Trusted

Panduan Lengkap tentang Non-custodial Wallet, Apakah Aman?

12 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Salah satu teka-teki pertama yang dihadapi oleh pemula kripto adalah wallet, yakni tempat semua aset digital “disimpan.” Secara teknis, tidak seperti uang tunai yang disimpan di dompet fisik, aset kripto sebenarnya tidak benar-benar berada di dalam wallet aset digital. Oleh karena itu, memahami crypto wallet adalah prasyarat bagi siapa pun yang ingin berpartisipasi dalam sistem keuangan berbasis kripto yang terdesentralisasi dan berkembang pesat ini. Di tahap tertentu, mereka akan dihadapkan pada pilihan antara custodial wallet atau non-custodial wallet.

Nah, dalam panduan ini, kami akan memaparkan apa itu non-custodial wallet, serta kelebihan maupun kekurangan saat menggunakannya.

Bagaimana Cara Kerja Crypto Wallet?

features of a non-custodial crypto wallet

Pada dasarnya, aset kripto hanyalah data yang ada di blockchain. Sementara itu, crypto wallet adalah alat yang memungkinkan pemilik aset kripto untuk mengakses aset mereka yang ada di blockchain tersebut. Namun, bagaimanapun juga, siapa pun yang ingin mengirimkan aset digital melalui jaringan blockchain perlu berurusan dengan hal-hal seperti alamat/kunci wallet.

Setiap crypto wallet punya dua komponen utama:

  • Kunci publik (public key): Jika Anda ingin mengirimkan aset kripto kepada seseorang, Anda perlu mengetahui kunci publik mereka, begitu juga sebaliknya.
  • Kunci privat (private key): Sesuai dengan namanya, kunci ini harus dijaga kerahasiaannya/menjadi privasi sang pemilik wallet. Sebab, pemilik wallet perlu memberikan persetujuan pada setiap transaksi yang memindahkan aset digital dari wallet dengan menggunakan kunci privat ini.

Kunci wallet dapat disimpan di internet atau komputer melalui software wallet. Selain itu, kunci-kunci ini juga dapat dicetak/ditulis di atas kertas, atau disimpan di hardware. Alhasil, crypto wallet pun punya bentuk yang berbeda-beda.

Temukan penjelasan selengkapnya tentang public key dan private key di Private Key dan Public Key dalam Blockchain, Apa Bedanya?

Apa Itu Custodial Wallet?

Sebelum membahas tentang berbagai bentuk fisik atau software dari wallet digital, penting untuk memahami perbedaan antara custodial wallet dan non-custodial wallet.

Saat menggunakan custodial wallet, seorang investor kripto pada dasarnya mempercayakan pihak ketiga untuk mengelola/melindungi kunci wallet mereka. Nah, pihak ketiga ini akan mengambil peran sebagai “kustodian,” dengan tugas menjaga aset pemilik kripto.

Mayoritas dari custodial wallet sendiri adalah akun bursa kripto (crypto exchange). Sebagai contoh, katakanlah seorang investor baru kripto membuat akun pada crypto exchange besar, seperti Binance atau Coinbase. Kemudian, bayangkan mereka kemudian membeli aset kripto, namun memutuskan untuk menyimpannya di akun crypto exchange tersebut.

Nah, aset kripto mereka ini sebenarnya disimpan di custodial wallet oleh Binance maupun Coinbase, yang sekarang bertanggung jawab atas pengelolaan kunci wallet si pengguna.

Pertumbuhan popularitas custodial wallet juga semakin meningkat seiring dengan bertambahnya minat investor pada produk investasi kripto. Dalam hal ini, exchange traded fund (ETF) dan exchange traded product (ETP) kripto/aset digital semakin banyak diterima di berbagai belahan dunia.

Penerbit ETF/ETP ini bertindak sebagai kustodian dana investor, begitu pula dengan kripto. Artinya, mereka bertanggung jawab atas pengelolaan kunci untuk wallet yang digunakan untuk menyimpan kripto milik investor.

Kelebihan Custodial Wallet

Bagi investor dengan pemahaman terbatas tentang teknologi kripto, mempercayakan pengelolaan aset mereka kepada pihak ketiga bisa menjadi solusi yang menarik. Pasalnya, pemula terlalu sering membuat kesalahan seperti salah taruh kunci wallet mereka dan kehilangan akses ke kepemilikan aset mereka.

Untuk itulah, pemula kripto mungkin lebih suka menyerahkan tanggung jawab pengelolaan kunci wallet tersebut kepada para profesional yang lebih paham tentang teknologi blockchain. Misalnya, seperti crypto exchange besar yang menyimpan dana penggunanya dalam perpaduan antara hardware wallet dan software wallet yang kompleks. Maka dari itu, tingkat kecanggihan keamanan yang demikian mungkin sulit ditiru oleh investor kripto biasa.

Kekurangan Custodial Wallet

Terlepas dari kelebihannya, custodial wallet juga punya risikonya sendiri. Ketika menggunakan wallet jenis ini, holder kripto harus siap menghadapi risiko kehilangan aset mereka jika keamanan atau solvabilitas kustodian ini diretas.

Bagi mereka yang mengikuti berita tentang perkembangan di dunia kripto pasti ingat insiden keruntuhan mendadak layanan crypto lending Celsius Network. Dalam insiden ini, platform yang sebelumnya mengelola dana investor senilai puluhan miliar dolar tersebut tiba-tiba menghentikan penarikan dana oleh deposan pada bulan Juni.

Kemudian, siapa sangka, sejumlah platform crypto lending lainnya yang tengah kesulitan pun dengan cepat mengikuti jejak serupa. Alhasil, serangkaian insiden ini menyebabkan investor kripto harus kehilangan dana hingga miliaran dolar.

Di sisi lain, beberapa puritan kripto berargumen bahwa custodial wallet menimbulkan sistem sentralisasi/terpusat yang yang bertolak belakang dengan etos desentralisasi kripto. Akibatnya, holder kripto yang disimpan dalam custodial wallet berpotensi bisa berbenturan dengan pihak kustodian itu sendiri, atau dengan lembaga pemerintah yang meregulasikan kustodian tersebut.

Hal ini membuat aset kripto mereka berisiko disita. Sementara itu, kustodian kripto biasanya juga tunduk pada regulasi Anti Pencucian Uang (AML) dan Know Your Customer (KYC). Banyak puritan kripto yang memandang hal ini sebagai pelanggaran privasi pengguna kripto.

Ditambah lagi, beberapa custodial provider juga akan mengenakan biaya yang dapat mengurangi profit pemilik kripto.

Apa Itu Non-custodial Wallet?

Non-custodial wallet

Setelah kita mengerti apa itu custodial wallet beserta kelebihan dan kekurangan utamanya, bagaimana dengan non-custodial wallet? Jadi, non-custodial wallet adalah jenis crypto wallet di mana pemilik kripto sendiri yang bertanggung jawab secara langsung atas pengelolaan kunci mereka.

Ini berarti, jika pemiliknya entah bagaimana kehilangan atau salah meletakkan kunci tersebut, maka aset kripto yang ada di wallet tersebut bisa hilang selamanya. Seperti yang disebutkan sebelumnya, wallet ini bisa berupa software berbasis peramban web, software biasa yang dapat diunduh, hardware, atau dalam bentuk kertas. Dalam hal ini, hardware wallet umumnya dipandang sebagai cara paling aman untuk menyimpan kunci crypto wallet.

Kelebihan Non-custodial Wallet 

Bagi para puritan kripto yang berusaha untuk sepenuhnya melepaskan diri dari belenggu institusi pemerintah/lembaga keuangan terpusat, non-custodial wallet memberikan investor kontrol penuh atas aset mereka. Ketika disimpan dalam non-custodial wallet, tidak ada satu pun entitas terpusat yang dapat menyita atau membekukan aset digital yang ada di dalamnya.

Selain itu, dengan non-custodial wallet, tidak ada hambatan untuk berpartisipasi dalam ekosistem kripto global. Siapa saja yang memiliki koneksi internet, di mana saja mereka berada, dapat menyiapkan wallet tersebut tanpa perlu terkendala KYC.

Manfaat lain dari non-custodial wallet adalah lebih mudahnya melakukan transfer aset digital, karena berinteraksi langsung dengan blockchain. Hal ini berarti bahwa non-custodial wallet dalam banyak kasus tidak seperti rekan-rekan custodial-nya dan memiliki akses langsung ke ekosistem decentralized finance (DeFi) yang terus berkembang.

Kekurangan Non-custodial Wallet

Mengambil tanggung jawab mengelola kunci sendiri adalah tanggung jawab besar bagi setiap investor kripto, terutama jika mereka mengelola aset dengan nilai yang fantastis. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, mereka yang kurang berpengalaman dalam teknologi kripto lebih berisiko kehilangan akses ke dana mereka jika ceroboh.

Hal ini berbeda dengan lupa kata sandi akun crypto exchange, yaitu masalah yang biasanya dapat diatasi dengan cepat dengan dukungan pelanggan. Pemula yang menggunakan non-custodial wallet juga cenderung lebih rentan terhadap phishing, peretasan kripto, dan penipuan daripada rekan-rekan mereka yang lebih berpengalaman yang menggunakan custodial wallet.

Investor kripto yang mengambil kendali atas aset mereka sendiri harus selalu mematuhi praktik keamanan terbaik, seperti menggunakan kata sandi yang kuat dan otentikasi dua faktor bila memungkinkan.

Banyak non-custodial wallet dikenal sebagai wallet yang ramah pengguna/pemula. Namun, memindahkan kripto dari exchange ke non-custodial wallet tetap saja merupakan rintangan baru bagi pemula. Bagi kebanyakan orang, mungkin lebih mudah dan aman untuk menyimpan kripto mereka di exchange.

Custodial Wallet vs. Non-custodial Wallet

crypto wallets comparison

Jika sebuah wallet bersifat non-custodial, maka hanya Anda yang akan mendapat kunci privat yang terkait dengan alamat publik. Jika kondisinya tidak demikian, berarti ada pihak lain yang juga memiliki akses ke kunci privat, yang mengindikasikan bahwa itu bukan non-custodial wallet.

Mana yang Lebih Unggul?

Pilihan ini sangat bergantung pada kebutuhan dan preferensi pengguna. Pemula yang hanya ingin membeli beberapa kripto dan HODL mungkin bisa menyimpan kripto mereka di crypto exchange. Sementara itu, investor multi-aset berskala besar yang tidak punya keahlian khusus dalam teknologi kripto juga bisa memilih untuk membeli kripto melalui ETF dan ETP.

Sementara itu, investor kripto yang lebih berpengalaman mungkin memilih pendekatan kombinasi antara kedua jenis wallet ini. Atau, mereka mungkin bisa menyimpan sejumlah kripto dalam custodial wallet di exchange untuk keperluan fast trading. Beberapa orang mungkin juga ingin menyimpan kripto di custodial wallet berbasis software untuk transaksi masuk dan keluar dari berbagai platform DeFi.

Selain itu, mereka mungkin juga memilih untuk menyimpan sebagian besar kripto mereka di hardware wallet, atau “cold storage,” untuk keamanan maksimal.

 Custodial WalletNon-Custodial Wallet
Siapa yang mengelola kunci privat? Pihak ketiga mengelola kunci privat untuk mengakses custodial wallet tempat kripto disimpan. Hal ini memberi mereka kontrol atas aset-aset tersebut Pemilik kripto adalah satu-satunya orang yang dapat memegang kunci privat untuk wallet tempat kripto mereka disimpan. Wallet ini menyerahkan kedaulatan penuh atas aset mereka.
Ramah pemula?Dianggap paling ramah bagi pemula (yaitu, cukup tinggalkan aset kripto di wallet crypto exchange setelah pembelian).Banyak non-custodial wallet yang sangat ramah pengguna, tetapi pemula kadang membuat kesalahan terkait pencatatan/penyimpanan kunci privat serta saat melakukan transaksi di blockchain.
Keamanan kriptoExchange/kustodian kripto utama umumnya memiliki sistem keamanan canggih untuk melindungi aset pengguna. Namun, pemilik kripto masih berisiko kehilangan kripto jika kustodian tersebut diretas/bangkrut, atau terkena sensor. Keamanan non-custodial wallet sangat beragam. Dalam hal ini, wallet peramban berbasis web dianggap yang paling rentan dan hardware wallet dianggap yang paling aman. Pemilik non-custodial wallet harus bertanggung jawab penuh atas keamanan kripto mereka sendiri.

Cara Membuat Non-custodial Wallet

Pertama, Anda perlu mengunduh ekstensi Chrome MetaMask dari situs web aplikasinya.

MetaMask homepage

Setelah itu, wallet tersebut akan muncul sebagai ekstensi di pojok kanan atas peramban Chrome Anda. Klik ikon tersebut untuk memulai proses penyiapan wallet.

Welcome screen

Jika Anda sebelumnya sudah punya wallet MetaMask di perangkat lain, Anda dapat mengaksesnya melalui Secret Recovery Phrase mereka, yang pada dasarnya adalah kunci privat MetaMask. Jika tidak, klik opsi “Create a Wallet”.

Create wallet

Selanjutnya, MetaMask akan meminta Anda untuk membuat kata sandi baru. Pastikan untuk membuat kata sandi yang kuat. Setelah itu, akan ada halaman yang menjelaskan cara kerja dan pentingnya Secret Recovery Phrase, serta alasan mengapa Anda perlu menjaganya kerahasiaannya.

Intinya, frasa ini sangat penting karena memungkinkan Anda untuk mengakses wallet dari perangkat lain. Jika frasa ini diretas, seseorang dapat mencuri semua aset kripto di wallet MetaMask Anda. Jadi, sangat penting untuk mencatat Secret Recovery Phrase tersebut dengan cara yang aman. Sebab, kalau hilang, Anda bisa kehilangan akses ke semua dana Anda, dan MetaMask tidak memiliki cara untuk membantu Anda memulihkannya.

Secure your wallet

Pada halaman berikutnya, MetaMask akan mengungkap Secret Recovery Phrase Anda. Nah, Anda perlu mencatatnya. Kemudian, MetaMask akan meminta Anda untuk mengulangi kembali Secret Recovery Phrase di halaman berikutnya.

Secret recovery phrase for MetaMask

Setelah selesai, wallet pun sudah siap untuk digunakan. Sekarang Anda dapat membeli, mengirim, dan menukar aset kripto di berbagai blockchain.

MetaMask wallet screen

5 Non-custodial Wallet Berbasis Web Terbaik

best non-custodial wallets

Ada banyak opsi non-custodial wallet yang bisa Anda gunakan sesuai dengan kebutuhan Anda. Dan di sini, kami akan mencantumkan lima non-custodial wallet yang paling populer.

1. MetaMask

MetaMask

Sejak diluncurkan pada tahun 2016, MetaMask telah menjadi salah satu crypto wallet non-custodial paling populer. Ledakan popularitasnya ini sebagian besar terjadi selama “DeFi summer” pada tahun 2020. Saat itu, MetaMask adalah salah satu dari sedikitnya wallet dengan akses ke beberapa blockchain smart contract.

Para kritikus wallet memandang MetaMask sebagai salah satu opsi yang paling ramah pengguna di pasaran. Wallet ini berfungsi sebagai ekstensi peramban yang muncul sesuai kebutuhan ketika pengguna kripto menjelajahi berbagai decentralized app (dApp). Pengguna wallet MetaMask dapat membeli dan menjual kripto secara langsung di aplikasinya melalui fungsi trading.

Namun, salah satu kelemahan besar wallet MetaMask adalah keterbatasannya hanya dapat berinteraksi dengan jaringan Ethereum atau yang kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine (EVM). Artinya, penggunanya tidak bisa berinteraksi dengan jaringan, seperti Bitcoin, Solana, dan yang lainya. Namun, wallet ini juga mendukung non-fungible token (NFT) dan memiliki integrasi khusus dengan OpenSea, marketplace NFT terbesar di dunia.

2. MyEtherWallet

MEW

MyEtherWallet, atau MEW, adalah wallet lainnya yang sudah ada sejak lama, dan pertama kali diluncurkan pada tahun 2016. Seperti MetaMask, MEW utamanya juga berfokus pada jaringan Ethereum.

Wallet ini dapat berinteraksi dengan berbagai dApp berbasis Ethereum/EVM dan juga mendukung NFT. Meskipun demikian, tidak seperti MetaMask, MEW mendukung swap Bitcoin, tetapi kompatibilitasnya dengan jaringan altcoin non-Ethereum/EVM lainnya terbatas.

Secara umum, para kritikus menganggap wallet ini sangat ramah pengguna. Namun sayangnya, pengguna MEW sering menjadi sasaran serangan phishing.

3. Coinbase Wallet

Coinbase Wallet

Coinbase meluncurkan non-custodial wallet mereka sendiri pada tahun 2018, dan telah menjadi pilihan populer di kalangan investor kripto karena pengalaman penggunanya yang sederhana dan familiar. Wallet ini punya kompatibilitas yang lebih besar dengan jangkauan jaringan blockchain yang juga lebih luas daripada wallet yang disebutkan di atas.

Pengguna dapat menyimpan Bitcoin, Ethereum, Solana, dan sejumlah koin maupun token lainnya. Wallet ini berfungsi sebagai ekstensi peramban seperti halnya MetaMask dan pengguna juga bisa berinteraksi dengan dApp dengan cara yang sama. Biaya yang dikenakan oleh wallet ini termasuk yang paling kompetitif di pasaran.

Wallet Coinbase sendiri sepenuhnya terpisah dari perusahaan induknya. Artinya, tidak seperti saat membuat akun exchange, tidak ada persyaratan KYC. Wallet ini dapat dihubungkan ke akun Coinbase untuk memudahkan transfer kripto, namun ini opsional.

Berbeda dengan MetaMask dan MyEtherWallet, kode di balik wallet Coinbase bukanlah sumber terbuka. Meskipun hal ini mungkin bukan masalah bagi banyak investor kripto, para puritan desentralisasi cenderung tidak mempercayai kode yang tidak terbuka untuk pengawasan publik.

4. Trust Wallet

Trust Wallet

Trust Wallet yang didukung oleh Binance juga adalah penyedia non-custodial wallet populer. Trust Wallet kompatibel dengan berbagai blockchain dan juga mendukung beragam dApp di ekosistem Ethereum dan yang kompatibel dengan EVM. Selain itu, wallet ini juga mendukung NFT dan koleksi seni digital. Pengguna dapat menjalankan staking kripto proof-of-stake secara langsung di dalam aplikasinya.

Wallet ini memiliki fitur pertukaran internal, di mana pengguna dapat melihat harga dan grafik tanpa harus meninggalkan platform. Wallet ini memiliki lapisan keamanan tambahan, termasuk pemindaian biometrik opsional dan kode PIN. Seperti MetaMask dan MyEtherWallet, kode Trust Wallet adalah kode sumber terbuka. Selain itu, seperti halnya wallet lainnya dalam daftar ini, para kritikus menganggap wallet ini sangat ramah pengguna.

5. Crypto.com DeFi Wallet

Crypto.com DeFi Wallet

Crypto.com DeFi Wallet menawarkan kepada pengguna platform Crypto.com cara yang mulus untuk memindahkan aset mereka ke non-custodial wallet dan mengakses berbagai fitur. Seperti yang tersirat dari namanya, wallet ini memberikan pengguna akses yang mudah ke berbagai aplikasi dan produk DeFi. Sehingga, mereka dapat memungkinkan pengguna untuk dengan mudah menghasilkan imbal hasil atas aset mereka.

Wallet ini memungkinkan pengguna untuk menyimpan aset digital di berbagai blockchain dan ekosistem, termasuk dukungan untuk NFT. Selain itu, mereka juga punya fitur swap yang memungkinkan pembelian dan penjualan token dengan mudah. Seperti banyak wallet lain dalam daftar ini, wallet Crypto.com juga berfungsi sebagai ekstensi peramban yang meningkatkan kegunaan saat pengguna menjelajahi platform DeFi.


Keamanan Non-custodial Wallet

Tak bisa dimungkiri, mengambil keputusan tentang jenis crypto wallet apa yang akan digunakan merupakan hal yang rumit bagi setiap investor kripto. Dan pada akhirnya, setiap individu perlu mempertimbangkan preferensi mereka sendiri mengenai seberapa banyak kontrol yang mereka inginkan atas aset kripto mereka, serta preferensi mereka terkait keamanan versus kemudahan penggunaan. Setiap jenis crypto wallet memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Non-custodial wallet sendiri, secara umum dianggap lebih aman daripada kebanyakan jenis crypto wallet lainnya bagi banyak pengguna, karena berbagai alasan. Crypto wallet jenis ini tidak memiliki risiko pihak lawan seperti halnya custodial wallet. Selain itu, cryptocurrency diciptakan untuk memungkinkan pengguna memiliki kendali penuh atas aset mereka sendiri. Sedangkan ketika Anda menyerahkan aset Anda kepada pihak lain, tidak ada jaminan bahwa mereka tidak akan meminjamkannya, kehilangannya, atau bahkan mempertaruhkannya.

Meski demikian, hal yang perlu diketahui adalah bagi orang-orang yang belum terlalu menguasai teknologi, layanan kustodian mungkin menjadi opsi yang lebih bijak. Namun, dengan hanya menyimpan aset Anda di cold storage, yang terputus dari koneksi internet, dan tanpa mengungkapkan kunci privat Anda ke siapa pun, aset Anda akan jadi lebih aman. Pada akhirnya, keputusan mengenai bagaimana dan di mana menyimpan aset kripto Anda sepenuhnya ada di tangan Anda sendiri.

Pertanyaan yang Sering Ditanyakan

Apa itu non-custodial wallet?

Apa perbedaan antara custodial wallet dan non-custodial wallet?

Apakah Coinbase adalah non-custodial wallet?

Apakah Trust Wallet adalah non-custodial wallet?

Apakah MetaMask adalah non-custodial wallet?

Apakah non-custodial wallet lebih aman?

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori