Lihat lebih banyak

Terraform Labs Punya Utang Pajak Rp1 Triliun pada Pemerintah Korea Selatan

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Layanan Pajak Nasional Korea Selatan menyatakan bahwa Terraform Labs (TFL) perlu membayar pajak sebesar 100 miliar won atau Rp1,14 triliun.
  • Meski TFL merupakan perusahaan berbasis di Singapura, mereka tetap dipandang sebagai entitas Korea Selatan secara tidak langsung.
  • Hal ini dikarenakan kantor manajemen TFL berada di Korea Selatan dan para pemangku kepentingannya pun adalah warga Korea Selatan.
  • promo

Layanan Pajak Nasional Korea Selatan menyatakan bahwa Terraform Labs (TFL) perlu membayar pajak sebesar 100 miliar won atau sekitar US$78 juta (Rp1,14 triliun). Meski entitas yang terkait dengan proyek Terra ini merupakan perusahaan berbasis di Singapura, mereka tetap dipandang sebagai entitas Korea Selatan (Korsel) secara tidak langsung.

Seperti dilaporkan oleh media massa setempat pada hari Rabu (18/5), Layanan Pajak Nasional Korea Selatan mengenakan pajak perusahaan dan pajak penghasilan sekitar 100 miliar won terhadap Do Kwon selaku CEO, beberapa orang terafiliasi lainnya, serta entitas Terraform Labs sendiri.

Terraform Labs Dituduh Lakukan Penghindaran Pajak

Laporan tersebut mencatat bahwa ada keadaan yang menuduh bahwa Do Kwon dan lainnya mencoba ‘melarikan diri’ dengan memindahkan kantornya ke luar negeri.

Mereka membubarkan markas domestik Terraform Labs di cabang Busan dan Seoul, masing-masing pada tanggal 4 dan 6 Mei 2022, sebelum terjadinya insiden kehancuran Terra-LUNA-UST. Hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa Do Kwon dan TFL berusaha menghindari pembayaran pajak.

Dalam sebuah penyelidikan pajak pada Juni 2021 terkait tuduhan menghindari pajak perusahaan dan pajak penghasilan, ditemukan bahwa Do Kwon memiliki 92% saham Terra Singapore yang merupakan entitas TFL yang berada di Singapura.

Kemudian, pada Oktober 2021, Layanan Pajak Nasional Korsel memberitahukan hasil penyelidikan pajak yang akan mengenakan pajak penghasilan dan pajak perusahaan kepada Terra Virgin, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Terra Singapore.

Masih Dianggap Perusahaan Korsel

Layanan Pajak Nasional Korsel dapat maju untuk memungut pajak perusahaan dan pajak penghasilan, mengingat Terra Virgin dan Do Kwon dan pihak lainnya memberikan native token Terra (LUNA) sebagai hadiah gratis kepada Luna Foundation Guard (LFG) yang didirikan di Singapura.

Alasan mengapa Layanan Pajak Nasional Korsel memutuskan untuk memungut pajak atas Terraform Labs adalah atas tuduhan penghindaran pajak, karena perusahaan-perusahaan ini masih dianggap sebagai perusahaan domestik.

Meskipun pendaftaran perusahaan dilakukan di Singapura dan Kepulauan Virgin, masing-masing ‘tempat manajemen yang sebenarnya’ penting dalam menentukan apakah suatu perusahaan adalah perusahaan domestik.

Menurut Undang-Undang Pajak Perusahaan di Korea Selatan, tempat manajemen sebenarnya ditentukan dengan mempertimbangkan fakta jika entitas itu adalah perusahaan luar negeri, namun pengambilan keputusan dibuat di Korea Selatan dan direktur yang terdaftar terdiri dari warga Korea Selatan.

Bitcoin yang Dikelola LFG Turut Terseret

Layanan Pajak Nasional Korsel menganggap semua uang yang disumbangkan secara gratis kepada LFG oleh Do Kwon dan Terra Virgin sebagai pendapatan lain dan memasukkannya ke dalam pajak.

Dalam hal pemberian antara dua korporasi yang tidak saling berhubungan, hanya 70% dari jumlah hadiah yang termasuk dalam dasar pengenaan pajak. Namun, karena perwakilan dari kedua perusahaan adalah CEO Do Kwon, maka LFG dianggap sebagai perusahaan dengan hubungan khusus.

Oleh karena itu, dilaporkan bahwa pengelolaan sebenarnya dari LFG yang didirikan di Singapura juga dilakukan di Korea Selatan, dan ditafsirkan sebagai perusahaan domestik.

Jika Bitcoin yang dibeli Do Kwon dikirim ke LFG, itu juga dianggap sebagai hadiah gratis. Maka dari itu, kemungkinan besar akan dikenai pajak tambahan. Karena hanya keuntungan kripto yang direalisasikan yang dikenai pajak, maka hukumannya diperkirakan akan meningkat di masa depan.

Terraform Labs Berpotensi Hadapi Gugatan Hukum

Di sisi lain, Do Kwon dan salah satu pendiri TFL, yaitu Daniel Shin, berpotensi segera menghadapi gugatan hukum dan penyitaan properti setelah keruntuhan spektakuler proyek Terra-LUNA-UST yang terjadi selama pekan kedua Mei 2022.

LKB & Partners, salah satu firma hukum terkemuka di Korea Selatan, pada hari Rabu (18/5) mengatakan bahwa mereka akan mengajukan gugatan terhadap Do Kwon minggu depan.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori