Trusted

Agensi K-Pop Modhaus Raup Pendanaan US$8 Juta, Siap Genjot Pasar Web3

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Modhaus, sebuah agensi K-Pop berbasis Web3, berhasil menghimpun US$8 juta dari putaran pendanaan yang dipimpin oleh Sfermion.
  • Pendanaan baru ini rencananya akan digunakan untuk mendorong aplikasi Cosmo menjadi lebih mumpuni dalam memaksimalkan nilai para idola.
  • Raihan Modhaus ini membuktikan bahwa potensi blockchain tidak melulu terjadi di industri keuangan. Ranah dunia hiburan juga memiliki peluang yang kuat untuk mendorong adopsi blockchain menjadi kian moncer.
  • promo

Modhaus, salah satu agensi K-Pop berbasis Web3, berhasil mendapatkan dana segar senilai US$8 juta atau sekitar Rp125,87 miliar dari putaran pendanaan yang dipimpin oleh entitas modal ventura asal Amerika Serikat (AS), yaitu Sfermion.

Tidak hanya itu, beberapa pemodal global lainnya; seperti SM Culture Partners, Laguna Investment, Globalbrain (KDDI), Foresight Ventures, Reflexvive Capital, Cooper Turley, serta Richard Ma (CEO Quantstamp) dan Michael Carter (Playco), juga ikut berpartisipasi dalam putaran pendanaan Seri A bagi Modhaus.

Aksi tersebut menggenapi total penggalangan dana Modhaus menjadi US$12 juta. Sebagai catatan, dalam putaran pendanaan sebelumnya, beberapa investor global; seperti FuturePlay, Startup Factory (D2SF), dan CJ Investment juga ikut masuk menjadi pemodal untuk putaran pre-series A Modhaus.

Salah satu pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Modhaus, Jaden Jeong, mengatakan, platform yang didirikannya terbukti mampu memberikan manfaat terhadap industri K-pop. Pasalnya, melalui penggunaan blockchain, proses pencarian tren dan bakat baru berjalan lebih transparan. Salah satu proyek yang menurut Jeong berhasil adalah kiprah grup musik TripleS, yang berhasil meluncurkan 5 album dengan penjualan lebih dari 170 ribu kopi.

“Partisipasi penggemar merupakan elemen penting untuk menjadi fondasi industri hiburan dan perusahaan bermaksud menghadirkan cara partisipasi yang lebih berkembang.”

Jaden Jeong, CEO Modhaus

Raihan Modhaus ini membuktikan bahwa potensi blockchain tidak melulu terjadi di industri keuangan. Ranah dunia hiburan juga memiliki peluang yang kuat untuk mendorong adopsi blockchain menjadi kian moncer.

Modhaus Kembangkan Aplikasi Cosmo

Bisnis yang dijalankan oleh Modhaus sendiri cukup unik. Perusahaan mengembangkan aplikasi bernama Cosmo untuk menjadi jembatan antara penggemar dan idolanya. Cosmo sendiri merupakan platform berbasis blockchain yang dimaksudkan menjadi “LinkedIn” khusus K-pop.

Di situ, setiap penggemar bisa terhubung dengan idolanya untuk kemudian mengoleksi non-fungible token (NFT) gambar profil (PFP). Dari setiap token yang dikoleksi, penggemar bisa menggunakannya untuk menentukan aktivitas idolanya

Pendanaan baru ini rencananya akan digunakan untuk mendorong aplikasi Cosmo menjadi lebih mumpuni dalam memaksimalkan nilai para idola.

General Partner Sfermion, Dan Patterson, menambahkan salah satu alasan pihaknya membenamkan dana di Modhaus adalah tingginya potensi bisnis yang bisa dikembangkan oleh perusahaan tersebut. Menurutnya, Modhaus memiliki kemampuan untuk menghubungkan fandom K-pop ke dunia digital dan dunia nyata melalui NFT.

“Kami berharap investasi ini akan membawa hasil positif yang akan menggabungkan daya tarik K-Pop dengan internet Web3.”

Dan Patterson, General Partner Sfermion

Sebagai informasi, pada tahun lalu, Modhaus juga sudah menjalin kerja sama dengan The Sandbox. Modhaus bermaksud untuk membangun social hub di metaverse, yang bisa dijadikan ladang untuk mendongkrak keterlibatan penggemar terhadap TripleS melalui NFT, avatar, serta berbagai jenis koleksi digital lainnya.

Dilema Metaverse di Korea

Industri Web3 di Korea Selatan memang tengah naik daun. Selain Modhaus, beberapa entitas lainnya juga ikut mengembangkan ekosistemnya sendiri.

SK Telecom, misalnya. Salah satu raksasa telekomunikasi terbesar di Korea Selatan itu baru saja merilis mata uang digitalnya sendiri untuk digunakan dalam platform metaverse besutannya, yakni Ifland.

Instrumen keuangan virtual bernama Stone itu bisa digunakan untuk membeli barang tertentu di platform maupun mendukung penyelenggaraan suatu acara di ruang digital.

Bersamaan dengan itu, SK Telecom juga menjalin kerja sama dengan Aptos Labs dan Atomrigs Lab untuk memperluas penggunaan wallet Web3.

Meski begitu, berbagai pengembangan ini rupanya masih belum mampu membuat masyarakat Korea Selatan sepenuhnya percaya terhadap metaverse. Hal itu terlihat dari laju adopsinya yang berjalan lambat. BeInCrypto sebelumnya melaporkan sampai saat ini, hanya 4,2% masyarakat Korea Selatan yang sudah menggunakan layanan metaverse secara teratur.

Beberapa pengembang metaverse di sana, seperti Com2uS dan Colorverse, juga sudah melakukan penyesuaian dengan memangkas tenaga kerjanya. Entitas lainnya, yaitu Cytown, malah harus menutup platform miliknya, lantaran pangsa pasarnya mengalami penyusutan imbas dari pandemi Covid-19.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Februari 2025
Platform kripto terbaik di Indonesia | Februari 2025
Platform kripto terbaik di Indonesia | Februari 2025

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori