Trusted

Aplikasi Grab Singapura Konon telah Sediakan Fitur Web3 Wallet

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pada hari Kamis (7/9), Grab dikabarkan telah menambahkan fitur crypto wallet pada aplikasi mereka di Singapura.
  • Berdasarkan screenshot yang dibagikan aku Twitter (X) jay (@0xjaypeg), fitur crypto wallet itu hadir di aplikasi GrabFin Singapura.
  • Adopsi Grab terhadap dunia kripto dan web3 sebenarnya sudah dapat diendus pada akhir Oktober 2022.
  • promo

Grab, salah satu perusahaan teknologi terpopuler di Asia Tenggara, pada hari Kamis (7/9) dikabarkan telah menambahkan fitur crypto wallet pada aplikasi mereka di Singapura.

Berdasarkan screenshot yang dibagikan aku Twitter (X) jay (@0xjaypeg), fitur crypto wallet itu hadir di aplikasi GrabFin Singapura. Ada sejumlah detail yang sudah familiar bagi komunitas kripto. Hal itu termasuk opsi Web3 yang terselip di antara fitur asuransi dan investasi.

Setelah mengeklik tombol Web3 di aplikasi GrabFin, pengguna akan dapat menemukan Web3 Wallet. Di sini, ada sejumlah item seperti alamat crypto wallet dan tombol untuk menerima transaksi; tampilan jaringan blockchain layer-2 (L2) Polygon; Learn tentang panduan menggunakan Web3 Wallet; hingga tombol tentang non-fungible token (NFT).

Ilustrasi Web3 Wallet di Grab | Sumber: Komunitas kripto di Twitter
Ilustrasi Web3 Wallet di Grab | Sumber: Komunitas kripto di Twitter

Menjadi perusahaan teknologi yang beroperasi di sektor mobilitas, pengiriman makanan dan barang, serta layanan keuangan digital, Grab beroperasi di market Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

Sebagai catatan, aplikasi GrabFin baru diluncurkan pada Mei 2022. Tujuannya untuk menggabungkan seluruh produk layanan keuangan meliputi pembayaran digital, asuransi, serta penawaran pinjaman dan pengelolaan kekayaan.

Menurut laporan keuangan pada kuartal II/2023 yang terbit pada 23 Agustus lalu, pengguna yang bertransaksi bulanan (MTU) di Grab mencapai 34,9 juta pengguna. Dengan begitu, kabar fitur Web3 Wallet di aplikasi GrabFin Singapura merupakan salah satu tonggak penting bagi adopsi industri kripto di Asia Tenggara.

Inisiatif Web3 Wallet di Grab Tuai Beragam Komentar dari Komunitas Kripto

Seorang netizen lain juga mengonfirmasi hadirnya fitur Web3 Wallet di aplikasi Grab Singapura.

“Saya meng-upgrade versi terbaru dari aplikasi Grab. [Terdapat fitur] menyiapkan wallet dan bahkan membeli beberapa paket NFT, serta muncul dalam PolygonScan,” tulis akun Twitter @Sol_omo_n.

Sementara itu, akun Twitter @defimastersun mengklaim bahwa crypto wallet itu hanya memungkinkan menerima atau mengirim NFT terkait acara F1 Singapura yang berlangsung pada 17 September mendatang.

NFT terkait F1 Singapura itu disebut berfungsi sebagai voucher yang dapat ditukarkan oleh para pengguna untuk mendapatkan diskon dengan mengirimkannya ke merchant tertentu.

“Tidak lebih dari itu. Namun, menurutku masih selangkah lebih maju [bagi adopsi industri web3 ke khalayak luas],” catatnya.

Mengetahui hal ini, komunitas kripto menyambut penuh meriah, hingga ada yang memberi pujian berlebihan bahwa wilayah Asia akan menyelamatkan narasi web3.

“Seperti inilah adopsi arus utama,” tulis akun TWitter @Sabrx0.

Bahkan, ada yang berharap mereka bisa memesan makanan di Grab dan membayarnya menggunakan stablecoin USD Coin (USDC).

Ada pula netizen yang menyoroti bahwa Grab baru mendukung chain Polygon saja.

Grab Terlibat dalam Uji Coba Standar Uang Digital di Singapura

Adopsi Grab terhadap dunia kripto dan web3 sebenarnya sudah dapat diendus pada akhir Oktober 2022.

Kala itu, StraitsX, penerbit stablecoin yang berbasis di Singapura dan merupakan bagian dari grup layanan keuangan digital Fazz, bersama Grab mengumumkan bahwa mereka menguji penerbitan Purpose Bound Money (PBM).

Pengujian tersebut dilakukan Grab dan StraitsX selama perhelatan Singapore Fintech Festival (SFF) yang berlangsung pada 2 hingga 4 November 2022.

Memasuki pada 21 Juni 2023, Otoritas Moneter Singapura (MAS), selaku regulator keuangan di negara itu, mengumumkan bahwa mereka menerbitkan whitepaper yang mengusulkan protokol umum untuk menentukan ketentuan penggunaan uang digital seperti central bank digital currency (CBDC), tokenisasi deposito bank, dan stablecoin pada distributed ledger (buku besar terdistribusi, atau semacam blockchain).

Whitepaper itu didukung oleh peluncuran prototipe software yang mendemonstrasikan konsep PBM, seperti memungkinkan pengirim menentukan kondisi, seperti masa berlaku dan jenis toko, saat melakukan transfer uang digital di berbagai sistem.

Protokol PBM dirancang untuk bekerja dengan berbagai teknologi ledger dan bentuk uang lainnya. Hal itu memungkinkan pengguna untuk mengakses uang digital menggunakan penyedia wallet pilihan mereka.

Dengan sebuah protokol umum, infrastruktur yang sama dapat digunakan di berbagai kasus penggunaan. Para pihak yang menggunakan penyedia wallet berbeda dapat mentransfer aset digital satu sama lain tanpa perlu penyesuaian.

Sejauh ini, terdapat sejumlah institusi keuangan dan fintech yang meluncurkan uji coba untuk menguji penggunaan PBM Singapura dalam berbagai skenario. Dalam hal itu, Grab berpartisipasi dalam uji coba terkait perdagangan (commerce) dan hadiah yang dapat diprogram (programmable rewards).

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori