Lihat lebih banyak

Delegated Proof of Stake: Arti, Cara Kerja dan Perbedaan DPoS vs PoS

8 mins
Diperbarui oleh Hanum Dewi
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Mekanisme konsensus blockchain memastikan bahwa jaringan dapat berjalan secara otomatis secara global sekaligus menjaga faktor keamanan. Protokol Proof of Stake (PoS) atau bukti pertaruhan aset crypto yang terkenal di Ethereum menjadi menjunjung aspek efisiensi energi. Sementara itu, protokol Proof of Work (PoW) seperti dalam blockchain Bitcoin mengusung desentralisasi dan keamanan tetapi sulit dalam hal skalabilitas. Solusinya, Delegated Proof of Stake (DPoS) menawarkan gabungan aspek dari PoW dan PoS dengan efisiensi energi, potensi skalabilitas dan mekanisme konsensus yang demokratis. Berikut penjelasan lebih lengkapnya hingga perbedaan antara DPoS vs PoS.

Apa itu DPoS?

DPoS adalah singkatan dari Delegated Proof of Stake. Meskipun mengandung unsur kata yang sama, Delegated Proof of Stake (DPoS) sangatlah berbeda dengan konsensus PoS. Di sini, pemegang token tidak bekerja untuk memvalidasi blok sendiri. Akan tetapi, mereka menunjuk perwakilan atau delegasi dalam melakukan validasi untuk mereka.

Dalam sistem DPoS, biasanya ada sekitar 21-100 delegasi yang terpilih. Para delegasi berubah secara periodik dan mendapat tugas untuk mengirimkan blok mereka. Bila jumlah delegasinya kurang, mereka dapat mengatur diri sendiri secara efisien dan membuat slot waktu untuk mempublikasikan block.

Jika delegasi gagal menangkap bloknya secara reguler, atau mempublikasikan transaksi yang tidak valid, pemegang token dapat menggantinya dengan delegasi lainnya.

Tidak seperti dalam protokol PoW dan PoS, para penambang dalam DPoS dapat berkolaborasi untuk mengembangkan blok. Dengan adanya upaya kerja sama dan proses yang sebagian tersentralisasi, DPoS mampu menjalankan rangkaian order besar secara cepat ketimbang algoritma konsensus.

BELI CRYPTO

Penemu Protokol DPoS

Orang yang pertama kali memperkenalkan protokol Delegated Proof of Stake (DPoS) adalah Daniel Larimer, seorang pengembang blockchain yang terkenal, pada tahun 2014. Daniel Larimer adalah salah satu tokoh utama dalam industri blockchain dan telah berkontribusi pada beberapa proyek yang sukses, termasuk BitShares, Steem, dan EOS.

Implementasi DPoS pertama kali adalah dalam proyek BitShares yang rilis pada tahun 2014. Kemudian, Larimer menerapkan konsep DPoS dalam proyek blockchain berikutnya yang bernama sebagai Steem, yang juga melibatkan platform media sosial. Platform ini memungkinkan konten mendapat respon berupa token kripto. Steem kemudian menjadi dasar dari platform media sosial yang lebih populer, yaitu Steemit.

Selanjutnya, DPoS juga menjadi protokol konsensus dalam proyek EOS, yang meluncur pada tahun 2018. EOS adalah platform blockchain untuk menyediakan infrastruktur untuk pengembangan aplikasi desentralisasi (dApps) dengan skala besar.

DPoS juga menjadi protokol konsensus blockchain dalam proyek EOS
DPoS juga menjadi protokol konsensus blockchain dalam proyek EOS

Cara Kerja DPoS

Dalam cara kerja Delegated Proof of Stake (DPoS), beberapa pihak terlibat. Berikut adalah pihak-pihak yang terlibat dan cara kerjanya dalam DPoS:

  1. Pemegang Token: Pemegang token adalah individu atau entitas yang memiliki token dalam jaringan blockchain yang menggunakan DPoS sebagai protokol konsensus. Pemegang token memiliki hak untuk memilih produser blok yang akan mewakili mereka dalam validasi transaksi dan pengoperasian jaringan.
  2. Delegasi (Witnesses/Block Producers/Validator): Delegasi dalam DPoS adalah produser blok yang terpilih oleh pemegang token melalui pemilihan atau voting. Delegasi bertanggung jawab untuk menghasilkan blok baru dalam blockchain dan memvalidasi transaksi. Jumlah delegasi biasanya terbatas, misalnya 21 produser blok dalam jaringan EOS.
  3. Voters: Voters atau pemilih adalah pemegang token yang memberikan suara mereka kepada delegasi yang mereka percayai. Pemilih menggunakan hak suara mereka untuk memilih produser blok yang akan mewakili mereka dalam jaringan DPoS. Suara pemilih menentukan komposisi delegasi yang terpilih.
  4. Developer/Developer Community: Para pengembang dan komunitas pengembang berperan penting dalam membangun dan memelihara infrastruktur blockchain yang menjalankan DPoS. Mereka bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memperbarui perangkat lunak, algoritma konsensus, dan fitur-fitur lainnya dalam jaringan DPoS.
  5. Jaringan Pemeriksa dan Pengguna: Pengguna jaringan DPoS adalah individu atau entitas yang menggunakan blockchain untuk melakukan transaksi, menjalankan aplikasi, atau memanfaatkan fitur-fitur lain dalam ekosistem tersebut. Pengguna berinteraksi dengan jaringan dan memperoleh manfaat dari operasi yang delegasi lakukan.

Pihak-pihak tersebut berperan dalam menciptakan dan menjalankan ekosistem DPoS. Pemegang token memilih delegasi, delegasi mengelola validasi transaksi, dan pengguna memanfaatkan layanan dalam jaringan DPoS. Sinergi antara pihak-pihak ini penting dalam menjaga keamanan, efisiensi, dan keberlanjutan jaringan DPoS.

Contoh Blockchain Pengguna DPoS

Beberapa blockchain terkenal yang menerapkan protokol Delegated Proof of Stake (DPoS) antara lain:

  1. EOS: EOS adalah salah satu blockchain terbesar yang menggunakan protokol DPoS dan punya fungsi smart contract. Ini adalah platform yang memfasilitasi pembuatan dan operasi aplikasi desentralisasi (dApps) dengan kinerja tinggi. EOS menggunakan mekanisme DPoS dengan 21 produser blok yang dipilih oleh pemegang token EOS.
  2. TRON: TRON adalah blockchain yang fokus pada konten dan hiburan digital. Protokol DPoS digunakan dalam jaringan TRON untuk mencapai konsensus. TRON juga memungkinkan para pemegang token TRON (TRX) untuk memilih produser blok yang akan mewakili mereka.
  3. Steem: Steem adalah blockchain yang memadukan platform media sosial dengan token kripto. Protokol DPoS digunakan dalam Steem untuk memvalidasi transaksi dan memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan melalui pemilihan produser blok.
  4. Lisk: Lisk adalah platform blockchain yang memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi desentralisasi dengan menggunakan bahasa pemrograman JavaScript. Lisk menggunakan protokol DPoS untuk mencapai konsensus dalam jaringannya.
  5. Ark: Ark adalah blockchain yang dirancang untuk memfasilitasi interkomunikasi antara berbagai blockchain yang ada. Ark menggunakan DPoS sebagai protokol konsensusnya untuk memvalidasi transaksi dan mengelola jaringan.

Tentu saja, ada juga proyek-proyek lain yang mengadopsi atau mengadaptasi konsep DPoS dalam protokol konsensus mereka dengan variasi aturan dan implementasi khusus.

Jaringan TRON (TRX) menggunakan protokol DPoS
Jaringan TRON (TRX) menggunakan protokol DPoS

Keunggulan DPoS

Delegated Proof of Stake (DPoS) memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya menonjol dibandingkan dengan mekanisme konsensus lainnya, seperti Proof of Work (PoW) atau Proof of Stake (PoS). Berikut adalah beberapa kelebihan DPoS:

  1. Skalabilitas Tinggi: DPoS dirancang untuk mengatasi masalah skalabilitas yang sering dihadapi oleh blockchain. Dengan jumlah produser blok yang terbatas, DPoS dapat memproses transaksi dengan lebih cepat dan efisien, memungkinkan jaringan untuk menangani volume transaksi yang lebih tinggi.
  2. Efisiensi Energi yang Tinggi: DPoS membutuhkan jumlah daya yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan PoW. DPoS tidak memerlukan pemecahan tugas komputasi yang rumit seperti yang dilakukan dalam PoW, sehingga menghemat energi secara signifikan. Ini membuat DPoS menjadi pilihan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
  3. Partisipasi Pemegang Token yang Luas: DPoS memberikan kesempatan partisipasi yang lebih besar kepada pemegang token dalam jaringan. Pemegang token dapat memilih produser blok yang mereka percayai, memberikan suara, dan berperan dalam pengambilan keputusan jaringan. Ini memberikan aspek demokratisasi yang kuat dalam pengelolaan dan pengoperasian blockchain.
  4. Dukungan Konsensus yang Kukuh: Dalam DPoS, produser blok terpilih yang memiliki reputasi baik dan kinerja yang baik didorong untuk terus mempertahankan kepercayaan pemegang token. Dengan adanya insentif ekonomi yang kuat, DPoS dapat memperkuat keamanan dan keandalan jaringan.
  5. Dampak yang Lebih Kecil dari Serangan 51%: Dalam DPoS, karena pemilihan produser blok yang terbatas dan partisipasi yang luas dari pemegang token, risiko serangan 51% (attack) dapat dikurangi. Konsentrasi kekuasaan yang tinggi akan sulit terjadi jika terdapat banyak pemegang token yang berpartisipasi dalam pemilihan produser blok.

Dalam keseluruhan, DPoS menawarkan kombinasi antara efisiensi, skalabilitas, partisipasi, dan keamanan yang menjadikannya pilihan yang menarik dalam implementasi blockchain.

Kekurangan dan Risiko

Meskipun Delegated Proof of Stake (DPoS) memiliki sejumlah kelebihan, ada juga beberapa kekurangan dan risiko yang perlu menjadi perhatian. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  1. Konsentrasi Kekuasaan: Dalam DPoS, delegasi kekuasaan dan pemilihan produser blok dapat menyebabkan terjadinya konsentrasi kekuasaan pada sejumlah kecil pemegang token atau produser blok yang dominan. Hal ini dapat mengurangi desentralisasi dan meningkatkan risiko serangan pemilihan delegasi (delegation attack) atau manipulasi jaringan.
  2. Kepercayaan pada Produser Blok Terpilih: Dalam DPoS, pemegang token harus mempercayai produser blok terpilih untuk menjaga keamanan dan integritas jaringan. Namun, ada risiko bahwa produser blok yang terpilih mungkin tidak bertindak dengan jujur atau melanggar aturan jaringan. Kepercayaan ini menjadi faktor kritis dalam keberhasilan DPoS.
  3. Ketidaksetaraan dalam Pengambilan Keputusan: Meskipun DPoS memberikan kesempatan partisipasi yang lebih besar, pemegang token dengan jumlah yang lebih besar memiliki pengaruh yang lebih besar dalam pengambilan keputusan jaringan. Hal ini dapat menyebabkan ketidaksetaraan dalam pengambilan keputusan, di mana pemegang token yang lebih kaya memiliki pengaruh yang lebih besar dalam operasi jaringan.
  4. Tergantung pada Produser Blok Terpilih: Kinerja dan keandalan jaringan DPoS sangat tergantung pada produser blok terpilih. Jika produser blok mengalami masalah teknis, kegagalan operasional, atau ketidakjujuran, maka kinerja dan keamanan jaringan dapat terpengaruh.
  5. Pemilihan Produser Blok yang Tidak Optimal: Pemilihan produser blok yang buruk atau tidak optimal oleh pemegang token dapat mengakibatkan penurunan efisiensi dan kualitas operasional jaringan. Jika produser blok yang terpilih tidak kompeten atau tidak dapat memenuhi tuntutan jaringan, maka jaringan dapat mengalami masalah kinerja atau keamanan.

Penting untuk mengingat bahwa setiap protokol konsensus memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Perlu pemahaman yang baik tentang kelemahan dan risiko ini untuk mengimplementasikannya secara efektif dan mengatasi masalah potensial yang muncul.

INVESTASI CRYPTOCURRENCY

Perbedaan DPoS vs PoS

Delegated Proof of Stake (DPoS) dan Proof of Stake (PoS) adalah mekanisme konsensus untuk mengamankan jaringan blockchain. Keduanya memiliki unsur kata yang sama, yaitu stake. Namun, ada beberapa perbedaan utama antara keduanya.

Dalam DPoS, pengguna memasang token mereka untuk memilih delegasi, yang bertanggung jawab untuk memvalidasi transaksi dan membuat blok. Pemilihan delegasi berdasarkan jumlah suara yang mereka terima. Ini memberikan pengguna suara dalam siapa yang bertanggung jawab atas keamanan jaringan.

Dalam PoS, pemilihan validator berdasarkan jumlah cryptocurrency yang mereka pasang (staking). Ini berarti bahwa semakin banyak cryptocurrency yang pengguna pertaruhkan, semakin besar kemungkinan mereka terpilih menjadi validator. PoS lebih efisien dalam penggunaan energi daripada PoW, karena tidak memerlukan penambang untuk memecahkan teka-teki matematika yang kompleks.

Perbedaan antara DPoS dan PoS

Berikut adalah tabel yang merangkum perbedaan utama antara DPoS dan PoS:

FiturDPoSPoS
Cara validator dipilihPengguna memilih delegasiPemilihan validator berdasarkan jumlah cryptocurrency yang mereka pertaruhkan
Tingkat desentralisasiDapat lebih terpusat daripada PoSLebih terdesentralisasi daripada PoW
SkalabilitasLebih skalabel daripada PoWKurang skalabel daripada DPoS

Mekanisme konsensus mana yang lebih baik?

Tidak ada jawaban yang jelas untuk pertanyaan mana yang lebih baik antara mekanisme konsensus. DPoS dan PoS keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. DPoS lebih skalabel daripada PoS, tetapi dapat lebih terpusat. PoS lebih terdesentralisasi daripada DPoS, tetapi kurang skalabel daripada DPoS.

Mekanisme konsensus terbaik untuk suatu blockchain tertentu akan tergantung pada kebutuhan khusus blockchain tersebut. Misalnya, blockchain yang perlu sangat skalabel mungkin lebih cocok untuk DPoS, sedangkan blockchain yang perlu sangat terdesentralisasi mungkin lebih cocok untuk PoS.

Kesimpulan

Delegated Proof of Stake (DPoS) adalah mekanisme konsensus yang menggabungkan aspek Proof of Work (PoW) dan Proof of Stake (PoS) dengan efisiensi energi, potensi skalabilitas, dan mekanisme konsensus yang demokratis. DPoS memiliki beberapa kelebihan, tetapi juga memiliki kekurangan dan risiko, seperti konsentrasi kekuasaan. Meskipun memiliki bagian nama yang sama, DPoS berbeda dengan PoS dalam cara pemilihan validator, tingkat desentralisasi, skalabilitas, dan keamanan. Efektivitas DPoS akan tergantung pada bagaimana implementasinya di masing-masing jaringan blockchain.

Pertanyaan yang sering muncul

Apa beda proof of stake (PoS) dan delegated proof of stake (DPoS)?

Apa yang dimaksud dengan proof of stake?

Koin apa saja yang menggunakan delegated proof of stake?

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.

foto-profil-hanum.png
Hanum Dewi
Hanum Dewi adalah seorang penulis dengan spesialisasi pada topik bisnis, keuangan, dan investasi. Dengan latar belakang pendidikan di bidang komunikasi dan pengalaman 8+ tahun di pasar modal, Hanum juga melakukan riset untuk membuat konten yang menarik dan informatif di berbagai topik. Melengkapi kemampuan menulisnya, dia juga selalu mengikuti tren dan perkembangan terbaru di industri cryptocurrency, DeFi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori