Lihat lebih banyak

Total Neraca Kripto di Binance Turun US$6 Miliar; Harga Bitcoin (BTC) Ambruk di Bawah US$28.000

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Seorang analis mengungkapkan data on-chain yang menunjukkan total neraca kripto Binance turun US$6 miliar menjadi US$51,6 miliar.
  • Simpanan aset kripto Binance yang mengalami penurunan terbesar adalah Bitcoin (BTC), yang nilainya susut dari US$16,7 miliar menjadi sekitar US$11,4 miliar.
  • Menyusul kabar ini, harga Bitcoin (BTC) terpantau sempat melemah di bawah level US$28.000.
  • promo

Tom Wan, analis riset dari 21.co yang menawarkan exchange-traded product (ETP) kripto, pada hari Senin (8/5) pukul 16:11 WIB menyebut bahwa total neraca kripto Binance turun sekitar US$6 miliar.

Neraca kripto dari crypto exchange terbesar di dunia itu awalnya diperkirakan mencapai sekitar US$57 miliar. Namun, angka itu menurun menjadi sekitar US$51,6 miliar.

Adapun penurunan neraca kripto Binance mayoritas disumbang oleh Bitcoin, yang mencapai sekitar US$5,2 miliar. Awalnya, saldo Bitcoin di Binance mencapai US$16,7 miliar. Namun, setelah itu, nilai Bitcoin di Binance hanya mencapai sekitar US$11,4 miliar.

Berdasarkan data CoinGecko, harga Bitcoin sempat jatuh ke level US$27.790 per BTC pada pukul 16:10 WIB tadi.

Binance Klaim Itu Aktivitas Internal Mereka

Dalam kesempatan berbeda, Bloomberg mengutip ada pergerakan sekitar US$4,4 miliar dalam bentuk Bitcoin di Binance.

Namun, analisis dari CryptoQuant menilai hal itu terjadi karena Binance memindahkan Bitcoin mereka ke sejumlah crypto wallet.

“Bitcoin [di Binance] dipindahkan dalam 2 tahap,” kata Julio Moreno, selaku Head of Research di CryptoQuant.

Dalam sebuah pernyataan hari ini, pihak Binance menyebut bahwa Bitcoin yang dimaksud dipindahkan di antara hot wallet dan cold wallet Binance karena penyesuaian alamat Bitcoin.

“Kami menyadari bahwa beberapa data menunjukkan volume arus keluar (outflows) yang besar dari Binance. Aliran keluar ini sebenarnya adalah pergerakan antara hot wallet dan cold wallet kami karena penyesuaian alamat Bitcoin,” jelas akun Twitter Binance pada pukul 11:31 WIB lalu.

Perhatian Komunitas Kripto Sedang Tertuju pada Binance

Binance (BNB) Crypto exchange Kripto

Terkait munculnya kekhawatiran dari komunitas kripto tentang pergerakan Bitcoin di Binance, Bloomberg mencatat bahwa kehancuran dahsyat industri kripto pada tahun 2022 dan kebangkrutan crypto exchange FTX merusak kepercayaan pada entitas tersentralisasi di dunia kripto.

Skeptisisme yang berkepanjangan telah membuat para trader kripto waspada terhadap perubahan besar terkait dengan aset kripto di crypto exchange.

Kekhawatiran komunitas kripto meningkat setelah Binance sejak hari Minggu (7/5) mengumumkan sebanyak 2 kali bahwa mereka menutup sementara penarikan (withdrawals) BTC hanya dalam tempo kurang dari 12 jam.

Semula pada hari Minggu pukul 22:07 WIB, akun Twitter Binance menjelaskan bahwa mereka menutup sementara penarikan BTC dengan alasan jaringan Bitcoin ‘mengalami masalah kemacetan’. Berselang pada pukul 23:38 WIB, Binance mengumumkan penarikan BTC dilanjutkan kembali.

Lalu, keesokan harinya, pada Senin pukul 08:13 WIB, pihak Binance kembali mengumumkan bahwa mereka menutup sementara penarikan Bitcoin. Kali ini, mereka menggunakan alasan besarnya volume transaksi yang tertunda. Akhirnya, pada pukul 10:49 WIB tadi, Binance mengungkapkan bahwa penarikan Bitcoin telah dilanjutkan lagi.

Changpeng ‘CZ’ Zhao, selaku tokoh utama di balik Binance, mengatakan ada beberapa FUD (fear, uncertainty, dan doubt) terkait masalah penarikan BTC ini.

DOJ AS Tengah Selidiki Binance Fasilitasi Rusia Hindari Sanksi

Mundur pada hari Sabtu (6/5) kemarin, Bloomberg melaporkan bahwa Departemen Kehakiman (DOJ) Amerika Serikat (AS) sedang menyelidiki apakah Binance digunakan secara ilegal untuk membiarkan Rusia menghindari sanksi dari AS dan memindahkan uang melalui crypto exchange itu.

Menurut sumber yang mengetahui informasi ini, penyelidikan oleh divisi keamanan nasional DOJ sedang melihat apakah Binance atau pejabat di perusahaan itu melanggar kebijakan sanksi terkait invasi Rusia ke Ukraina.

Penyelidikan ini, yang belum pernah dilaporkan sebelumnya, bergerak sejalan dengan penyelidikan yang ada di divisi kriminal DOJ. Perkembangan ini menambah lapisan pengawasan baru kepada Binance.

Selain itu, Binance juga dilaporkan telah berdiskusi dengan DOJ untuk menyelesaikan keluhan sebelumnya. Hal itu terkait bahwa mereka digunakan untuk menghindari sanksi terhadap Iran sebelum kontrol kepatuhan yang kuat diberlakukan di perusahaan kripto yang dipimpin oleh CZ itu.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori