Lihat lebih banyak

Volume Perdagangan di Metaverse pada Kuartal III/2022 Amblas, Apakah Investor Masih Berminat dengan Dunia Virtual?

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Volume perdagangan yang dilakukan di metaverse amblas 91,61% menjadi US$90 juta pada kuartal III/2022.
  • Berdasarkan data DappRadar terkait 10 proyek metaverse teratas, rata-rata alami penurunan mencapai 80%.
  • Dibandingkan dengan kuartal II/2022, jumlah transaksi tanah virtual juga ikut turun 37,54% menjadi 52.224 kali.
  • promo

Pengembangan metaverse masih terus berjalan. Beberapa investor jumbo yang masuk dan membenamkan investasinya untuk membangun ruang virtual menambah semarak bisnis yang sampai sekarang sebenarnya masih belum bisa didefinisikan secara umum.

Namun, bila melihat kinerja pada kuartal III/2022, volume perdagangan yang dilakukan di metaverse amblas 91,61% menjadi US$90 juta. Tidak hanya itu, berdasarkan data DappRadar mengenai 10 proyek metaverse teratas, rata-rata penurunan mencapai 80% dibandingkan kuartal II/2022.

Tren melandai tidak hanya dialami perdagangan yang dilakukan di metaverse. Industri turunannya seperti token berbasis metaverse rata-rata turut mengalami penurunan nilai hingga 60%. Kondisi makro ekonomi dituding menjadi biang keladi amblasnya harga token-token tersebut.

“Volume perdagangan di metaverse turun 91,61% bila dibandingkan capaian US$893 juta pada kuartal II/2022. Jumlah transaksi tanah virtual juga ikut turun 37,54% menjadi 52.224 kali. Namun, hal itu menunjukkan bahwa pengembangan proyek belum surut, hanya mendekati fase konsolidasi,” jelas DappRadar dalam laporan tersebut.

Beberapa proyek metaverse papan atas, misalnya Otherdeed for Otherside hanya berhasil mengumpulkan volume perdagangan US$54 juta. Capaian itu turun 92,70% dibanding dengan kuartal II/2022. Meskipun begitu, metaverse yang dikembangkan oleh Yuga Labs (kreator proyek NFT Bored Ape Yacht Club) tersebut berhasil menyumbang 73,98% dari total volume perdagangan di segmen metaverse. Adanya beberapa perhelatan virtual di Otherside konon menjadi katalis positif dalam kinerja mereka.

Penjualan NFT Turun 11,55% pada Kuartal III/2022

Beberapa pihak menganggap bahwa proyek metaverse masih mampu menarik pasar. Pasalnya, penjualan non-fungible token (NFT) di 10 proyek metaverse teratas hanya mencatatkan penurunan penjualan sebesar 11,55% pada kuartal III/2022.

Hal ini dianggap oleh DappRadar sebagai tanda bullish. Pasalnya, penurunan penjualan NFT dinilai tidak selemah penurunan perdagangan aset kripto yang tercermin dari kapitalisasi pasar yang sudah amblas 59,41% secara year-to-date (YTD).

Otherdeed for Otherside mengalami penurunan penjualan NFT terdalam yang mencapai 74%. Sementara itu, Decentraland turun sebanyak 47%. Namun, platform metaverse lainnya, seperti The Sandbox, justru berhasil mencatatkan kenaikan penjualan hingga 190% menjadi 28.624 NFT. Capaian ini didorong oleh peluncuran proyek Alpha Season 3 yang memungkinkan setiap pengguna dapat mengklaim hadiah token SAND. Selain itu, NFT Worlds juga berada di jalur positif dengan mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 79%.

Adanya larangan penggunaan NFT dari Minecraft ternyata justru mendorong beberapa investor untuk memborong NFT di harga rendah. Seperti diketahui, Mojang Studios, selaku pengembang Minecraft, pada Juni lalu mengatakan bahwa NFT dan produk blockchain lainnya tidak akan diizinkan dalam permainan. Mereka menganggap NFT bertentangan dengan nilai kerjasama dan kolaborasi dalam permainan, karena aset virtual sejatinya adalah barang koleksi langka.

“Teknologi blockchain tidak diizinkan untuk diintegrasikan di dalam aplikasi klien dan server kami,” jelas Mojang Studios.

Harga Dasar Tanah Virtual di Metaverse Juga Anjlok

Harga dasar tanah virtual di metaverse juga amblas. Kondisinya bahkan mendekati level terendah selama 1 tahun. Contohnya, harga dasar tanah virtual di Otherdeed for Otherside turun 66,60% menjadi 1,62 ETH atau sekitar US$2.593 pada 30 September kemarin.

Platform metaverse lainnya, The Sandbox, turut mengalami hal yang serupa. Harga tanah virtual di Sandbox turun 41,44% menjadi US$2.317,08. Hal tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan Decentraland yang mencatatkan penurunan 56,05% menjadi US$2.315.

Menariknya, harga tanah virtual tetap mencatatkan penurunan di tengah semakin terbatasnya persediaan penggunaan tanah. Pada bulan September lalu, misalnya, hanya ada 0,7% dari 97.000 properti yang dijual di Decentraland.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori