Lihat lebih banyak

3 Strategi Scalping Terbaik dalam Trading Crypto bagi Pemula

9 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Siapa pun yang akrab dengan pasar cryptocurrency pastinya tahu betapa fluktuatifnya pasar ini. Saking fuktuatifnya, bisa menimbulkan kepanikan massal jika itu terjadi di pasar saham. Meskipun demikian, kondisi market crypto yang seperti itu akhirnya mampu melahirkan peluang trading scalping.

Yuk, saatnya kita cari tahu apakah strategi trading crypto ini cocok untuk kamu. Langsung saja, mari kita mulai kupas tuntas panduan scalping crypto ini.

Ingin mendapatkan ulasan menarik terkait strategi trading mingguan? Bergabunglah dengan Komunitas Trading BeInCrypto di Telegram: baca ulasan dan analisis teknis terkait strategi trading, tanyakan dan dapatkan jawaban atas semua pertanyaan kamu dari trader PRO. Gabung sekarang!

Berkenalan dengan Teknik Scalping Crypto

Trading scalping pada dasarnya adalah tentang bagaimana seorang trader memanfaatkan pergerakan harga harian dari aset crypto.

Strategi trading jangka pendek seperti ini membutuhkan banyak intervensi di siang hari untuk mendapatkan keuntungan kecil; dengan penambahan profit terus menerus seiring berjalannya waktu. Dari sisi hukum sendiri, praktik scalping crypto sangatlah legal.

Trader yang menerapkan strategi scalping perlu memiliki dedikasi dan juga ketenangan yang baik demi mencapai performa scalp trading yang berkelanjutan.

Seseorang harus menargetkan minimal 1,0 GtPR (Gain-to-Pain Ratio). Target di atas 2,0 GtPR dianggap sangat baik, sedangkan di atas 3,0 termasuk ke dalam skor yang mengagumkan.

Trading Crypto dan Staking di Platform Exchange | Scalping

Cara menghitung target ini sangatlah sederhana. Hitung GtPR kamu dengan cara membagi total kumulatif dari semua ROR (Rate Of Return) bulanan dengan nilai absolut dari ROR bulanan negatif kumulatif.

Baik pasar cryptocurrency dan forex sangat cocok untuk scalp trading karena keduanya melibatkan aset yang menghasilkan pergerakan harga yang sangat kecil. Seorang pelaku scalping crypto yang baik harus mampu menganalisa pergerakan harga yang diukur dalam hitungan menit, atau bahkan detik, demi menghasilkan keuntungan secara konsisten.

Oleh karena itu, dalam trading crypto dengan teknik scalping, ada tiga aspek penting yang menjadi syarat utamanya, antara lain:

  • Konsistensi
  • Kecepatan
  • Keterampilan membaca grafik

Berbekal ketiga keterampilan ini, scalper harus memilih pasangan mata uang yang menunjukkan volatilitas yang lebih tinggi agar pergerakan harga kecil bisa menjadi menguntungkan.

Tidak seperti perdagangan harian (day trading), yang dipopulerkan oleh Dave Portnoy, scalping crypto memanfaatkan perbedaan harga yang relatif kecil antara pasangan token. Dengan demikian, dapat menimbulkan risiko rendah dan memberikan reward secara langsung.

Seberapa Menguntungkan Scalping Trading?

Hingga saat ini ada lebih dari 5.000 altcoin yang bisa kamu pilih. Oleh karena itu, para trader scalping crypto alias scalper pun memiliki sejumlah besar opsi pasangan token untuk meningkatkan volatilitas mereka. Dengan demikian, setiap scalper bisa mengembangkan strategi unik mereka sendiri dari waktu ke waktu.

Walau begitu, scalping masih bergantung pada dua fondasi berikut:

  • Analisis teknikal (TA) – Perlu dilakukan secara real-time, penilaian aset ini memperhitungkan volume terbaru, harga di masa lalu, dan kondisi aktivitas pasar. Analisis ini akan bergantung pada teknik dalam membaca grafik, indikator, dan pola untuk mencari tahu ke arah mana harga akan bergerak. Beberapa tools yang paling umum digunakan adalah grafik Japanese Candlesticks, level support dan resistance harga, indikator moving average (MA), indikator Relative Strength Index (RSI), Fibonacci retracement, dan Bollinger Bands.
  • Analisis fundamental (FA) – Terlepas dari fakta bahwa analisis ini masih tergolong penting, mengingat pendeknya waktu respon yang trader perlukan untuk scalp trading; tampaknya, metode ini menerima lebih sedikit perhatian. Metrik ini berkaitan dengan proposisi nilai aset dalam konteks ekonomi yang lebih luas. Misalnya, apakah masuk akal untuk berinvestasi di GameStop (GME), jika menggunakan model bisnis serupa yang sebelumnya gagal di chain ritel bata & mortir lainnya?

Dengan seperangkat alat inti ini, scalper akan merespons pergerakan pasar, biasanya dalam interval 5 menit (M5).

Meski demikian, seseorang bisa jadi akan memiliki sedikit waktu untuk bisa membuat TA yang tepat; terutama saat menggunakan time frame di bawah M5. Praktik scalping seperti ini disebut sebagai jenis scalping intuitif. Artinya, mengandalkan pengalaman yang telah trader peroleh sejauh ini sebagai pengganti metode analisisnya.

Grafik candlestick Polkadot (DOT) | Sumber: TradingView

Seperti yang bisa kamu lihat dari grafik candlestick di atas, interval untuk profit berkisar dari 5 hingga 30 menit. Saat trader membuka posisi, ia pun masuk ke pasar. Selanjutnya, ia harus mengandalkan prediksi kapan harus menutup posisinya alias keluar dari pasar.

Keakuratan prediksi ini dan berapa lama suatu posisi akan terbuka akan menentukan seberapa besar reward yang akan trader dapatkan.

Oleh karena itu, agar strategi trading berfrekuensi tinggi ini bisa menguntungkan, maka tiap trader memerlukan fokus dan disiplin yang tinggi. Dengan begitu, para trader perlu berkomitmen terhadap strategi trading utamanya. Jika tidak, maka kamu berisiko untuk melakukan kinerja buruk di bawah 1,0 GtPR.

Apakah Scalping Crypto Lebih Baik daripada Trading Harian?

Perbedaan utama antara day trading (dikenal juga sebagai swing trading) dan scalping crypto adalah terletak pada kerangka waktu (time frame) yang berlaku.

Meskipun keduanya tergolong sebagai intra-day trading (aktivitas trading yang terjadi dalam satu hari), banyak trader ritel tidak menyukai meninggalkan trading pada posisi terbuka.

Jika kamu termasuk dalam kategori ini, maka scalping trading akan lebih cocok untuk kamu daripada day trading.

Ichimoku Kinko Hyo dalam analisis teknikal trading crypto

Namun, jika kamu tidak suka terpaku pada layar selama setengah hari penuh, membuka dan menutup lusinan atau ratusan posisi, maka day trading adalah strategi trading yang tepat buatmu.

Di sisi lain, pada satu kondisi kamu mungkin “kecanduan” untuk menutup posisi, setiap kali aset yang kamu perdagangkan mulai sedikit menguntungkan. Bagaimanapun, dopamin yang muncul akibat sistem reward ini adalah sesuatu yang kuat dan bisa mengubah perilakumu, bahkan mungkin bisa menjadi sebuah hal yang “berbalik melawanmu”.

Kondisi tersebut baru-baru ini dikonfirmasi oleh studi FCA yang dilakukan pada 517 investor yang menggambarkan diri mereka sendiri.

Hasilnya adalah sebanyak 38% partisipan yang merasa khawatir menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki alasan rasional untuk terlibat dalam aktivitas trading. Sebaliknya, sensasi emosional dari trading dan juga sinyal sosial menjadi prioritas utama. Sehingga, jelas bahwa skenario terburuk bagi para trader adalah kombinasi dari rasa percaya diri yang berlebihan dengan kurangnya keterampilan dalam trading yang bijak.

Untuk memastikan bahwa kamu telah mendasarkan keputusan investasimu pada faktor rasional daripada emosional, kuncinya adalah berlatih scalping tanpa risiko. Inilah sebenarnya tujuan utama adanya akun demo di berbagai crypto exchange dan juga pelacak market.

4 Akun Demo Terbaik untuk Latihan Scalping Crypto

1. ByBit

Testnet ByBit

Platform trading ini berspesialisasi dalam leveraging, yang memungkinkan hingga 100 leverage pada derivatif kripto. Tidak hanya memiliki desain yang modern dan ramah pengguna, platform ini juga menawarkan kepada para scalper serangkaian indikator dan grafik andalan yang sempurna untuk keperluan berlatih. Dengan ByBit, kamu dapat menyiapkan testnet, sehingga memudahkan untuk mulai melatih keahlianmu dalam frekuensi yang tinggi.

Testnet merupakan sebuah solusi ideal untuk belajar membaca grafik dan indikator. Itu karena platform ini mampu menunjukkan harga crypto yang aktual, bukan simulasi. Keunggulan itu sangatlah berharga, karena tidak ada alternatif yang lebih baik untuk bisa merespons berdasarkan pergerakan harga selain membaca data pasar yang sebenarnya. Meski demikian, perlu beberapa waktu juga untuk menyiapkan testnet kamu dengan benar.

2. TradingView

Tampilan trial di platform TradingView

TradingView telah menjadi andalan mayoritas trader sebagai destinasi utama untuk analisis pasar di industri crypto. Bahkan, dengan akun gratis pun, platform ini tetap bisa menawarkan kemampuan penyesuaian (customizability) yang tidak tertandingi dan juga kemudahan penggunaannya.

Selain itu, TradingView sepenuhnya berbasis cloud. Sehingga, kamu dapat mengaksesnya dari perangkat dan browser apa pun. Akun demo yang platform ini tawarkan juga mampu memberi kamu serangkaian indikator dan grafik yang canggih. Tetapi, sekali lagi, kamu akan membutuhkan beberapa waktu sampai bisa memanfaatkan semua pilihannya yang memang cukup banyak itu.

TradingView memiliki jaringan sosial dengan kiriman blog yang sering memberikan wawasan bermanfaat dan strategi trading baru kepada para trader. Jika ada altcoin yang relevan untuk dipertimbangkan, TradingView memilikinya dengan lebih dari 100 cryptocurrency yang telah didukung. Terlebih lagi, platform ini bisa memberimu data pasar nyata untuk latihan trading.

3. BitMEX

Akun Demo BitMEX untuk scalping trading crypto
Akun demo BitMEX

Sebagai salah satu platform trading P2P terbesar di dunia yang didirikan pada tahun 2014, BitMEX mungkin tampak agak kuno, tetapi masih digunakan secara luas. Seperti ByBit, cukup rumit untuk menyiapkan platform testnet. Saat ini, platform terbatas hanya untuk trader AS. Tetapi, terlepas dari itu, platform ini masih dapat menawarkan anonimitas dan memiliki likuiditas tertinggi di pasar.

Di samping Bitcoin (BTC), BitMEX juga telah mendukung tujuh altcoin utama lainnya. Jenis order platform sangat luas, sangat cocok untuk scalping trading seperti fill or kill, good till cancel, immediate or cancel, trailing stop order, stop limit, take profit, limit, dan hidden order.

Selain itu, BitMEX memiliki seperangkat alat yang komprehensif untuk memetakan jalan kamu menuju keuntungan margin, memungkinkan kamu untuk dengan mudah mengubah periode waktu, jenis grafik, dan menambahkan indikator pasar.

4. StormGain

Akun Demo StormGain untuk scalping trading crypto
Akun demo StormGain

Meski terhitung sebagai platform trading crypto yang relatif baru, StormGain memiliki fitur leveraging hingga 200x yang dapat dimanfaatkan untuk 17 futures yang berbeda.

Akun demonya juga dengan sempurna meniru pengalaman akun nyata, termasuk grafik harga langsung yang dapat disesuaikan, pasangan token crypto, indikator, pola, garis tren, dan saldo crypto wallet.

Jika kamu memiliki banyak monitor, antarmuka StormGain yang modern dan ramping sangat bagus untuk mengatur indikator harga tertentu di layar penuh. Sayangnya, platform berorientasi pengguna yang futuristik ini baru menawarkan enam cryptocurrency pada waktu publikasi.

Strategi Terbaik untuk Trading Crypto dengan Metode Scalping

Sejalan dengan pembahasan sebelumnya, setiap scalper akan mengembangkan gaya dan strategi trading mereka sendiri, untuk menyelaraskan dengan gaya hidup dan juga tingkat pengalaman mereka. Volatilitas Bitcoin, khususnya, menghadirkan peluang bagus untuk dipasangkan dengan sejumlah mata uang.

Berikut ini adalah beberapa strategi scalping yang paling populer, tetapi jangan lupa untuk mencari “scalping” di platform TradingView juga. Faktanya, akan selalu ada tweak baru yang menarik bahkan untuk formula yang sudah terbukti sekalipun.

1.) Metode Bid-Ask Spread

Cukup jelas jika bid-ask adalah perbedaan antara harga bid (beli) trader dan harga ask lawannya (jual). Setiap kali ada perbedaan yang substansial dan menguntungkan di antara keduanya, maka saat itulah kamu dapat terjun dan menuai profit.

Dalam kebanyakan kasus, menggunakan spread bid-ask adalah hal biasa ketika ada lebih banyak pembeli daripada penjual. Apabila kamu merasa sudah terbiasa dengan hukum penawaran dan permintaan, maka kamu tahu kondisi ini akan menyebabkan harga naik. Spread bid-ask yang begitu luas kemudian menawarkan scalper crypto kesempatan untuk menjual.

Dengan cara yang sama, tetapi dalam arah yang berlawanan, spread bid-ask yang sempit terjadi ketika ada lebih banyak pembeli daripada penjual. Pada skenario seperti itu, harga permintaan akan turun dan memberimu kesempatan untuk “berbelanja” dalam jangka waktu tersebut.

2.) Range Trading

Jika kamu telah membaca sejauh ini, kamu pastinya sempat menemukan istilah support” dan “resistance.” Pertama, support mewakili tingkat harga rendah, yang menunjukkan peluang pembelian. Sebaliknya, resistance menunjukkan tingkat harga yang tinggi, yang menunjukkan bahwa seseorang harus segera menjualnya. Dengan kata lain, support menandai masuknya pasar, sedangkan resistance menandai keluarnya pasar.

Range trading berfokus pada pemantauan pergerakan harga antara dua level. Jika frekuensi harga berlawanan dengan support atau resistance, maka kondisi ini menunjukkan breaking point akan segera terjadi.

Kemudian, kondisi ini juga biasa disebut dengan breakout. Ketika itu terjadi, seorang scalper akan menggunakan perintah stop-loss untuk menghasilkan keuntungan. Inilah sebabnya mengapa grafik candlestick sangat banyak scalper gunakan untuk scalping trading. Mereka akan melacak level support dan resistance (S/R), yang harus digunakan bersama dengan moving average.

3.) Automated Trading

Ketika melihat pekerja pabrik saat ini, mungkin hal pertama yang muncul dalam pikiran kamu adalah, “Mengapa pekerjaan yang membosankan ini tidak otomatis?” Biasanya, jawaban yang muncul yaitu pengeluaran yang lebih besar versus membayar upah. Untungnya, mengotomatisasi trading tidak terbatas oleh biaya eksternalitas fisik tetapi oleh kepintaran pengkodean.

Trading berfrekuensi tinggi sebenarnya sangat mirip dengan pekerjaan pabrik — cepat, intens, dan melelahkan. Untuk alasan ini, bot scalping telah dikembangkan untuk mendeteksi berbagai pola untuk membuka dan menutup posisi secara tepat waktu. Ada ribuan bot scalping di pasaran, dan jarang ada yang dibanderol di bawah US$100.

Selain itu, karena tingginya permintaan akan bot scalping yang efektif, pasar mulai ramai dengan kasus penipuan. Masalah yang jelas terletak pada kenyataan bahwa bot baru harus diuji secara menyeluruh di berbagai kondisi pasar dan pengguna. Sementara itu, penipu mengandalkan keserakahan pengguna untuk menjual produk software yang sudah tidak berfungsi.

Untuk mengatasinya, pastikan untuk membeli bot scalping yang telah kamu periksa secara menyeluruh dari berbagai sumber independen. Sampai saat ini, salah satu bot yang mampu memberikan hasil konsisten adalah Expert Advisor (EA).

Pro dan Kontra Scalping Crypto

Strategi Trading Crypto saat Market Sideways untuk raih profit

Pro:

  • Dapat diotomatisasi, menjauhkan scalper dari potensi kerugian besar imateriel; seperti pasang surut emosional dan investasi waktu selangit yang bisa berdampak negatif pada kehidupan sosial dan keluarga
  • Posisi yang sangat pendek tidak akan menimbulkan risiko besar, jika kamu melewatkan kesempatan, sehingga mampu mewakili strategi trading berisiko rendah
  • Konsistensi terbayar dalam bentuk profit atau keuntungan. Tetapkan tujuan harian, profit harian US$30 untuk memulai pertama kali. Selanjutnya, upayakan untuk mencapai ambang batas itu.

Kontra:

  • Kurangnya kepercayaan diri bisa berujung pada target perdagangan yang gagal, sehingga akan mengakumulasi kerugian
  • Scalping memerlukan investasi yang cukup besar dalam biaya trading, karena akan melibatkan ratusan transaksi
  • Bisa jadi kamu sedang melakukan aktivitas trading dengan lawan partisipan berupa sebuah bot trading paling fenomenal; alih-alih bertransaksi dengan manusia. Ini menempatkan kamu pada posisi yang kurang menguntungkan, kecuali bila kamu sudah banyak berinvestasi untuk membeli layanan bot scalping.

Kesimpulan

Kunci untuk menjadi scalper yang sukses terletak pada pengetahuan atau edukasi yang baik dan terus giat berlatih. Untuk mengasah keduanya, maka kamu akan memerlukan bantuan akun demo scalping crypto. Jadi, kamu bisa mulai investasikan setidaknya total 30 jam dalam scalping trading virtual sebelum melakukannya dengan dana asli.

Scalping tanpa bantuan (unassisted) memerlukan pemahaman lengkap dan menyeluruh terkait puluhan jenis grafik, pola, dan indikator yang ada. Maka dari itu, kamu pastinya perlu terus mengasah skill agar bisa merespon pergerakan harga pasar dengan cepat dan akurat.

Platform kripto terbaik di Indonesia | Maret 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori