Lihat lebih banyak

Akankah Binance Bernasib Sama seperti FTX? Begini Tanggapan Para Ahli

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Model bisnis Binance baru-baru ini menjadi sorotan.
  • Pendapat para ahli mengenai masa depan bursa kripto beragam.
  • Alur kerja Binance saat ini mirip seperti bursa FTX yang telah runtuh sebelumnya.
  • promo

Pada pertengahan Desember 2022, para pengguna Binance mulai melakukan penarikan dana secara massal. Nyatanya, sejauh ini bursa kripto dengan volume terbesar di dunia telah terbukti solven di tengah proses uji stres (stress test) ini. Namun, apakah ada kemungkinan jika Binance pada akhirnya akan bernasib sama seperti FTX?

Belum lama ini, terdapat banyak sekali ketakutan (fear), ketidakpastian (uncertainty), dan keraguan (fear) atau FUD mengenai kelangsungan operasi Binance. Kepanikan itu awal mulanya bersumber dari berita mengenai tekanan regulasi terhadap perusahaan tersebut di tengah runtuhnya pesaing terdekatnya, yakni FTX.

Oleh karena itu, BeInCrypto sudah sempat menghubungi sejumlah eksekutif serta penggemar perusahaan kripto untuk meminta pendapat mereka terkait ‘kesehatan’ bursa kripto yang dipimpin oleh Changpeng Zhao (CZ) ini.

Binance Tidak Sama seperti FTX

COO Green Crypto Processing, Ivona Gutovic, meyakini bahwa pelanggan Binance tidak perlu khawatir.

“Saat ini, saya sangat yakin Binance tidak akan runtuh pasca [insiden] FTX. Intinya adalah, [segala] masalah adalah konsekuensi dari insiden FTX.”

— Ivona Gutovic, COO Green Crypto Processing

Menurut Gutovich, sorotan negatif yang dilemparkan ke bursa tersebut murni bersumber dari aksi FUD.

Sementara itu, Roman Kurzenev, seorang investor sekaligus pakar kripto, juga berbagi pendapat yang serupa. Dia memfokuskan perhatian pada dua poin utama:

  1. Binance telah berada di bawah pengawasan sejak 2018. Selama ini, tidak ada jejak kejahatan yang ditemukan.
  2. Bursa kripto tersebut telah secara aktif menjalin kerja sama dengan sejumlah regulator.

Maka dari itu, menurut Kurzenev, dengan mempertimbangkan kedua kombinasi faktor tersebut, ia percaya Binance hampir tidak mungkin mengalami nasib yang sama seperti FTX.

Binance Coin (BNB) FTX (FTT) Collapse

Potensi Keruntuhan Binance Bukan Hal Sepele

Di sisi lain, seorang pakar dari bursa kripto StormGain, Dmitry Noskov, memiliki pendapat yang berbeda. Dia memfokuskan perhatiannya pada beberapa poin yang menurutnya, seharusnya layak membuat pelaku pasar meragukan integritas Binance:

  1. Bursa kripto tersebut berusaha untuk tidak mengungkapkan metode kerja serta kebijakan keuangannya.
  2. Struktur perusahaan yang menimbulkan banyak pertanyaan. Dalam hal ini, Noskov memusatkan perhatiannya pada fakta bahwa bahkan Direktur Strategi utuk bursa kripto tersebut, Patrick Hillmann, tidak dapat menyebutkan nama perusahaan induk dari platform perdagangan tersebut kepada para jurnalis, dengan alasan reorganisasi perusahaan.
  3. Ada kemungkinan Binance menggunakan koinnya sendiri (stablecoin Binance USD (BUSD) dan token BNB), yang termasuk ke dalam 10 aset dengan kapitalisasi tertinggi, untuk diinvestasikan kembali. Jika asumsinya itu benar, maka risiko likuidasi kaskade tidak dapat dikesampingkan, seperti halnya kasus FTX.

“FTX memberikan pinjaman berupa FTT kepada anak perusahaannya, Alameda Research, sembari berbohong tentang tidak adanya hubungan antara keduanya. Ketika kebenaran terungkap, aliran dana [yang] keluar menyebabkan [mereka] kekurangan likuiditas. Skenario serupa bisa terjadi pada Binance.”

— Dmitry Noskov, Pakar dari StormGain

Sementara itu, sang pendiri dari Kick Ecosystem, Anti Danilevsky, juga membagikan prediksi yang berbunyi negatif.

Danilevsky menekankan perhatiannya pada meningkatnya minat yang ditawarkan bursa kripto tersebut untuk fitur staking dan lending. Menurut pengamatannya, perilaku ini menunjukkan bahwa Binance dapat “menggulirkan” uang, yang berarti bahwa skema abu-abu kemungkinan besar juga terlibat dalam operasi bisnisnya. Isu ini juga menjadi salah satu dari banyaknya alasan yang menyebabkan runtuhnya FTX.

Kesimpulan

Mencuat berbagai pertanyaan terkait model bisnis Binance yang sebenarnya. Apalagi, kondisi kurangnya transparansi yang lengkap membuat kita sulit untuk menentukan dengan pasti apakah bursa kripto tersebut berjalan dengan baik ataukah tidak.

Namun sebaliknya, tidak adanya tuduhan dari regulator yang telah menyelidiki perusahaan bursa kripto tersebut selama bertahun-tahun justru menyiratkan bahwa bursa tersebut tidak seburuk yang diyakini para kritikus tersebut. Kolaborasi agresif yang Binance jalin dengan otoritas regulator juga menunjukkan bahwa pemilik platform perdagangan itu dengan konsisten memantau “kesehatan” platform-nya dengan cermat.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Maret 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori