Chainlink (LINK), token yang mendukung jaringan oracle terdesentralisasi, menyuguhkan peluang beli potensial bagi mereka yang berani ambil risiko dalam melemahnya kondisi pasar saat ini. Namun, membeli LINK di level harga rendah ini juga membawa risiko. Pasalnya, tidak ada jaminan harga tidak akan terjun lebih dalam setelah itu.
Seperti yang terlihat dari setelan teknikalnya, bear mencoba memaksa harga LINK turun ke level terendah baru.
Bear Tetap Kokoh
Dalam 30 hari terakhir, LINK terjebak dalam tren turun, di mana harga saat ini bertengger di US$10,24—turun 12%. Kondisi ini membuka peluang bagi trader yang ingin “membeli saat harga turun” alias “buy the dip“.
Analisis ini didasarkan pada rasio market value to realized value (MVRV) dari LINK selama 30 hari dan 90 hari. Data dari Santiment menunjukkan bahwa rasio MVRV 30 hari dan 90 hari LINK berada di -4,84% dan -17,66%.
Secara historis, ketika rasio MVRV suatu aset berada di bawah nol, aset tersebut dianggap undervalued. Ini berarti harga token di pasar saat ini lebih rendah dari harga rata-rata yang dibayar untuk setiap token yang beredar. Bagi sebagian orang, ini adalah peluang emas untuk membeli aset dengan harga rendah, HODL, dan menjualnya kembali saat harga naik.
Namun, bagi yang tertarik membeli “dip” harga LINK, perjalanan menuju profitabilitas mungkin akan lebih sulit dari yang dibayangkan. Sentimen bearish yang semakin kuat bisa saja terus menekan harga ke level yang lebih rendah.
Sejak menyentuh puncak bulanan di US$12,35 pada 24 Agustus, LINK telah terjebak di dalam pola descending triangle, pola bearish yang menggambarkan penurunan harga. Saat tekanan jual meningkat, harga token pun tertekan di bawah garis tren bawah dari pola segitiga ini, yang sebelumnya menjadi level support di US$10,25.
Baca Juga: 7 Aplikasi Crypto Terbaik untuk Trading Altcoin
Saat harga suatu aset tergelincir ke bawah support, tandanya tekanan jual lebih besar daripada dorongan beli, dan tren turun kemungkinan akan berlanjut.
Prediksi Harga LINK: Gagalnya Retest Bisa Sebabkan Koreksi 21%
Indikator Moving Average Convergence/Divergence (MACD) LINK mengonfirmasi kemungkinan berlanjutnya tren turun dalam waktu dekat.
Garis MACD (biru) telah melintas ke bawah garis sinyal (oranye) pada 1 September, yang mengindikasikan pergeseran dari tren bullish menuju bearish. Indikator ini berguna untuk melacak tren harga dan arah pergerakannya.
Dengan setelan seperti ini, tren turun terlihat semakin kuat. Trader biasanya menafsirkan kondisi ini sebagai kesempatan untuk keluar dari posisi long dan mengambil posisi short.
Baca Juga: Chainlink (LINK): Ulasan dan Potensinya di Tahun 2024
Jika tekanan jual terus melambung, upaya LINK untuk retest level breakout-nya akan gagal, dan tren turun pun akan berlanjut. Jika benar demikian, harga LINK berisiko terjatuh hingga US$8,08, level yang terakhir kali tersentuh selama crash pasar umum 5 Agustus lalu.
Namun, jika LINK berhasil mengalami lonjakan permintaan pun menerobos level breakout-nya, token ini akan bergerak naik melampaui support dan sekaligus menantang level resistance. Jika resistance ini berhasil ditembus, harga LINK bisa melejit ke angka US$13,73.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi harga Chainlink (LINK) ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.