Lihat lebih banyak

Robinhood Dikabarkan Bakal Pangkas 150 Karyawan

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Robinhood dikabarkan bakal melanjutkan gelombang PHK di tahun ini. Sebanyak 7% atau setara dengan 150 karyawan akan terkena dampaknya.
  • Sebelumnya, Robinhood juga sudah pernah memangkas jumlah karyawannya di bulan April dan Agustus 2022.
  • Menariknya, PHK kali ini terjadi tidak lama setelah Robinhood mengumumkan kesepakatan untuk mengakuisisi platform kartu kredit tanpa biaya, yaitu X1 Inc.
  • promo

Platform perdagangan multi aset Robinhood dikabarkan bakal melanjutkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawan perusahaan di tahun ini.

Berdasarkan laporan dari Wall Street Journal, terungkap bahwa Robinhood bakal kembali memangkas jumlah tenaga kerjanya sebanyak 7% dari total karyawan saat ini atau setara dengan 150 karyawan. Dalam laporan tersebut, juga dibeberkan bahwa ratusan karyawan itu merupakan mereka yang menyandang status sebagai full time employee.

Chief Financial Officer (CFO) Robinhood, Jason Warnick mengatakan pemutusan hubungan kerja dilakukan untuk menyesuaikan kondisi perusahaan dengan volume pekerjaan.

“Di samping itu, kebijakan tersebut terpaksa dilakukan sebagai strategi untuk menyelaraskan struktur tim dengan lebih baik,” jelas Warnick.

Ini bukanlah kali pertama perusahaan melakukan perampingan. Sebelumnya, pada Agustus tahun lalu, Robinhood juga sudah memecat 23% karyawannya sebagai langkah penyesuaian di tengah kondisi perdagangan yang sekarat.

Mundur lebih jauh, pada April 2022, Robinhood mengumumkan aksi PHK perdananya dengan memangkas 9% karyawan. Kala itu, perusahaan berdalih karena ketika pasar sedang bergerak sangat baik, terjadi pertumbuhan headcount sangat cepat yang mengakibatkan munculnya fungsi dan pekerjaan yang mirip satu dengan lainnya. Oleh karena itu, demi mengejar efisiensi dan meningkatkan kecepatan pekerjaan, Robinhood memutuskan untuk mengambil langkah tersebut.

Berdasarkan laporan, sampai dengan akhir tahun lalu, Robinhood masih memiliki sekitar 2.300 pegawai. Artinya, secara total, dalam 2 putaran sebelumnya, perusahaan sudah memangkas sekitar 1.000 karyawan.

Akuisisi Jalan Terus

Menariknya, PHK kali ini terjadi tidak lama setelah Robinhood mengumumkan kesepakatan untuk mengakuisisi platform kartu kredit tanpa biaya, yaitu X1 Inc.

Dalam kesepakatan tersebut, perusahaan bermaksud untuk memperluas penawaran produk sekaligus memperdalam hubungan dengan pelanggan yang sudah ada.

Co-Founder sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Robinhood, Vlad Tenev, menjelaskan aksi anorganik ini akan membawa perusahaan lebih dekat ke tujuan perusahaan agar bisa melayani seluruh kebutuhan keuangan pelanggan. Dengan begitu, Robinhood pun bisa menawarkan akses kredit ke seluruh nasabahnya.

“Memberikan akses ke kartu kredit tanpa biaya sejalan dengan misi kami untuk mendemokratisasi keuangan untuk semua,” jelas Tenev.

Demi memuluskan ambisinya, perusahaan harus merogoh kocek yang cukup dalam, yakni sekitar US$95 juta dalam bentuk tunai. Jumlah tersebut setara dengan Rp1,42 triliun dan ditargetkan akan rampung pada kuartal ketiga tahun ini.

Tekanan Robinhood Masih Berat

Jika dilihat, kinerja keuangan Robinhood memang cukup berat. Pada kuartal pertama tahun ini saja, pendapatan yang bersumber dari transaksi aset digital luntur 29,62% menjadi US$38 juta. Padahal, di periode yang sama tahun sebelumnya, perusahaan masih sanggup meraup pendapatan sebesar US$58 juta.

Tidak hanya itu, pendapatan yang bersumber dari transaksi saham juga ikut melorot. Dari US$36 juta di tiga bulan pertama tahun lalu menjadi US$27 juta atau susut 25% secara year-on-year (yoy).

Namun, jika dilihat secara keseluruhan pendapatan Robinhood justru berhasil terdongkrak ke level US$441 juta dari posisi sebelumnya yang sebesar US$299 juta. Usut punya usut, hal tersebut ternyata bersumber dari naiknya pos pendapatan yang bersumber dari bunga bersih.

Seperti diketahui, Federal Reserve, bank sentral Amerika, sejak awal tahun ini secara agresif terus mengerek naik suku bunganya. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap pendapatan bunga bersih perusahaan yang melonjak ke level US$208 dari posisi sebelumnya sebesar US$55 juta.

Hal itu sekaligus membuat terang aksi Robinhood terbaru yang berniat mengambil alih X1 yang notabene berfokus pada kredit ke dalam struktur perusahaan.

Bagaimana pendapat Anda tentang gelombang PHK terhadap karyawan Robinhood kali ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori