RiskOnBlast Jadi Proyek Rug Pull Pertama di L2 Blast

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • RiskOnBlast, sebuah platform GambleFi, diduga melakukan rug pull. Peristiwa ini adalah rug pull pertama dari proyek kripto di L2 Blast.
  • Tim RiskOnBlast diketahui telah memindahkan dana dalam bentuk stablecoin DAI ke non-custodial crypto exchange ChangeNOW.
  • Tim proyek L2 Blast sempat memperkenalkan RiskOnBlast pada 12 Februari lalu. Blast waktu itu mengatakan bahwa proyek RiskOnBlast memiliki potensi yang tidak dapat disangkal.
  • promo

RiskOnBlast, sebuah platform GambleFi, diduga melakukan rug pull. Peristiwa ini merupakan rug pull pertama dari proyek kripto yang dibangun di atas blockchain layer-2 (L2) Blast.

Rug pull biasanya dilakukan oleh pengembang proyek kripto yang membawa kabur sejumlah dana yang terkumpul untuk proyek tersebut. Tuduhan ini muncul setelah hilangnya dana, situs web, dan media sosial RiskOnBlast.

Menurut penyedia data on-chain Arkham Intelligence, saldo kripto di RiskOnBlast telah menjadi nol setelah dana tersebut tampaknya telah dipindahkan pada hari Minggu (25/2).

Adapun proyek GambleFi ini telah mengumpulkan sekitar 420 ether (ETH) yang bernilai sekitar US$1,25 juta dari presale token RISK, yang dimulai pada 22 Februari lalu dan berakhir pada hari berikutnya.

Andrew Choi, pemimpin teknologi di crypto exchange Coinbase, termasuk di antara para pihak yang memberi peringatan bahwa situs web dan media sosial RiskOnBlast telah hilang pada hari Minggu kemarin.

Dana Rug Pull Sudah Dipindahkan

Tim RiskOnBlast diketahui telah memindahkan dana dalam bentuk stablecoin DAI ke non-custodial crypto exchange ChangeNOW.

Etherscan kini telah menandai alamat crypto wallet proyek tersebut sebagai penipuan phishing, dan mendesak para pengguna untuk berhati-hati saat berinteraksi dengan RiskOnBlast.

Detektif blockchain Amir Ormu mengatakan bahwa tim RiskOnBlast telah mencuci US$850.000 dana curian menggunakan ChangeNOW untuk mengaburkan jejak transaksi. Menariknya, dana rug pull itu diklaim juga dikirim ke crypto exchange MEXC dan Bybit.

Sementara itu, SomaXBT, yang merupakan peneliti penipuan Web3, mencatat ada lebih dari 750 korban RiskOnBlast.

Tim Blast Sempat Promosikan RiskOnBlast

Tim proyek L2 Blast sempat memperkenalkan RiskOnBlast pada 12 Februari lalu. Blast waktu itu mengatakan bahwa proyek RiskOnBlast memiliki potensi yang tidak dapat disangkal.

Red flag terkait proyek ini mencuat saat tim di balik RiskOnBlast tidak mempublikasikan identitas mereka dan tidak memiliki rekam jejak di industri kripto.

Sebelumnya, Blast pada hari Sabtu (24/2) mengatakan bahwa mereka telah memilih 47 proyek sebagai pemenang kompetisi dari lebih 3.000 partisipan.

Proyek-proyek tersebut akan menerima sejumlah dana dalam beberapa bulan mendatang untuk membantu membangun ekosistem Blast.

Sekilas tentang Proyek L2 Blast

L2 Blast pertama kali mencuri perhatian pada November 2023 setelah berhasil mengumpulkan pendanaan senilai US$20 juta. Kucuran investasi itu didapatkan dari Paradigm, Standard Crypto, dan sejumlah pihak lainnya.

Blast mengeklaim sebagai satu-satunya proyek L2 Ethereum dengan imbal hasil (yield) pada Ether (ETH) dan stablecoin. Proyek L2 ini bertujuan untuk membuat orang-orang menghasilkan pendapatan lebih banyak.

Di Blast, saldo orang-orang diklaim dapat bertambah secara otomatis, dan mendapatkan hadiah dari Blast. Hal itu dapat terjadi karena Blast secara native berpartisipasi dalam staking ETH, dan hasil staking itu diteruskan kembali ke pengguna dan sejumlah dApps di L2 mereka.

Tidak berhenti sampai di situ, bukan hanya ETH di Blast yang menghasilkan imbal hasil. Stablecoin juga dapat demikian.

Saat orang-orang mentransfer stablecoin mereka seperti USD Coin (USDC), Tether USD (USDT), dan DAI dari jaringan lain ke jaringan Blast, stablecoin tersebut disimpan dalam protokol T-Bill on-chain seperti MakerDAO.

Kemudian, imbal hasilnya akan diteruskan kembali ke para pengguna jaringan Blast melalui stablecoin USDB. Adapun USDB dapat ditukarkan dengan USDC saat dijembatani (bridged) ke layer-1 (L1) Ethereum.

Menariknya, Blast justru mendapat kritik dari investornya sendiri. Dan Robinson, Head of Research di Paradigm, mengungkapkan ketidaksepakatan tentang keputusan Blast meluncurkan crypto bridge sebelum jaringan L2 itu benar-benar hadir dan tidak mengizinkan penarikan selama berbulan-bulan.

Mainnet L2 Blast diperkirakan akan diluncurkan pada akhir bulan Februari 2024.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Juli 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Juli 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Juli 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori