Untuk mengatasi risiko sebuah blockchain menjadi tidak responsif, tidak dapat diandalkan, atau tidak dapat digunakan, Tether membuat alat pemulihan resmi yang dapat memigrasikan stablecoin Tether USD (USDT) antar blockchain.
Pengguna akan dapat memverifikasi kepemilikan alamat mereka di blockchain yang tidak responsif dan alamat penerima di blockchain lain, kemudian Tether akan mentransfer USDT di antara kedua blockchain tersebut.
Pengguna yang terkena dampak akan memiliki opsi untuk memulai proses migrasi melalui antarmuka yang ramah pengguna, yang dapat diakses melalui situs web atau melalui baris perintah di terminal komputer (command-line tools).
Proses ini melibatkan penandatangan permintaan migrasi secara kriptografis untuk memverifikasi kepemilikan USDT. Dukungan untuk crypto wallet di web browser extension serta hardware wallet seperti Ledger atau Trezor tersedia untuk proses ini.
Selain itu, antarmuka command-line memungkinkan pengguna memasukkan private key mereka secara langsung, sehingga memungkinkan mereka menandatangani pesan yang diperlukan menggunakan script open-source di local machine mereka.
Pastikan Aksesibilitas Tanpa Gangguan bagi Holder USDT
Pengumuman ini muncul di tengah market cap atau kapitalisasi pasar USDT yang sempat menyentuh US$100 miliar pada hari Senin (4/3).
Sebagai penerbit stablecoin terbesar di dunia, Tether mengaku bahwa mereka menyediakan produk yang menggabungkan utilitas, keamanan, dan aksesibilitas.
Sejalan dengan komitmen untuk menjaga agar USDT dapat diakses dengan aman, USDT telah berkembang di beberapa blockchain. Karena tersedia di lebih banyak blockchain, Tether mengembangkan rencana pemulihan aset stablecoin yang kuat.
Langkah-langkah proaktif seperti mengatasi hambatan jika ada blockchain yang mengalami gangguan untuk memastikan aksesibilitas tanpa gangguan bagi para holder USDT.
Dalam kesempatan ini, Tether mengaku bahwa produk mereka adalah penyelamat bagi ratusan juta pengguna di seluruh dunia.
“Tether sangat penting di market negara berkembang, yang mengandalkan USDT dalam kehidupan sehari-hari mereka baik untuk tabungan maupun pembayaran,” ungkap pihak Tether.
Sebagai bagian dari menghormati kepercayaan pengguna mereka terhadap USDT, Tether percaya bahwa sangat penting untuk memastikan USDT tidak akan pernah berada dalam risiko, bahkan dalam skenario terburuk yang sangat tidak mungkin terjadi.
Tether Hanya Gunakan Blockchain sebagai Transport Layer
Tether menyebut bahwa USDT ada secara independen dari berbagai blockchain, yang hanya digunakan sebagai transport layer.
Hal ini memungkinkan Tether untuk beroperasi di banyak blockchain dan pengguna dapat memilih ingin menggunakan blockchain Bitcoin, Ethereum, Polygon, Solana, TRON, hingga Tezos.
Adopsi yang meluas ini menggarisbawahi komitmen Tether terhadap interoperabilitas dan aksesibilitas.
Sebelum memulai dukungan pada sebuah blockchain baru, Tether melakukan proses due diligence atau uji tuntas ketat untuk menilai potensi risiko dan kerentanan.
Meskipun terdapat tindakan pencegahan, selalu ada risiko kesulitan teknis. Meskipun kegagalan besar tidak mungkin terjadi, komitmen Tether terhadap keamanan pengguna mengharuskannya untuk melindungi aset pengguna dalam salah satu skenario tersebut.
Kabar tentang alat pemulihan resmi Tether datang setelah pada Desember 2023, mereka membuat keputusan untuk memulai kebijakan sukarela yang membekukan alamat crypto wallet tertentu yang memiliki USDT. Hal itu dirancang untuk mengurangi aktivitas terkait pihak-pihak yang terkena sanksi dari Amerika Serikat (AS).
Inisiatif pembekuan crypto wallet yang memiliki USDT merupakan tindakan pencegahan dari Tether untuk bekerja lebih erat dengan regulator global dan lembaga penegak hukum dalam menjaga penggunaan stablecoin.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.