Lihat lebih banyak

Bikin Apple dan PayPal Ketar-ketir, JPMorgan cs Mulai Genjot Bisnis Dompet Digital

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • JPMorgan Chase Bank dan sejumlah bank raksasa di Amerika Serikat tengah menggodok peluncuran dompet digital yang mampu melayani transaksi belanja masyarakat.
  • Dompet digital yang bakal meluncur nantinya akan berada di bawah Early Warning Services LLC (EWS), yang merupakan perusahaan yang ada di bawah naungan 7 bank jumbo tersebut.
  • Namun, dalam keterangannya, disebutkan bahwa dompet yang bakal meluncur akan terpisah dari Zelle dan ditargetkan bakal meluncur pada paruh kedua tahun ini.
  • promo

Peta bisnis dompet digital dalam beberapa masa ke depan sepertinya bakal berubah. Hal tersebut sejalan dengan rencana beberapa bank global dengan skala jumbo yang juga bakal memasuki bisnis dompet digital. Mulai dari Wells Fargo bank, JPMorgan Chase Bank, Bank of America Corp, Capital One Financial, PNC Financal Services Group, US Bancorp, dan Trust Financial Corp tengah menggodok peluncuran dompet digital yang mampu melayani transaksi belanja masyarakat.

Fakta tersebut tentunya membuat pemain yang selama ini berjibaku di bisnis dompet digital, khususnya yang menyediakan layanan pembayaran belanja online harus bersiap untuk segala kemungkinan. Pasalnya, lembaga perbankan dengan segala sumber dayanya yang dimiliki, merupakan “paus” di dalam ekosistem pembayaran.

Berdasarkan data Statista, pada tahun 2021 lalu pangsa pasar untuk dompet digital digenggam oleh Alipay, yang diprediksi sudah digunakan oleh 1,67 miliar orang di seluruh dunia. Di posisi kedua dan ketiga dihuni oleh Apple Pay dan Google Pay yang masing-masing memiliki basis pengguna sebanyak 808,3 juta dan 757,5 juta. Sedangkan PayPal, Amazon Pay, dan Samsung Pay berada di bawahnya; dengan jumlah pengguna masing-masing sebanyak 458,3 juta, 183,4 juta, dan 132,6 juta.

Dompet digital yang bakal meluncur nantinya akan berada di bawah Early Warning Services LLC (EWS), yang merupakan perusahaan yang ada di bawah naungan 7 bank jumbo tersebut. EWS sendiri sebenarnya sudah memiliki platform pembayaran yang bernama Zelle.

Namun, dalam keterangannya, disebutkan bahwa dompet yang bakal meluncur akan terpisah dari Zelle dan ditargetkan bakal meluncur pada paruh kedua tahun ini. Besarnya jumlah pengguna dompet digital yang berasal dari pihak ketiga membuat bank khawatir bahwa kontrol terhadap pelanggannya bakal berkurang. Alhasil, mau tidak mau perusahaan harus masuk dan melayani segmen bisnis yang dewasa ini terus membumbung tinggi.

Apakah JPMorgan dan Bank Global Lainnya Akan Layani Kripto?

Dompet Digital JPMorgan | J.P. Morgan | JP Morgan

Untuk dipahami, beberapa bank global tersebut dikenal sebagai bank yang ramah terhadap kripto. Mulai dari JPMorgan, Bank of America, dan beberapa bank lainnya sudah secara terang-terangan mendukung beberapa proyek berbasis blockchain. Bahkan, JPMorgan dilaporkan juga telah mendaftarkan merek JPMorgan untuk crypto wallet.

Akan tetapi, sumber yang mengetahui masalah tersebut tidak menyebutkan kemungkinan masuknya para raksasa ke bisnis crypto wallet. Meski begitu, bukan berarti hal tersebut menutup peluang pengembangan ke depannya, mengingat salah satu tujuan dari peluncuran dompet digital tersebut adalah untuk mengalahkan dominasi pihak ketiga yang selama ini melayani pembayaran lewat dompet digital.

Pengembangan proyek tersebut nantinya juga akan melibatkan kartu debit dan kredit dengan menggandeng Visa serta Mastercard. Menurut target, sebanyak 150 juta kartu bakal terintegrasi dengan dompet tersebut untuk bisa digunakan sebagai salah satu sarana untuk menghindari terjadinya penipuan.

Di samping itu, integrasi juga dimaksudkan untuk memudahkan adopsi, karena kebanyakan konsumen, khususnya yang berada di Amerika Serikat (AS) masih terbiasa berbelanja menggunakan kartu.

Regulator Beri Peringatan terhadap Risiko Kripto

Ilustrasi regulasi kripto | BeInCrypto

Terlepas dari niatan masuk tidaknya proyek anyar tersebut ke sektor kripto, regulator keuangan utama Amerika Serikat (AS) sudah membunyikan alarm pada lembaga keuangan yang memiliki irisan terhadap sektor kripto. The Federal Reserve mengatakan peristiwa yang terjadi pada tahun lalu, ketika pasar bergerak sangat liar, membuktikan bahwa perusahaan yang ada di sektor kripto harus diperhatikan oleh lembaga perbankan.

“Penting agar risiko yang berhubungan dengan sektor kripto yang tidak dapat dikurangi atau dikendalikan tidak berpindah ke sstem perbankan,” tutur The Fed.

Bagaimana pendapat Anda tentang niatan JPMorgan dan sejumlah bank raksasa AS lainnya untuk merilis dompet digital mereka sendiri? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori