Di kala bear market seperti saat ini, mayoritas investor kripto cenderung akan menekan pengeluaran mereka. Namun sebaliknya, jajaran jutawan kripto justru terus menuai profit dari produk-produk decentralized finance (DeFi) yang inovatif, termasuk Uniswap, Aave, PancakeSwap, DAOMaker, dan wallet self-custodian, seperti MetaMask.
Tidak bisa dimungkiri, periode bear market kali ini sangat merugikan banyak investor kripto. Jadi, penting bagi kita untuk mempelajari seperti apakah siasat para investor DeFi berpengalaman ini hingga bisa menghasilkan jutaan menggunakan alat yang mungkin belum pernah kita ketahui sebelumnya.
Strategi Investasi Kripto #1: Temukan “Gem” di Uniswap
Uniswap adalah decentralized exchange (DEX) yang beroperasi di blockchain Ethereum. DEX ini menawarkan pengguna DeFi fasilitas untuk mendapatkan profit dari biaya transaksi dengan menyumbangkan likuiditas. Siapa pun dapat menciptakan pasar dengan cara menyetorkan kedua aset pasangan perdagangan ke dalam smart contract. Dengan begitu, mereka dapat menghilangkan gatekeeper dalam proses penciptaan likuiditas tersebut.
Selain itu, DEX ini mengenakan biaya 0,3% untuk setiap perdagangan. Liquidity provider akan memperoleh pendapatan pasif dari biaya tersebut. Jumlahnya sebanding dengan jumlah likuiditas yang mereka sumbangkan, minus kerugian sementara (impermanent loss).
Katakanlah Anda menyetor 4 DAI dan 4 USDC. Perbandingan antara keduanya adalah 1:1. Setiap perubahan rasio harga antara keduanya akan menghasilkan kerugian yang tidak permanen atau sementara. Liquidity provider sendiri lebih memilih volume perdagangan yang tinggi dengan kerugian sementara yang rendah.
Terkadang, trader membuat pasar dengan altcoin yang kurang terkenal yang disebut “gem.” Gem adalah kelompok aset kripto dengan kapitalisasi pasar di bawah US$20 juta yang mempunyai fundamental kuat dan juga potensi kenaikan harga sampai 100x lipat. Dengan begitu, trader dapat menggunakan Uniswap untuk melakukan perdagangan lebih awal sebelum koin ini terdaftar di bursa dan sebelum harganya meroket tajam.
Dengan cara ini, seorang trader kripto bahkan memiliki potensi untuk bisa mengubah aset senilai US$800 menjadi US$1.000.000 dengan hanya memperdagangkan aset selama kurang dari satu hari dan bisa menghasilkan profit hanya dalam waktu kurang dari 3 jam. Para trader ini mengetahui informasi tentang aset-aset seperti ini melalui robot listing Uniswap serta pemasaran pra-penjualan yang biasanya tersebar di Telegram.
Strategi Investasi Kripto #2: Menggunakan Aave
Jutawan kripto juga menggunakan Aave untuk mendapatkan penghasilan pasif. Sebagai informasi, Aave adalah protokol lending dan borrowing yang memungkinkan pengguna layanan DeFi untuk mendapatkan penghasilan pasif di platform-nya.
Pemberi pinjaman (lender) yang menyetorkan dana ke dalam smart contract lending akan menghasilkan bunga yang sudah ditetapkan oleh sebuah algoritma. Sedangkan, supaya bisa menghasilkan yield atau meminjam aset kripto lainnya, peminjam (borrower) perlu menyetorkan kolateral berupa aset kripto ke dalam smart contract borrowing. Pada umumnya, mereka hanya dapat meminjam aset maksimal hingga 75% dari jaminan yang mereka setorkan.
Salah satu cara yang mereka gunakan memanfaatkan keunggulan ini adalah dengan menyetorkan aset seperti Bitcoin, yang menghasilkan yield rendah di DeFi karena kepemilikannya yang luas, untuk meminjam stablecoin. Kemudian, dengan menyetorkan stablecoin ke dalam liquidity pool DEX, mereka dapat menghasilkan yield yang lebih tinggi. Selain itu, Aave juga menawarkan tingkat persentase tahunan (APY) sebesar 8% bagi siapa pun yang meminjam (borrowing) stablecoin USDT.
Akan tetapi, Aave akan melikuidasi posisi Anda dan mengambil kolateral yang Anda setorkan jika kolateral tersebut ternyata ambrol di bawah ambang batas (threshold) tertentu. Tidak heran, jika risiko likuidasi inilah yang menyebabkan banyak orang enggan untuk berpartisipasi di dalamnya.
Strategi Investasi Kripto #3: Yield Farming
Selanjutnya, strategi lain yang jutawan kripto gunakan adalah yield farming. Strategi ini lebih kompleks dari yang sebelumnya dan dapat dilakukan di DEX seperti PancakeSwap.
Yield Farming di PancakeSwap
Di PancakeSwap, trader akan mendapatkan token Liquidity Provider (LP) dengan menyumbangkan trading-pair cryptocurrency ke liquidity pool. Token LP itu memungkinkan mereka untuk memasuki FARM yang ada di DEX tersebut, yaitu tempat di mana mereka bisa menjalankan stake token LP mereka dengan trader lain untuk mendapatkan APY antara 2% dan 200%. Mereka mendapat bayaran dalam bentuk CAKE dalam proses harvesting.
Untuk memaksimalkan keuntungan, CAKE itu dapat dipanen secara otomatis atau manual, dan diinvestasikan kembali di pool yang sama dengan menggunakan Syrup Pools.
Strategi Investasi Kripto #4: Berpartisipasi pada IDO
Initial DEX offering (IDO) adalah cara baru yang para jutawan kripto temukan untuk memaksimalkan profit yang mereka dapatkan. Suatu protokol terdesentralisasi akan mengumpulkan dana dari investor dengan menerbitkan token yang dapat mewakili aset yang baru terdaftar di platform mereka. Salah satu contohnya adalah DAO Maker.
DAO Maker sendiri merupakan sebuah platform inkubasi dan penggalangan dana untuk decentralized autonomous organization (DAO) baru yang memberikan token DAO kepada investor dalam berbagai proyek. Holder token DAO yang sudah terbukti sebagai investor dapat berpartisipasi dalam penjualan token Strong Hold Offer (SHO) IDO.
Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2021, token DAO ini telah menghasilkan profit sampai dengan 41 kali lipat (40X), khusus bagi para pengadopsi awal.
Strategi Investasi Kripto #5: Wallet Self-Custodial
Persyaratan umum untuk menggunakan produk DeFi adalah crypto wallet self-custodial.
Crypto wallet sendiri adalah software atau hardware yang pada dasarnya bertugas menyimpan rangkaian angka dan huruf unik yang disebut key. Key ini juga yang akan mengizinkan pengguna untuk bisa mengakses aset kripto yang ada di dalamnya, serta bisa kita belanjakan. Sejatinya, setiap wallet selalu berisikan public key dan juga private key. Public key berguna setiap kali pengguna mengirim aset kripto ke orang lain, sementara penerima dapat menggunakan private key untuk membelanjakan aset kripto di wallet mereka.
Ketika seseorang ingin membelanjakan aset kripto yang ada di wallet mereka, wallet tersebut akan menyajikan public key dan tanda tangan digital yang dibuat dari private key wallet. Kedua informasi ini kemudian akan memberitahu jaringan blockchain bahwa pengguna yang membelanjakan aset tersebut adalah benar orang yang sama yang memiliki dana itu.
Meskipun sebagian pengguna kripto bersedia menyerahkan kendali atas key mereka kepada perusahaan seperti Coinbase, Binance, atau Kraken, pengguna yang sangat sering terlibat dengan DeFi umumnya mempertahankan kendali atas kunci mereka sendiri. Selain itu, mereka akan menyimpannya di self-custodial wallet, bukan wallet kustodian yang dikelola oleh perusahaan tertentu.
Dengan menggunakan wallet jenis ini, tanggung jawab untuk mengendalikan serta mengelola key ini akan sepenuhnya hanya milik pengguna sendiri. Jika si pengguna kehilangan private key miliknya, maka ia serta-merta juga akan kehilangan akses ke aset kriptonya. Hal itu karena ia tidak dapat membuat tanda tangan publik untuk membelanjakan kripto yang ia terima. Oleh karena itulah, situasi seperti ini mengamini sebuah mantra populer yang berbunyi, “Bukan kunci Anda, bukan kripto Anda.”
Wallet Self-Custodial Populer
MetaMask dan LedgerNano adalah dua dari banyaknya self-custodial wallet populer yang tersedia saat ini. MetaMask sendiri adalah software wallet yang dapat kita unduh sebagai ekstensi untuk peramban Google Chrome.
Setelah terinstal, software MetaMask akan meminta pengguna untuk memasukkan kata sandi. Baru kemudian software tersebut akan membuatkan wallet untuk penggunanya. Selanjutnya, software tersebut akan menampilkan frasa mnemonic yang terdiri dari 12 kata. Frasa ini nantinya akan berguna untuk memulihkan dana pengguna jika terjadi sesuatu pada komputer miliknya. Perlu dicatat bahwa penting sekali untuk selalu menyimpan frasa ini dengan aman. Pasalnya, bagi siapa pun yang berhasil menemukannya akan memiliki akses penuh ke wallet tersebut.
Sementara itu, Ledger Nano adalah hardware wallet berbasis USB yang bekerja melalui aplikasi pendamping. Anda dapat membeli wallet jenis ini di Amazon atau bisa juga langsung dari Ledger. Meskipun faktanya Ledger jauh lebih aman.
Sesaat setelah berhasil memasang perangkat tersebut, aplikasi ini akan meminta pengguna untuk menjawab beberapa pertanyaan untuk memastikan bahwa perangkat tersebut masih memiliki keamanan yang sama yang pernah diprogram di pabrik Ledger. Kemudian, perangkat akan memberikanmu mnemonic yang perlu disimpan secara aman.
Seperti halnya MetaMask, mnemonic adalah satu-satunya cara untuk mengakses dana kripto milik kita. Setelah menyimpan mnemonic tersebut, pengguna kemudian dapat memindahkan aset kripto dari bursa dengan menyiapkan akun di aplikasi pendamping untuk setiap aset kripto yang ingin pengguna pindahkan.
Bagaimana pendapat Anda tentang strategi para jutawan kripto agar tetap profit selama bear market ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.