State Street Corporation, salah satu raksasa jasa keuangan asal AS, sedang mengeksplorasi peluang untuk menerbitkan stablecoin sendiri. Mengacu pada laporan Bloomberg, aksi itu diambil untuk mempercepat proses penyelesaian pembayaran dengan memanfaatkan teknologi blockchain.
Langkah itu dipercaya bakal mendorong gelombang adopsi yang lebih besar ke ruang kripto ke depannya. Selain State Street, beberapa korporasi lain sudah lebih dulu masuk dan merilis stablecoin mereka sendiri.
Di antaranya yaitu Societe GeneraleĀ yang berbasis di Prancis dan juga JPMorganĀ yang meluncurkan stablecoin untuk lingkup internal. Meski demikian, langkah ini masih harus menunggu persetujuan dari regulator setempat untuk bisa terealisasi.
Sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan, selain stablecoin, State Street juga tengah mempertimbangkan untuk membuat token deposit mereka secara mandiri. Jika jadi terlaksana, token tersebut akan mewakili deposit nasabah di blockchain.
SponsoredPerusahaan ini sepertinya ingin memanfaatkan pergerakan aset kripto yang mulai mendapatkan dukungan dari regulator, sejalan dengan persetujuan ETF Bitcoin spotĀ dan juga ETF Ethereum spot. Pada akhir Juni lalu, State Street juga sudah melakukan kerja sama dengan Galaxy Asset ManagementĀ untuk mengembangkan ETF berbasis kripto.
Niat Bergabung dengan Konsorsium Uang Digital
Selain itu, sumber juga menyebutkan bahwa perusahaan tengah mengevaluasi kemungkinan bergabung dengan konsorsium uang digital dan menimbang opsi penyelesaian melalui Fnality, entitas tempat perusahaan berinvestasi.
Pemanfaatan blockchainĀ untuk transaksi keuangan sudah dilirik oleh banyak lembaga keuangan global. Mereka memandang, teknologi anyar tersebut digadang mampu mereduksi waktu transaksi dan juga menghemat banyak dalam hal operasional.
Oleh karena itu, sejumlah pengembangan dilakukan oleh para perusahaan keuangan untuk melihat sejauh mana kehadiran blockchainĀ mampu memenuhi harapan. Bahkan, sistem jaringan pembayaran global, Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT), pada tahun lalu juga sudah mulai melakukan uji coba transfer token dengan menggandeng entitas infrastruktur blockchain Chainlink.
Pada kesempatan itu, perusahaan menggandeng sekitar 12 lembaga keuanganĀ sebagai partisipan guna melihat bagaimana masing-masing entitas bisa mengunakan koneksi yang ada di SWIFT untuk beroperasi dengan banyak jaringan blockchainĀ di seluruh dunia.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda diĀ grup Telegram kami. Jangan lupa follow akunĀ InstagramĀ danĀ TwitterĀ BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto.