Lihat lebih banyak

Ternyata Ini Alasan Token BitDAO (BIT) Sempat Naik Lebih dari 20%

4 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Kurang dari 24 jam, harga BitDAO (BIT) sempat melonjak lebih dari 20% menjelang persetujuan rencana buyback BIT senilai US$100 juta.
  • Bila tidak ada sesuatu yang sangat dramatis terjadi sebelum batas waktu 31 Desember 2022, pemungutan suara ini akan disahkan.
  • Berdasarkan pantauan di CoinGecko, harga token BIT masih naik sekitar 18% dalam 24 jam terakhir.
  • promo

Harga token kripto BitDAO (BIT) sempat melonjak lebih dari 20% dalam waktu kurang dari 24 jam menjelang persetujuan rencana buyback atau pembelian kembali token BIT senilai US$100 juta (Rp1,5 triliun).

Voting untuk proposal tersebut sudah melewati batas minimum dan memiliki 148 juta suara yang menyetujui tanpa ada pihak yang menolak. Bila tidak ada sesuatu yang sangat dramatis terjadi sebelum batas waktu 31 Desember 2022, pemungutan suara ini akan disahkan.

Buyback dijadwalkan akan dimulai pada 1 Januari 2023. BitDAO akan mengalokasikan dana untuk membeli token BIT sebanyak US$2 juta dalam bentuk stablecoin Tether USD (USDT) per hari selama 50 hari berikutnya.

Pergerakan harga token BitDAO (BIT) dalam 7 hari terakhir | Sumber: CoinGecko

Berdasarkan penjelasan proposal tersebut, peluang penyebaran terbatas (limited deployment) ini sebagai salah satu alasan untuk mengembalikan kelebihan modal kembali kepada para pemegang token BIT.

Bahkan, setelah program buyback, perbendaharaan BitDAO diperkirakan akan tetap memiliki stablecoin USD Coin (USDC) US$235,97 juta dan USDT US$173,91 juta serta Ether (ETH) US$323,1 juta. Adapun Token kripto terbanyak dalam perbendaharaan BitDAO adalah token Bit senilai US$1,05 miliar. 

Bila diakumulasi dengan berbagai token kripto lainnya, BitDAO setidaknya memiliki sekitar US$1,8 miliar dalam perbendaharaan.

Berdasarkan pantauan di CoinGecko, harga token BIT masih naik sekitar 18% dalam 24 jam terakhir.

Grafik BitDAO (BIT)
Pergerakan harga token BitDAO (BIT) dalam 24 jam terakhir | Sumber: CoinGecko

Pemicu Token BIT Jadi Menarik

“Harga token BIT saat ini menarik, terutama dengan proyek Mantle yang akan datang,” tulis seseorang dengan samaran cateatpeanut.

Dia mengacu pernyataan tersebut pada proyek Ethereum layer-2 (L2) baru yang didanai oleh BitDAO yang akan menggunakan BIT sebagai native token di ekosistem tersebut.

Blockchain L2 ini disebut berkinerja tinggi yang dibangun dengan arsitektur modular yang memberikan biaya rendah dan keamanan tinggi. Para builder dapat memanfaatkan desain unik dari Mantle untuk menbangun aplikasi terdesentralisasi (dApp) dengan user experience (UX) yang luar biasa, sambil mengandalkan keamanan Ethereum yang disebut tidak tertandingi.

Sebagai informasi, BitDAO adalah decentralized autonomous organization (DAO) atau organisasi otonom terdesentralisasi yang bertujuan mendanai berbagai program penelitian, pengembangan, dan hibah, termasuk mendanai zkDAO yang mengembangkan ekosistem zkSync dengan alokasi dana US$200 juta.

Selain Mantle dan zkDAO, inisiatif proyek kripto yang didukung BitDAO termasuk Game7 dan EduDAO.

Adapun BitDAO setidaknya didukung oleh berbagai pihak di dunia kripto maupun investor teknologi seperti Bybit, Dragonfly, Jump Capital, Mirana, Pantera, Spartan, hingga Peter Thiel.

Alameda Research Miliki 100 Juta BIT

Sebelumnya pada 8 November lalu, harga token BIT tiba-tiba sempat anjlok 20% dalam satu jam. Kejadian tersebut berlangsung ketika native token dari crypto exchange FTX, yaitu FTT, juga turun 20%. Momen ini terjadi di tengah hari-hari menuju kehancuran FTX dan Alameda Research yang dipimpin oleh Sam Bankman-Fried (SBF).

Cerita bermula ketika pada tahun 2021, perusahaan perdagangan kripto kuantitatif Alameda mengonversi 3,36 juta token FTT (1% dari total pasokan FTT) menjadi 100 juta token BIT (1% dari total pasokan BIT). Kedua pihak menyebut bahwa mereka tidak akan menjual token tersebut dalam waktu 3 tahun.

Kemudian dalam perkembangannya pada 8 November lalu, komunitas BitDAO mengeluarkan proposal yang meminta Alameda untuk memberikan alamat on-chain dari token yang mereka miliki untuk tidak dijual selama 3 tahun. Bila tidak ada tanggapan dalam waktu 24 jam, komunitas BitDAO akan memutuskan apa yang harus dilakukan dengan 3,36 juta token FTT yang mereka miliki.

Co-founder & CEO Bybit, Ben Zhou, mengatakan di komunitas BitDAO bahwa ada pihak yang melanggar janji dan muncul tanda-tanda berniat untuk menjual 100 juta token BIT. Mereka mungkin telah tertipu.

Ben Zhou membuat cuitan yang berbunyi, “Komunitas BitDAO mempertanyakan dump tiba-tiba token BIT yang disebabkan oleh dumping Alameda dan melanggar komitmen publik tanpa penjualan bersama selama 3 tahun. Tidak ada yang dikonfirmasi, tetapi komunitas BitDAO ingin mengonfirmasi bukti dana dari Alameda.”

Cuitan ini lantas ditanggapi oleh CEO Alameda, Caroline Ellison, dengan mengatakan, “[Sedang] sibuk saat ini, tetapi itu bukan kami, [dan] akan memberi Anda bukti dana saat keadaan tenang.” 

Menariknya, Zhou kemudian membalas cuitan Ellison, “Terima kasih atas tanggapannya yang cepat, Caroline. Ini memberi banyak kepercayaan kepada komunitas BitDAO. Bagi orang lain yang langsung mengambil kesimpulan, tidak ada yang dikonfirmasi sampai terbukti. Saya yakin Alameda akan mampu mengarungi kesulitan saat ini.”

Mengenai pernyataan Zhou, Ellison mengucapkan terima kasih dan menghargai dukungan yang diberikan. Terkait hal ini, ada akun Twitter yang menyebut bahwa pihak Alameda sangat cepat dalam membeli kembali token BIT.

Berdasarkan data Arkham Intelligence yang diakses oleh BeInCrypto Indonesia, Alameda Research sampai saat ini masih memiliki 100 juta token BIT.

Portofolio token kripto yang dimiliki Alameda Research | Sumber: Arkham Intelligence

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori