Lihat lebih banyak

Susul FTX, Crypto Exchange OKX Mendirikan Markas di Bahama

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • OKX mengumumkan bahwa mereka kini telah terdaftar sebagai entitas bisnis aset digital atau kripto yang legal di Bahama.
  • OKX menunjuk Dr. Jillian Bethel sebagai CEO OKX Bahamas, yang merupakan tokoh industri blockchain dan penduduk asli Bahama.
  • Dengan rencana untuk berfungsi sebagai hub regional, OKX Bahamas telah membuka basis kantor di Nassau dan berencana merekrut hingga 100 pekerja secara lokal.
  • promo

OKX, salah satu crypto exchange terpopuler di dunia, pada hari Kamis (3/11) mengumumkan bahwa mereka telah terdaftar sebagai entitas bisnis aset digital atau kripto yang legal di Bahama.

Mereka juga telah membentuk anak perusahaan baru bernama OKX Bahamas. OKX menunjuk Dr. Jillian Bethel sebagai CEO OKX Bahamas yang merupakan tokoh industri blockchain dan penduduk asli Bahama.

Dengan rencana untuk berfungsi sebagai hub regional, OKX Bahamas telah membuka basis kantor di Nassau dan berencana merekrut hingga 100 pekerja secara lokal.

Tonggak terbaru ini datang selama periode pertumbuhan signifikan OKX, yang mengklaim memiliki lebih dari 20 juta pelanggan global di 180 market dengan volume perdagangan spot bulanan rata-rata lebih dari $84 miliar pada tahun ini.

Hub regional OKX Bahamas akan melayani pertumbuhan populasi investor dan trader kripto di sekitar kawasan itu, seperti di Amerika Latin hingga Karibia, sebagai pertimbangan aset digital semakin menjadi bagian dari ekonomi lokal.

Dorong Aktivitas Kripto yang Bertanggung Jawab

Menyambut hal ini, Tim Byun, selaku Pejabat Hubungan Pemerintah Global OKX, mengatakan bahwa pihaknya sangat senang dengan ekspansi ke Bahama.

“Kami memprioritaskan pertumbuhan di pasar yang diregulasi karena ingin mengaktifkan aktivitas kripto yang bertanggung jawab secara global. Kerja sama dengan otoritas berwawasan ke depan seperti Komisi Sekuritas Bahama membuat kami dapat menciptakan lingkungan yang aman dan berkelanjutan untuk keberadaan kripto,” ungkap Tim Byun.

Adapun OKX memilih Bahama sebagai lokasi pertumbuhan yang strategis karena kerangka peraturan efektif yang dibuat oleh regulator setempat. Telah dikenal sebagai pusat bisnis dan keuangan internasional yang bergengsi, Bahama disebut muncul sebagai pemimpin global dalam aset digital melalui undang-undang (UU) dan struktur peraturan yang progresif.

CEO OKX Bahamas, Dr. Jillian Bethel, menjelaskan bahwa UU terkait, yaitu Digital Assets and Registered Exchanges Act (DARE), telah menjadikan Bahama sebagai pelopor dalam adopsi aset digital.

“Saya bangga memimpin tim OKX Bahamas dalam memperjuangkan kripto. Sebagai pintu gerbang ke Karibia dan benua Amerika yang lebih luas, Bahama membuka pintu baru bagi bakat lokal dan bisnis global untuk berkembang di sini dengan kebijakan berwawasan ke depan,” papar Dr. Jillian Bethel.

Langkah Terbaru OKX usai Dapatkan Izin Operasi di Dubai

Pendaftaran izin operasi di Bahama dilakukan setelah OKX menerima lisensi sementara dari Otoritas Pengatur Aset Virtual (VARA) di Dubai. OKX juga telah membuka hub regional untuk melayani investor yang memenuhi syarat di Uni Emirat Arab (UEA) dan negara-negara sekitarnya.

OKX mengklaim mengejar lisensi di seluruh dunia sebagai bagian dari misinya untuk memberdayakan perdagangan dan investasi kripto yang bertanggung jawab secara global.

Di luar upaya mendapatkan lisensi izin beroperasi, OKX bertujuan untuk mendorong adopsi kripto dan web3 yang bertanggung jawab melalui berbagai kemitraan tingkat tinggi, termasuk dengan juara Liga Premier Inggris yaitu Manchester City FC, hingga tim McLaren di Formula termasuk dengan pembalap Daniel Ricciardo.

Bahama: Markas FTX yang Turut Menarik Minat Huobi 

Sebelum muncul kabar pengumuman OKX melakukan ekspansi ke Bahama yang terletak di Kepulauan Karibia, Justin Sun juga telah mengatakan bahwa Huobi Global, salah satu crypto exchange terbesar yang didirikan di Cina, berencana memindahkan kantor pusatnya ke wilayah tersebut.

Justin Sun, yang kini telah menjadi anggota dewan penasihat global Huobi, mengatakan bahwa sikap kripto yang ‘sangat ramah’ di kawasan Karibia, sistem hukum umum, dan adopsi bahasa Inggris, membuat negara-negara di sana menjadi basis yang menarik.

“Saat ini, salah satu target terbesar yang kami miliki di sini adalah pergi ke Karibia,” jelas Justin Sun sambil menambahkan bahwa Dominika, Panama, dan Bahama adalah pilihan terdepan.

Bila benar terjadi, aksi migrasi ini akan menjadikan Huobi sebagai perusahaan kripto besar terbaru yang pindah ke Karibia. Sebelumnya, crypto exchange FTX yang dipimpin Sam Bankman-Fried (SBF) memutuskan memindahkan markas mereka dari Hong Kong ke Bahama pada tahun 2021.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Maret 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori