Lihat lebih banyak

Samsung Perkuat Protokol Keamanan dengan Mengandalkan Teknologi Berbasis Blockchain

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Samsung akan memperkuat protokol keamanannya dengan mengandalkan teknologi berbasis blockchain.
  • Knox Matrix merupakan protokol yang akan integrasikan sistem keamanan dari seluruh produk raksasa teknologi Korea Selatan itu.
  • Hal ini merupakan kelanjutan dari pengembangan yang sudah dilakukan perusahaan sebelumnya lewat Samsung Blockchain.
  • promo

Samsung akan memperkuat protokol keamanannya dengan mengandalkan teknologi berbasis blockchain. Knox Matrix merupakan protokol yang akan mengintegrasikan sistem keamanan dari seluruh produk raksasa teknologi Korea Selatan itu.

Minat perusahaan teknologi dari dunia tradisional ini terhadap perkembangan ekosistem blockchain sudah terlihat sejak lama. Protokol Knox Matrix sendiri merupakan kelanjutan dari pengembangan yang sudah dilakukan perusahaan sebelumnya lewat Samsung Blockchain.

Melalui kehadiran Knox Matrix, Samsung bisa lebih percaya diri untuk menyelami lebih dalam teknologi kripto sembari memberikan layanan yang mumpuni. Dengan perlindungan tambahan dari Knox, Samsung Blockchain Keystore dan Wallet menjaga aset virtual pengguna tetap aman.

“Knox Matrix akan berfungsi sebagai sistem private blockchain milik pengguna. Perangkat yang terhubung akan meningkatkan keamanan lewat pemantauan bersama secara berlapis,” jelas pihak Samsung pada hari Kamis (13/10).

Mereka mengklaim teknologi yang ini sudah disertifikasi dan siap digunakan untuk memfasilitasi protokol keamanan bagi lembaga pemerintah yang ada di seluruh dunia. Selain itu, Knox Matrix Samsung disebut juga bisa memberikan perlindungan secara multi-device.

Bila ada satu perangkat sudah berhasil disusupi oleh peretas, maka risikonya akan menyebar ke berbagai perangkat lain yang terkoneksi. Oleh karena itu, setiap peroduk Samsung akan menggunakan protokol Knox Matrix dan menerima SDK keamanan terpadu, baik perangkat yang berbasis Android, Tizen, ataupun sistem operasional lainnya.

Gandeng Google untuk Luncurkan Aplikasi Matter

Pada momen yang sama, Samsung juga meluncurkan kemitraan dengan raksasa teknologi Google. Mereka merilis aplikasi Matter yang nantinya kompatibel dengan ekosistem Samsung SmartThings dan Google Home. Lewat kerja sama tersebut, perangkat smartphone dan tablet Samsung Galaxy bisa dengan mudah menghubungkan perangkatnya ke Google Home.

Mengenai hal ini, Corporate Vice President Samsung Electronics, Jaeyeon Jung, mengatakan kemitraan dengan Google akan memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi pengguna lewat fitur multi-administrator.

“SmartThings dan Google berkomitmen untuk memberikan kekuatan bagi pengguna untuk mengontrol perangkat mereka sendiri, sehingga pengalaman mereka dan transparansi antar ekosistem bisa berjalan beriringan,” ungkap Jaeyeon Jung.

Kuat dugaan protokol keamanan berbasis blockchain yang baru saja dikembangkan Samsung juga berkaitan dengan kemitraan strategis antara Samsung dan Google. Pasalnya, baik Google maupun Samsung menjadi perusahaan pemberi kucuran dana terbanyak dan teraktif untuk pengembangan blockchain.

Google lewat induk usahanya, Alphabet, mengikut 4 putaran pendanaan bernilai US$1,5 miliar atau sekitar Rp22,22 triliun. Sementara itu, Samsung menjadi salah satu yang paling aktif dengan mengikuti sebanyak 13 putaran pendanaan senilai US$979,26 juta.

Samsung Berniat Dirikan Bursa Kipto

Keseriusan Samsung dalam bisnis kripto juga terlihat dalam ambisinya untuk merilis bursa kripto. Melalui Samsung Securities, mereka menargetkan dapat meluncurkan bursa kripto pada tahun 2023, beriringan dengan perusahaan sekuritas lain, seperti Mirae Asset Securities.

Namun, iklim investasi di Korea Selatan terkenal dengan aturan yang ketat. Pada tahun lalu saja, sebanyak 60 platform perdagangan kripto menemui jalan buntu lantaran tidak mendapatkan izin dan dilarang untuk beroperasi. Meski begitu, Samsung tetap optimis dapat memenuhi peraturan dan persyaratan yang ada serta akan menitikberatkan fokusnya pada security token.

Sebagai catatan, pasca terpilihnya Yoon Suk-yeol menjadi Presiden Korea Selatan, angin segar untuk industri kripto setempat dipercaya akan berembus. Sebab, presiden baru mereka dikenal sebagai politisi yang ramah terhadap adopsi kripto dan berniat membangun ekosistem kripto menjadi lebih baik dan maju.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori