Lihat lebih banyak

Setelah 7 Bulan, Crypto.com Baru Menyadari Salah Transfer US$10,5 Juta

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Crypto.com mengakui bahwa perusahaan salah melakukan perintah transaksi 7 bulan lalu.
  • Mereka seharusnya melakukan pengembalian dana sebesar US$100, malah menjadi perintah transfer US$10,5 juta.
  • Saat ini, perusahaan sedang dalam proses pengadilan untuk bisa mendapatkan kembali dana tersebut.
  • promo

Crypto.com, sebuah bursa kripto asal Singapura, mengakui bahwa perusahaan salah melakukan perintah transaksi 7 bulan lalu. Mereka seharusnya melakukan pengembalian dana sebesar US$100, malah menjadi perintah transfer US$10,5 juta atau sekitar Rp155,91 miliar.

Anehnya, kejadian tersebut baru mereka sadari belum lama ini. Crypto.com juga tidak menjelaskan berapa potensi kerugian yang timbul dari kejadan tersebut. Pasalnya, dalam kurun waktu lebih dari setengah tahun ini, dana sebesar itu bisa mereka gunakan untuk mendukung ekspansi perusahaan atau mendorong operasional Crypto.com sendiri.

Adalah Thevamanogari Manivel, wanita asal Melbourne, Australia; yang “ketiban durian runtuh” tersebut, karena secara tiba-tiba masuk dana jumbo ke rekeningnya.

Saat ini, perusahaan sedang dalam proses pengadilan untuk bisa mendapatkan kembali dana tersebut.

“Kesalahan itu ditemukan pada audit yang dilakukan pada Desember 2021,” tulis dokumen pengadilan.

Dana Salah Transfer dari Crypto.com Digunakan untuk Pembelian Rumah

Melihat dana dalam jumbo masuk ke rekeningnya, Manivel kemudian membelikan rumah mewah senilai US$1,35 juta di Craigieburn sebagai hadiah untuk saudara perempuannya. Pengadilan juga menyebutkan bahwa Manivel mentransfer dana senilai US$10,1 juta ke rekening bersama sebelum akhirnya menarik sejumlah dana untuk pembelian properti.

Oleh karena itulah, saat ini perusahaan tengah memproses secara hukum tindakan Manivel dan saudara perempuannya, Thilagavaty Gangadory. Crypto.com mengaku telah memenangkan gugatannya dan Mahkamah Agung Victoria juga sudah mengeluarkan surat perintah untuk menjual rumah mewah tersebut untuk kemudian melakukan pengembalian dana.

Sebagai catatan, kisruh yang saat ini antara Crypto.com dan Manivel terjadi bermula dari seseorang, yang tidak dijelaskan siapa namanya, memasukkan nomor rekening di bagian pembayaran dan kemudian melakukan transfer dalam jumlah besar.

Kesalahan yang tidak disengaja dalam dunia kripto bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, hal yang sama pernah dialami oleh Nomad Bridge. Mereka pernah melakukan kesalahan dalam update protokolnya. Karena kesalahan itu, akhirnya perusahaan harus mengalami kerugian hingga US$190 juta.

Perihal keamanan transaksi di industri kripto sudah kerap menjadi bahan perbincangan banyak pihak. Mulai dari adanya risiko pencucian uang ataupun risiko lain yang berkaitan dengan keamanan akun dan dompet kripto.

Perusahaan keamanan blockchain Halborn menjelaskan kelalaian melakukan pembaruan dalam kontrak proyek memiliki implikasi yang tidak bisa diduga sebelumnya. Karena, pada akhirnya, oknum jahat yang selalu mencari celah untuk bisa meretas dana nasabah di industri kripto ikut memanfaatkan kesalahan tersebut. Alhasil, eksploitasi dana senilai hampir US$200 juta terjadi.

“Eksploitasi ini menunjukkan pentingnya melakukan audit keamanan komprehensif pada kode kontrak pintar sebelum penerapan,” jelasnya.

Regulasi Kripto Sudah Sangat Diperlukan

Terkait kerentanan dan isu keamanan di dalam dunia kripto, beberapa pihak mengatakan dengan adanya regulasi yang berlaku umum secara global, bisa menjadi alat untuk mengurangi potensi risiko terjadinya kejadian yang sama. Dalam World Economic Forum dijelaskan, adanya regulasi keuangan bisa mendukung aspek stabilitas, transparansi, perlindungan konsumen juga investor, serta kesetaraan bagi pelaku pasar.

Beberapa negara masih terus menggodok aturan dan payung hukum terkait kripto. Seperti yang dilakukan oleh Dewan Kepresidenan dan Parlemen Eropa, yang mana keduanya sudah mencapai kesepakatan dalam pengajuan proposal aset kripto yang disebut Markets in Crypto Assets (MiCA). Tujuannya adalah untuk bisa melindungi investor dan menjaga stabilitas keuangan sembari melestarikan inovasi yang menjadi daya tarik kripto itu sendiri.

Dalam MiCA juga dibahas fakta bahwa ternyata sebagian besar aset kripto berada di luar cakupan undang-undang layanan keuangan Uni Eropa. Sehingga, tidak ada aturan untuk layanan yang terkait dengan aset kripto.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik kesalahan transfer oleh Crypto.com ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram Be[In]Crypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Maret 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori