Trusted

Tim di Balik Solana, Cardano, dan The Sandbox Bantah Tuduhan SEC

4 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Tim di balik Solana dan Cardano membantah klaim dari SEC Amerika Serikat bahwa koin SOL dan ADA dapat dianggap sebagai aset sekuritas.
  • Selain itu, co-founder The Sandbox juga menyatakan ketidaksetujuannya atas karakterisasi SEC hingga menggolongkan token SAND sebagai sekuritas.
  • Sejak gugatan SEC ke Binance pada hari Senin (5/6) dan ke Coinbase pada hari Selasa (6/5), harga ADA telah turun sekitar 16,44 %, harga SOL turun sekitar 12,37%, dan harga SAND turun sekitar 18,29%.
  • promo

Tim di balik pengembang blockchain Solana dan Cardano membantah klaim dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS) bahwa native token Solana (SOL) dan Cardano (ADA) dapat dianggap sebagai aset sekuritas (efek). Selain itu, tim pengembang metaverse The Sandbox juga belum mau setuju dengan karakterisasi yang dibuat SEC mengenai native token SAND.

Sejak gugatan SEC ke Binance pada hari Senin (5/6) dan ke Coinbase pada hari Selasa (6/5), harga ADA telah turun sekitar 16,44 %, harga SOL turun sekitar 12,37%, dan harga SAND turun sekitar 18,29%.

Adapun dalam gugatan terhadap dua crypto exchange terbesar di dunia itu, SEC mencatat sejumlah aset kripto yang digolongkan sebagai sekuritas.

Pada kasus Binance, aset kripto yang dianggap sekuritas adalah native token Binance (BNB), stablecoin BUSD yang diterbitkan Paxos bersama Binance, SOL, ADA, Polygon (MATIC), Filecoin (FIL), Cosmos Hub (ATOM), The Sandbox (SAND), Decentraland (MANA), Algorand (ALGO), Axie Infinity (AXS), dan Coti (COTI).

Sedangkan pada kasus Coinbase, aset kripto yang dianggap sekuritas meliputi SOL, ADA, MATIC, Filecoin (FIL), SAND, AXS, Chiliz (CHZ), Flow (FLOW), Internet Computer (ICP), Near Protocol (NEAR), Voyager Token (VGX), Dash (DASH), dan Nexo (NEXO).

Bantahan dari Pengembang Cardano

Input Output Global (IOG), selaku perusahaan pengembang di balik Cardano, mengatakan bahwa aksi SEC yang memasukkan ADA dalam daftar aset kripto yang dianggap sebagai sekuritas mengandung banyak ketidakakuratan faktual.

“Tuduhan itu tidak akan berdampak pada operasi IOG dengan cara apa pun,” tegas perusahaan pengembang Cardano itu pada hari Jumat (9/6).

IOG, yang didirikan oleh Charles Hoskinson, kembali melanjutkan bahwa dalam keadaan apa pun, ADA diklaim bukan merupakan sekuritas di bawah undang-undang (UU) sekuritas AS.

“Itu tidak pernah terjadi [ADA tercakup dalam UU sekuritas AS]. Memahami bagaimana blockchain yang terdesentralisasi beroperasi adalah komponen mendasar dalam menciptakan regulasi yang bertanggung jawab,” jelas pihak IOG.

Pihak IOG mengaku terus menyambut kolaborasi lintas industri dengan regulator untuk membantu mengembangkan kerangka kerja, yang tidak hanya melindungi konsumen, tetapi juga tidak menghambat inovasi dalam komunitas yang membangun protokol terdesentralisasi.

Perusahaan tersebut juga mengatakan bahwa ‘regulasi melalui tindakan penegakan hukum’ tidak memberikan kejelasan atau kepastian yang diperlukan. Baik itu bagi industri blockchain maupun bagi konsumen.

IOG mengingatkan bahwa secara desain, blockchain sendiri bersifat transparan, dapat diaudit, tidak dapat diubah, dan adil. Menurut mereka, dibutuhkan regulasi yang mengakui nilai-nilai tersebut dan memahami peran yang dapat dimainkan oleh blockchain di dunia modern.

“Regulasi yang baik melindungi pengguna dan memberikan kerangka hukum yang masuk akal sehingga orang-orang dapat beroperasi. Kami akan selalu mengadvokasi regulasi yang masuk akal dan menghormati sifat blockchain yang transparan dan terdesentralisasi,” jelas pihak IOG.

Bantahan dari Solana Foundation

Sementara itu, Solana Foundation, organisasi non-profit yang mengelola proyek blockchain Solana, mempermasalahkan klasifikasi SEC atas aset kripto SOL yang dianggap sebagai sekuritas.

“Kami sangat percaya bahwa SOL bukanlah sekuritas,” jelas pihak Solana foundation.

Mereka mengeklaim bahwa SOL adalah native token untuk blockchain Solana, proyek software berbasis komunitas yang kuat, open-source, serta bergantung pada keterlibatan pengguna dan developer yang terdesentralisasi untuk memperluas dan mengembangkan proyek tersebut.

“Kami menyambut keterlibatan berkelanjutan dari para pembuat kebijakan sebagai mitra konstruktif dalam regulasi untuk mencapai kejelasan hukum tentang masalah ini bagi ribuan pengusaha di seluruh AS dalam dunia kripto,” jelas pihak Solana Foundation.

Dalam acara Hacker House Solana yang diselenggarakan pada hari Kamis (8/6) di New York City, AS, tampaknya komunitas Solana tidak terlalu peduli dengan gangguan regulasi bagi proyek blockchain tersebut.

“Saya rasa tidak ada developer yang peduli. SOL sebagai sekuritas tidak terlalu memengaruhi siapa pun yang membangun di atas Solana,” jelas seorang developer di acara Solana New York Hacker House yang berlangsung dari 7 hingga 11 Juni ini.

Dalam acara itu, Amira Valliani, selaku Policy Lead di Solana Foundation, pun menggemakan bahwa pihaknya menentang klaim SEC.

Pihak The Sandbox Tidak Setuju dengan SEC

Di sisi lain, co-founder The Sandbox, Sebastien Borget, pada hari Rabu (7/6) turut ikut mengomentari mengenai native token dari proyek metaverse itu, yaitu SAND, yang masuk dalam kategori sekuritas menurut SEC. 

Dalam acara Non Fungible Conference (NFC) di Lisbon, Portugal, co-founder The Sandbox itu mengatakan, “Kami jelas mengetahui litigasi yang diajukan terhadap Binance dan Coinbase di AS dari SEC. Kami belum tentu setuju dengan karakterisasi yang dimaksudkan dalam litigasi itu, termasuk kualifikasi SAND sebagai sekuritas.”

Sementara itu, Animoca Brands, yang merupakan perusahaan investasi di dunia web3 dan entitas induk The Sandbox, pada hari Kamis (8/6) mengatakan bahwa mereka akan lebih fokus pada market di luar AS setelah SEC menandai SAND sebagai aset sekuritas yang tidak terdaftar.

Bagaimana pendapat Anda tentang tanggapan dari tim di balik proyek Solana, Cardano, dan The Sandbox usai token-tokennya disebut sebagai sekuritas oleh SEC? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori