Lihat lebih banyak

Volume DEX Membludak usai Serangan Telak SEC terhadap Binance

3 mins
Oleh David Thomas
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Volume di UniSwap v3 melesat hingga mencapai US$834 juta usai Binance tersandung masalah regulasi.
  • Decentralized exchange (DEX) lainnya juga mengalami lonjakan volume sampai tiga digit.
  • Binance menyebut bahwa ukurannya yang sangat besar membuatnya menjadi sasaran empuk.
  • promo

Volume perdagangan di decentralized exchange (DEX) Uniswap v3 di jaringan Ethereum berhasil melonjak 87% dalam 24 jam terakhir setelah Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS melayangkan gugatan terhadap Binance lantaran menawarkan sekuritas yang tidak terdaftar.

Volume perdagangan di Uniswap v3 Ethereum sudah melesat sebesar US$800 juta ketika pasar mulai merespons berita terkait gugatan SEC terhadap Binance dan sang CEO, Changpeng Zhao. Dalam berita yang tersiar tersebut, SEC menuduh bahwa Binance telah melakukan pelanggaran terkait penanganan dana pelanggan, penyesatan investor dan regulator, serta penawaran sekuritas yang tidak terdaftar.

Setelah gugatan SEC tersebut, Binance mencatatkan arus keluar dana bersih sebesar lebih dari US$300 juta. Sebagai informasi, arus keluar bersih merupakan selisih antara nilai aset yang masuk dan keluar dari exchange tersebut.

Di sisi lain, setelah mencuatnya berita itu, volume perdagangan Curve, sebuah DEX untuk stablecoin, melonjak 167% menjadi US$120 juta. DEX Curve memungkinkan pengguna untuk melakukan pertukaran (swap) antar stablecoin. Sementara itu, PancakeSwap v3, sebuah DEX di BNB Chain, juga berhasil membukukan kenaikan sebesar 269% dalam 24 jam terakhir menjadi US$215 juta.

PancakeSwap Decentralized Exchange Volume
Volume 24 Jam PancakeSwap V3 | Sumber: CoinGecko

Pasangan aset yang paling aktif diperdagangkan di Uniswap v3 adalah wrapped ETH (wETH) dan USDC, sementara USDT dan wrapped BNB (wBNB) mendominasi PancakeSwap v3. Di samping itu, pasar yang paling aktif di Curve adalah USDC dan USDT.

Isu Seputar Centralized Exchange

Decentralized exchange baru-baru ini muncul sebagai pemenang karena centralized exchange justru mengalami pertumbuhan yang tersendat akibat penegakan hukum yang agresif serta proses internal yang rumit.

Sementara itu, decentralized exchange mengotomatisasi pasar untuk pasangan aset kripto menggunakan smart contract.

Di bulan Mei kemarin, kegilaan seputar meme coin menyebabkan volume perdagangan di DEX melampaui volume Coinbase pada minggu pertama. Sementara itu, centralized exchange tidak menyediakan koin-koin meme unik; seperti PEPE, TROLL, BOBO, dan koin ERC-20 lainnya.

Sehubungan dengan hal ini, Coinbase mengungkapkan bahwa mereka memang memiliki proses seleksi yang ketat sebelum mencantumkan koin di bursanya. Parahnya lagi, mereka bahkan mencabut listing enam altcoin setelah gagal dalam peninjauan pada bulan Maret.

Exchange AS ini juga menerima pemberitahuan yang disebut Wells Notice dari SEC pada bulan Maret lalu. Pemberitahuan tersebut menyatakan bahwa beberapa token Coinbase adalah sekuritas. SEC juga menolak permintaan exchange tersebut untuk membuat aturan baru untuk kripto.

CEO Binance Berniat Investasikan Dana dalam Proyek DEX

Sebelum tindakan keras SEC, Zhao sempat menyebut dalam wawancara baru-baru ini dengan Bankless bahwa dia ingin berinvestasi di DEX. Dia mengatakan bahwa meskipun Binance menganggap transparansi adalah hal penting, perusahaan juga perlu menjaga anonimitas mitra-mitra mereka demi mengurangi ancaman keamanan siber.

Lebih jauh lagi, SEC meminta pengadilan untuk membekukan aset Binance setelah laporan muncul bahwa salah satu eksekutifnya mengoperasikan akun untuk entitas Binance.US. Selanjutnya, otoritas pengawas juga mengeklaim bahwa exchange tersebut telah melakukan kelalaian dalam mengelola dana pelanggan.

“Karena [besarnya] ukuran dan popularitas global kami, Binance jadi sasaran empuk di tengah pertarungan regulasi di AS.”

Januari lalu, Binance mengaku menyimpan dana pengguna dengan kolateral yang mendukung B-token yang mereka cetak untuk mempermudah transaksi blockchain.

Tidak sampai di situ, exchange ini sekarang juga sedang berjuang menghadapi gugatan yang dilayangkan oleh Komisi Perdagangan Berjangka dan Komoditas (CFTC) AS yang mengeklaim bahwa Binance secara ilegal memberikan akses kepada perusahaan-perusahaan AS ke meja derivatifnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang volume DEX yang melonjak usai gugatan SEC terhadap Binance? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori