Trusted

Western Union Ajukan Merek Dagang Terkait Kripto, Metaverse, dan Web3

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Western Union mengajukan merek dagang atas namanya sendiri untuk 3 sektor, yaitu aset kripto, metaverse, & web3.
  • Pengajuan paten dilakukan untuk bidang keuangan, pengiriman uang, kripto, penerbitan token, dan masih banyak lagi.
  • Bila berjalan lancar, Western Union bisa menjadi perusahaan pengiriman uang terbesar di dunia yang kembangkan ekosistem kripto.
  • promo

Western Union, perusahaan pengiriman uang secara peer-to-peer, tampaknya akan mulai menapaki industri kripto dan turunannya. Pasalnya, mereka baru saja mengajukan merek dagang atas namanya sendiri untuk 3 sektor, yakni aset kripto, metaverse, dan web3.

Hal tersebut terungkap lewat akun Twitter pengacara USPTO, Mike Kondoudis. Dia menjelaskan bahwa pengajuan paten Western Union dilakukan untuk bidang keuangan, perbankan, asuransi, bursa mata uang virtual, pengiriman uang, perdagangan komoditas, kripto, penerbitan token, dan masih banyak lagi.

Jika berjalan lancar, bukan tidak mungkin Western Union akan menjadi perusahaan pengiriman uang terbesar di dunia yang masuk dan mengembangkan ekosistem kripto.

Namun, sebenarnya bila dilihat lebih jauh ke belakang, niatan perusahaan untuk merangsek ke dunia aset virtual sudah dimulai sejak lama. Pada tahun 2018, mereka pernah mengatakan pemanfaatan teknologi blockchain memungkinkan proses penyimpanan dan pertukaran informasi perdagangan menjadi lebih efektif dan efisien.

Western Union juga sempat menggandeng kerjasama dengan Ripple Labs melakukan uji coba pengiriman uang melalu blockchain. Tujuannya adalah untuk menghasilkan biaya transaksi yang lebih murah dan proses yang lebih cepat.

“Mata uang kripto mungkin menjadi salah satu opsi tambahan untuk melakukan pertukaran aset secara lintas batas. Jika itu sudah terjadi, kami akan siap meluncurkannya,” jelas pihak perusahaan.

Perusahaan Kripto Juga Masuki Bisnis Remitansi

Potensi bisnis pengiriman uang memang sangat besar. Berdasarkan data Makreo Research, potensi remitansi pada tahun ini bisa mencapai US$804,46 miliar dan akan terus bergerak naik hingga menjadi US$1,03 triliun pada tahun 2027.

Adapun jajaran negara yang selama ini menjadi penerima remitansi teratas diisi oleh India, Cina, Meksiko, Filipina, dan Mesir. Sehingga, dapat dipahami bahwa saat ini pemain dalam industri tersebut tidak lagi dihuni oleh perusahaan tradisional saja.

Coinbase, misalnya. Mereka pada Maret lalu sudah meluncurkan uji coba untuk bisnis pengiriman uang untuk mempersempit gerak Western Union. Salah satu bursa kripto terbesar di dunia ini meluncurkan layanan yang memungkinkan pengiriman kripto ke wilayah Meksiko.

Nantinya, token tersebut bisa dikonversi langsung ke mata uang fiat peso di lokasi yang dituju. Coinbase mengklaim mekanisme seperti ini akan memakan biaya transfer yang lebih murah daripada biaya transfer secara tradisional.

“Pengiriman uang adalah masalah global, sekarang kami memulainya di Meksiko dan ke depannya kami tengah menimbang untuk masuk ke wilayah lain,” ungkap pihak Coinbase.

Negara Amerika Latin menjadi pasar yang menarik bagi bisnis remitansi. Bahkan, pada tahun ini saja, sekitar US$150 miliar remitansi diproyeksikan dapat mengalir ke wilayah tersebut. Sebagai bukti nyata, El Salvador melalui dompet virtualnya, Chivo, mengklaim telah berhasil memproses pengiriman uang dalam bentuk Bitcoin (BTC) senilai US$52 juta sejak Januari hingga Mei 2022.

Rata-rata Biaya Remitansi Mencapai 6,01%

Berdasarkan data Bank Dunia, rata-rata biaya remitansi per Juni lalu mencapai 6,01% dari nilai transfer. Meskipun lebih rendah dari rata-rata biaya remitansi pada kuartal I/2022 yang mencapai 6,09%, tetapi dengan penurunan 5 poin saja, dunia dapat menghemat biaya remitansi hingga US$16 miliar per tahun.

Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki biaya remitansi paling mahal. Persentasenya mencapai 10,92%. Sebaliknya, mobile money menjadi layanan yang paling murah untuk menerima uang.

Melihat hal tersebut, adopsi kripto dianggap mampu menjadi jalan keluar bagi permasalahan pengiriman secara global di masa depan. Karakteristik yang unik dalam transfer lintas batas dan teknologi blockchain yang mendasarinya, dinilai menjadi salah satu keunggulan kripto dalam bisnis remitansi.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori