Lihat lebih banyak

Upaya Restrukturisasi Gagal, Hodlnaut Hadapi Likuidasi

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Hodlnaut akhirnya harus menyerah terhadap putusan pengadilan untuk melakukan likuidasi dan membayar kewajibannya pada pelanggan.
  • Pengadilan memutuskan bahwa kedua mantan Manajer Yudisial Sementara Hodlnaut akan bertindak sebagai likuidator gabungan untuk proses likuidasi beberapa perusahaan.
  • Keputusan likuidasi ini sejalan dengan keinginan para kreditur perusahaan yang disampaikan pada bulan April tahun ini.
  • promo

Upaya Hodlnaut untuk menghindari opsi likuidasi paksa tidak berjalan lancar. Setelah menempuh proses manajemen peradilan sejak Agustus tahun lalu, entitas kripto yang berbasis di Singapura itu akhirnya harus menyerah terhadap putusan pengadilan untuk melakukan penutupan bisnis secara permanen dan membayar kewajibannya pada pelanggan.

Melalui pernyataan pada 10 November kemarin, mantan Manajer Peradilan Sementara (IJM) Hodlnaut, Aaron Loh Cheng Lee, mengatakan perintah manajemen peradilan telah dicabut oleh Pengadilan Tinggi Singapura.

Oleh karena itu, Ee Meng Yen Angela dan Loh Cheng Lee, yang ditunjuk sebagai Manajer Yudisial Sementara Hodlnaut, sudah tidak bisa lagi menjalankan fungsinya. Pengadilan memutuskan bahwa kedua mantan Manajer Yudisial Sementara Hodlnaut akan bertindak sebagai likuidator gabungan untuk proses likuidasi beberapa perusahaan.

“Perintah dikeluarkan oleh Hakim Aedit Abdullah terhadap permohonan pembubaran perusahaan berdasarkan Undang-Undang Kepailitan.”

Opsi ini merupakan alternatif aksi yang mendapatkan dukungan dari sebagian besar kreditur. Pada April kemarin, melalui surat edaran yang ditulis oleh Loh Cheng Lee, mayoritas kreditur Hodlnaut menginginkan likuidasi agar bisa mendapatkan kembali haknya.

Beberapa kreditur utama perusahaan; seperti Samtrade Custodian Limited, SAM Fintech PTE.Ltd, dan Algorand Foundation Limited, melakukan penolakan upaya restrukturisasi dan mendukung Hodlnaut untuk melakukan likuidasi. Menurut masing-masing pihak, belum ada entitas lain yang berniat untuk mengakuisisi aset Hodlnaut guna mendukung keberlanjutan bisnisnya.

Para kreditur utama memiliki kuasa yang lebih baik dari kreditur lainnya, karena mereka memiliki nilai klaim lebih dari 50% atas total klaim kreditur. Jumlah tersebut setara dengan SG$228,32 juta. Sementara itu, kreditur yang menyetujui opsi restrukturisasi hanya memiliki total klaim senilai SG$9,98 juta atau sekitar 2,42% dari total klaim.

Sempat Ada Tawaran dari OPNX ke Hodlnaut

Sebelum akhirnya menemui jalan buntu, OPNX, crypto exchange yang didukung oleh pendiri Three Arrows Capital (3AC), sempat berniat masuk dan menawarkan untuk menjadi pemegang saham pengendali Hodlnaut.

Kala itu, OPNX mengaku siap untuk melakukan injeksi dana sebesar US$30 juta dalam bentuk native token FLEX Coin (FLEX) ke Hodlnaut. Pemberian dana segar itu bermaksud untuk bisa mendanai pembayaran kepada sebagian kreditur dalam rangka penyelesaian klaim.

Salah satu pendiri OPNX dan CoinFLEX, Mark Lamb, mengaku melihat ada banyak potensi yang bisa dikembangkan dari platform Hodlnaut. Lamb menawarkan beberapa skema pembayaran; mulai dari 30% dalam bentuk token FLEX dan aset kripto lainnya atau pembayaran secara pro-rata hingga 95% dari total kumpulan aset Hodlnaut yang ada kepada kreditur.

Namun, upaya itu ditolak oleh IJM. Mereka menilai bahwa tawaran yang diberikan dalam bentuk token FLEX adalah tidak likuid dan spekulatif.

Mayoritas kreditur Hodlnaut yang memiliki porsi klaim hingga 60% dari kewajiban perusahaan juga menolak upaya tersebut. Mereka menganggap bahwa tawaran yang diberikan tidak mencerminkan aset dengan likuiditas yang serupa dengan uang tunai, seperti Bitcoin (BTC) ataupun Ether (ETH). Terlebih lagi, tidak ada batas waktu pembayaran utang dan rincian pembayaran atas klaim yang lebih dari 30%.

Terseret Celsius

Krisis ini berawal ketika pada Agustus tahun lalu, Hodlnaut menangguhkan fitur penarikan kripto bagi pelanggannya. Langkah ini terjadi di bulan yang sama dengan pengajuan kebangkrutan Bab 11 Celsius.

Kuat dugaan, terganggunya operasional bisnis Hodlnaut merupakan dampak dari tekanan yang dialami oleh Celsius. Dugaan ini muncul mengingat Hodlnaut termasuk dalam salah satu jajaran klien institusi Celsius. Selain Hodlnaut, beberapa entitas kripto lain yang menjadi klien institusi Celsius adalah Gemini Trust, Genesis Global Capital, dan Jump Trading.

Meski demikian, nasib Celsius kini nampaknya mulai menemukan titik terang. Belum lama ini, Celsius telah berhasil menyelesaikan upaya reorganisasinya bersama dengan konsorsium Fahrenheit untuk memulai bisnis baru dengan jubah baru.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori