Lihat lebih banyak

Setiap 1 Jam Terjadi 15 Penipuan yang Melibatkan Smart Contract

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Solidus Labs menyebutkan setiap 1 jam terdapat 15 penipuan yang terjadi di jaringan smart contract blockchain.
  • Artinya, dalam 24 jam terdapat 360 aktivitas penipuan yang melibatkan smart contract.
  • Data ini didapatkan dari penelitian yang melibatkan 12 blockchain; mulai dari Ethereum, BNB, Polygon, dan lain sebagainya.
  • promo

Keamanan di dunia kripto masih menjadi kekhawatiran banyak pihak. Meskipun beberapa pelaku usaha terus mengatakan teknologi yang mereka usung aman untuk digunakan, tetapi nyatanya kasus demi kasus peretasan ataupun penipuan melibatkan kripto masih terus terjadi. Baru-baru ini, muncul temuan mencengangkan pada laporan dari Solidus Labs.

Laporan dari perusahaan pemantauan risiko blockchain, Solidus Labs, menyebutkan bahwa setiap jam terdapat 15 penipuan yang terjadi di jaringan smart contract blockchain. Hal tersebut merupakan angka yang cukup besar. Artinya, dalam 24 jam, terdapat 360 aktivitas penipuan yang melibatkan smart contract.

Data tersebut didapatkan dari penelitian yang melibatkan 12 blockchain; mulai dari Ethereum, BNB, Polygon, dan lain sebagainya.

Penipuan kripto yang terjadi di smart contract selama ini memiliki kontribusi yang besar dalam konteks penyalahgunaan pasar kripto yang terus bertumbuh. Selain itu, rugpull, phishing, dan manipulasi identitas masih menjadi hal menakutkan yang harus diwaspadai oleh para investor kripto.

Lewat tools Threat Intelligence on-chain yang baru saja dirilis oleh Solidus Labs, mereka mengklaim dapat membantu tantangan terbesar yang harus dihadapi para tim anti-money laundering (AML) di keuangan terdesentralisasi (DeFi) serta web3, yaitu ‘penipuan smart contract‘.

Harus diakui, pertumbuhan pengguna kripto ternyata dibarengi dengan pertumbuhan aktivitas kejahatan di belakangnya. Peretasan demi peretasan kerap terdengar dan terjadi di sekitar industri anyar ini. Solidus bahkan berhasil mendeteksi adanya 188.525 penipuan smart contract di lebih dari 12 jaringan blockchain pada 10 Oktober lalu.

Jaringan BNB Chain yang digagas oleh Binance menjadi jaringan yang paling banyak mengalami penipuan. Sekitar 12% dari seluruh token BEP-20 menunjukkan karakteristik scam. Tidak mau ketinggalan, jaringan Ethereum tidak luput dari aktivitas tersebut. Dilaporkan ada 8% dari seluruh token ERC-20 yang ternyata token ‘penipuan’.

Dana Penipuan US$910 Juta Mengalir ke Crypto Exchange

Membahas ‘dana gelap’, perlu saluran untuk bisa mengeluarkannya dan kemudian menggunakannya di dunia nyata. Celakanya, menurut data Solidus Labs, sekitar US$910 juta dalam bentuk ETH memiilki kaitan dalam aktivitas penipuan yang mengalir lewat crypto exchange.

Sehingga, tidak aneh bila akhirnya banyak negara yang mulai memperketat aturan terkait AML di industri kripto. Pasalnya, data tersebut membuktikan bahwa para pelaku kejahatan memanfaatkan kripto sebagai salah satu alat untuk ‘mencuci’ dana hasil kejahatan mereka.

Salah satu negara yang baru saja memperkatat aturan pengiriman uang dan sampai melakukan amandemen atas undang-undang (UU) mereka adalah Jepang. Lewat Travel Rule, setiap crypto exchange wajib melakukan pertukaran informasi guna mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan.

Vice President of Regulatory Affairs Solidus yang sebelumnya memimpin Consumer Financial Protection Bureau (CFPB), Kathy Kraninger, mengatakan sebagian besar aktivitas penipuan yang terjadi tidak diketahui.

Mengambil contoh kasus rugpull yang melibatkan Token Squid Games, di sana disebutkan bahwa kerugian konsumen dalam token tersebut ditaksir mencapai US$3 juta. Padahal, jika dilihat secara lengkap, jumlahnya bisa lebih besar dari yang diproyeksikan.

“Regulator keuangan Amerika Serikat (AS) telah melakukan upaya secara intensif untuk menghalangi penipuan dan penyalahgunaan kripto. Pasalnya, belum lama ini CFPB sudah menerima lebih dari 2.700 keluhan terkait kripto sejak tahun 2020 sampai Agustus tahun ini, dengan 28% di antaranya memiliki kaitan dengan kripto,” jelas Kathy Kraninger.

Aktivitas Penipuan terkait Kripto Berevolusi

Melihat banyaknya dana yang terkuras dari industri kripto, hal ini membuat para pelaku usaha di dunia kripto terus waspada dan meningkatkan sistem pertahanan mereka. Sebagai respon, pihak pelaku kejahatan mulai menggunakan metode lain.

Salah satunya adalah dengan melakukan manipulasi dan berpura-pura menjadi agen technical support. Data FBI baru-baru ini menyebutkan bahwa pelaku kejahatan akan mengirimkan link palsu dengan tujuan mengambil alih akun korban secara jarak jauh.

“Calon korban akan diarahkan untuk melakukan transfer dana dari broker atau rekening bank ke crypto exchange dan crypto wallet. Untuk memberikan keyakinan, penipu juga membuat situs web palsu, agar calon korban bisa semakin yakin memberikan informasi atau menyerahkan kendali atas akun kripto mereka,” tulis laporan tersebut.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori