Harga Arbitrum (ARB) saat ini terjebak dalam risiko breakdown dari pertemuan (konfluensi) beberapa level support, yakni hal yang dapat memicu terjadinya aksi penurunan tajam.
Level ini terbentuk dari garis support ascending parallel channel jangka panjang serta level Fib yang penting. Apakah nantinya harga ARB akan mampu memantul ataukah justru mengalami breakdown, kedua hal ini tentunya akan menjadi penentu ke mana arah tren harga ARB di masa depan.
Arbitrum (ARB) Terancam Breakdown
Analisis teknikal grafik harian jangka panjangnya mengindikasikan prediksi harga ARB yang sangat bearish. Utamanya, penyebab hal ini adalah ascending parallel channel.
Ascending parallel channel sendiri adalah sebuah pola korektif, di mana harga suatu aset akan berfluktuasi antara garis resistance dan support paralel sebelum akhirnya mengalami breakdown.
Sehubungan dengan pola ini, peluang terjadinya breakdown semakin tinggi lantaran harga ARB kini sedang diperdagangkan di bagian bawah channel tersebut.
Di sisi lain, level retracement support Fib 0,382 (putih) posisinya berimpit dengan garis support channel tersebut. Dan hal ini menjadikan area support US$1,30 sebagai katalis yang bisa memicu terjadinya penurunan harga.
Sementara itu, menurut teori Fibonacci retracement, harga suatu aset cenderung akan melakukan retracement (turun sesaat) secara parsial ke level harga sebelumnya setelah mengalami pergerakan harga yang signifikan dalam satu arah, sebelum bisa melanjutkan ke arah aslinya.
- Baca Juga: Bagaimana Prediksi Pergerakan Harga Bitcoin (BTC) dan Aset Kripto Lainnya di Bulan Mei 2023?
Bisakah ARB Bangkit Kembali?
Meski time frame hariannya bernada bearish, namun time frame jangka pendek empat jam Arbitrum memberikan prospek bullish. Terlebih lagi, harganya telah membentuk pola double bottom, yang dianggap sebagai pola bullish dan seringkali membawa harga pada aksi kenaikan.
Selain itu, pola bullish tersebut juga sudah digabungkan dengan bullish divergence pada indikator RSI (garis hijau). Ini adalah jenis peristiwa bullish di mana penurunan momentum tidak disertai dengan penurunan harga.
Oleh karena itu, hal ini mendukung prospek bullish bagi harga ARB.
Jika terjadi kenaikan, harga aset ini dapat mencapai level retracement resistance Fib 0,618 di US$1,60. Selain itu, level ini juga berimpit dengan garis tengah channel jangka panjang. Seperti apa reaksi ARB begitu mencapai level tersebut nantinya akan sangat menentukan arah trennya di masa depan.
Sementara itu, jika harga ARB ternyata berhasil breakout di atas US$1,60, maka harganya bisa jadi akan mencetak titik ATH di US$1,80. Namun, apabila malah terjadi breakdown dari garis support channel itu, harganya terancam akan turun drastis menuju US$1,0, yakni level support retracement Fib 0,618 tadi.
Bagaimana pendapat Anda tentang prospek harga Arbitrum (ARB) ke depannya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.