Trusted

SBI Gandeng Aramco Genjot Bisnis Aset Digital di Timur Tengah

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • SBI Holdings baru saja mengikat kerja sama dengan Aramco untuk bersama-sama mengembangkan ekosistem aset digital di wilayah Timur Tengah.
  • Melalui kolaborasi terbaru ini, SBI berpeluang besar untuk memboyong startup potensial asal Jepang untuk mengembangkan bisnisnya di Arab Saudi.
  • Kerja sama antara raksasa industri keuangan tradisional di ranah kripto menandakan bahwa sektor aset digital masih memiliki potensi yang sangat menarik untuk dikembangkan.
  • promo

SBI Holdings, salah satu raksasa keuangan asal Jepang, baru saja mengikat kerja sama dengan Aramco, raksasa migas yang bercokol di Arab Saudi. Melalui sinergitas tersebut, keduanya sepakat untuk mengembangkan ekosistem aset digital di berbagai sektor di wilayah Timur Tengah.

Langkah ini dipercaya bakal menarik partisipasi banyak pihak ke dalam rencana bisnisnya. Dalam keterangan resminya, masing-masing pihak sudah sepakat akan melakukan kolaborasi di bidang aset digital dan memanfaatkan portofolio investasi kedua belah pihak guna mendorong bisnis digital.

Baik Aramco maupun SBI bukanlah pemain baru di bidang teknologi kripto. Meskipun berangkat dari latar belakang bisnis yang berbeda, namun masing-masing pihak sudah memiliki rekam jejak yang mumpuni di bidang blockchain dan Web3.

Aramco sendiri di bulan Maret kemarin baru saja menandatangani perjanjian kolaboratif dengan droppGroup untuk memanfaatkan teknologi Web3. Kerja sama itu memungkinkan terjadinya pengembangan solusi inovatif bagi karyawan Aramco untuk memanfaatkan teknologi Web3 saat melakukan orientasi pegawai maupun pelatihan kerja. Selain itu, kemitraan tersebut juga akan mengeksplorasi jaringan tokenisasi global yang menghubungkan seluruh pemangku kepentingan Aramco.

Sementara itu, pada bulan November kemarin, SBI juga sudah menggandeng raksasa keuangan lainnya, yaitu Standard Chartered, untuk bersama-sama menggarap pasar aset digital di wilayah Timur Tengah. Keduanya sepakat mendirikan entitas bersama agar lebih bisa memaksimalkan perannya dalam menavigasi bisnis kripto di kawasan teluk.

SBI Siap Boyong Startup Kripto ke Arab

Melalui kolaborasi terbaru ini, SBI berpeluang besar untuk memboyong startup potensial asal Jepang untuk mengembangkan bisnisnya di Arab Saudi. Pasalnya, salah satu pokok perjanjian juga menyebutkan perihal dukungan terhadap perusahaan rintisan asal Negeri Sakura yang ingin ikut mengembangkan bisnisnya di wilayah Timur Tengah.

“Sebagai bagian dari kerja sama, SBI juga berniat untuk mendirikan SBI Timur Tengah di Riyadh untuk menjadi basis operasinya di sana. Selain itu, keduanya juga akan meluncurkan berbagai proyek khusus yang berhubungan dengan investasi di bidang semikonduktor, seperti rencana pendirian pabrik di Jepang dan Arab Saudi.”

Meskipun tidak menyebutkan berapa besaran dana yang disiapkan untuk mendorong perusahaan-perusahaan baru tersebut, tetapi jika melihat total kas dan setara kas SBI di akhir Maret kemarin yang mencapai 3,2 triliun yen (setara dengan Rp343,64 triliun), rasanya amunisi perusahaan masih lebih dari cukup untuk menyokong ambisinya.

Sementara itu, sampai dengan akhir tahun lalu, Aramco memiliki total ekuitas sebesar US$444,30 miliar atau setara dengan Rp6.945 triliun.

Kolaborasi antara raksasa industri keuangan tradisional di ranah kripto menandakan bahwa sektor aset digital masih memiliki potensi yang sangat menarik untuk dikembangkan.

Arab Saudi Jadi Negara dengan Pertumbuhan Volume Transaksi Tertinggi

Terpilihnya wilayah Arab Saudi sebagai destinasi baru pengembangan bisnis kripto SBI Holdings bukanlah tanpa alasan. Berdasarkan data Chainalysis, pada periode Juli 2022 sampai Juni 2023, wilayah tersebut menjadi area dengan pertumbuhan volume transaksi kripto tertinggi dengan rekor peningkatan lebih dari 12%.

Volume transaksi kripto | Sumber: Chainalysis

Di sisi lain, wilayah lainnya; seperti Vietnam, Nigeria, dan Spanyol berada di bawahnya. Masing-masing memiliki persentase pertumbuhan sebesar 11,6%, 9%, dan 6,9%.

Hal itu bisa terjadi lantaran banyaknya investor retail yang mulai melakukan diversifikasi investasinya ke aset berisiko. Sebelumnya mereka hanya memiliki investasi dalam bentuk saham, properti, emas dan aset lainnya, tetapi mereka belum memiliki kripto.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Januari 2025
Platform kripto terbaik di Indonesia | Januari 2025
Platform kripto terbaik di Indonesia | Januari 2025

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori