedge fund kripto yang didirikan oleh Su Zhu dan Kyle Davies itu. Sehingga, hancurnya 3AC pada akhirnya memicu efek domino.

Sebagai catatan, broker kripto Genesis yang dimiliki Digital Currency Group (DCG) diketahui memberi 3AC pinjaman dengan total sekitar US$2,4 miliar.

Sementara itu, Voyager menyediakan sekitar US$350 juta dan 15.250 bitcoin yang bernilai sekitar US$328 juta untuk 3AC. Sedangkan Celsius menyediakan sekitar US$75 juta bagi 3AC. BlockFi menjadi crypto lending platform yang turut menyediakan sekitar US$1 miliar bagi 3AC.

Hancurnya Reputasi Kerajaan Kripto SBF Picu Krisis Ketiga

Penarikan dana di FTX, Genesis, dan BlockFi | Sumber: FRBC

Lalu, krisis besar ketiga di dunia kripto pada tahun lalu datang dari keruntuhan kerajaan kripto Sam Bankman-Fried (SBF), mencakup crypto exchange FTX dan perusahaan perdagangan kripto kuantitatif Alameda Research, pada November 2022.

FTX mengalami arus keluar kurang lebih 37% karena muncul berita tentang neraca Alameda yang mayoritas bergantung pada native token FTX, yaitu FTT.

Dengan nasib kerajaan SBF yang berada di ujung tanduk, para pelanggan Genesis dan BlockFi menarik aset mereka masing-masing sekitar 21% dan 12%.

Kepanikan Meningkat saat Penurunan Market Kripto

Penarikan dana di Celsius berdasarkan ukuran akun | Sumber: FRBC

Meskipun sebagian besar para platform kripto yang gagal memiliki basis pelanggan ritel yang signifikan, penarikan dari para klien institusional dinilai yang menyebabkan krisis besar.

Sebagai informasi, sebelum 9 Juni 2022, beberapa klien institusional telah memberikan kontribusi pendanaan sebesar US$1,9 miliar hingga US$2 miliar kepada Celsius.

Para pemilik akun berukuran besar, mereka yang memiliki investasi berjumlah lebih dari US$500.000, menarik dana dengan tingkat tercepat dan secara proporsional lebih cepat daripada pemegang akun lainnya. Misalnya, pemilik akun dengan investasi lebih dari US$1 juta menghasilkan sekitar 35% dari semua penarikan di Celsius.

Laporan dari FRBC ini mengamati bahwa meskipun pelanggan yang besar mempercepat krisis di dunia kripto pada tahun 2022, para perusahaan pemberi pinjaman kripto yang menawarkan hasil tinggi melalui investasi berisiko dinilai sebagai penyebab krisis sebenarnya.

Tidak seperti bank, platform pinjaman kripto dinilai tidak menawarkan keamanan atau asuransi terhadap kegagalan mereka. Sehingga, sebagai konsekuensinya, para pelanggan memiliki kepanikan yang meningkat selama penurunan market kripto.

Bagaimana pendapat Anda tentang riset terkait crypto bank run 2022 kemarin? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori