Trusted

Belum Bayar Utang Lebih dari US$600 Juta, Genesis Akhirnya Gugat Perusahaan Induknya Sendiri

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Genesis Global Capital (GGC) menggugat induk perusahaannya sendiri, yaitu Digital Currency Group (DCG), untuk membayar kembali pinjaman.
  • Pinjaman itu memiliki jumlah pokok lebih dari US$600 juta dan sudah jatuh tempo pada bulan Mei lalu.
  • DCG disebut meminjam hingga US$500 juta di 4 pinjaman berbeda dari Genesis pada tahun 2022.
  • promo

Genesis Global Capital (GGC) menggugat induk perusahaannya sendiri, yaitu Digital Currency Group (DCG), untuk membayar kembali pinjaman dengan jumlah pokok lebih dari US$600 juta.

Gugatan itu terkait beberapa pinjaman DCG yang belum dibayar kepada Genesis dan jatuh tempo pada bulan Mei lalu.

Pengacara Genesis pada hari Rabu (6/9) mengatakan dalam berkas di pengadilan kebangkrutan di Amerika Serikat (AS), bahwa DCG dan Genesis menandatangani perjanjian pinjaman.

Menurut dokumen itu, DCG meminjam hingga US$500 juta di 4 pinjaman berbeda dari Genesis pada tahun 2022. Sementara itu, DCG International (DCGI) meminjam 18.697,74 bitcoin dari Genesis pada tahun 2019.

Saat ini, DCG berutang US$500 juta dan DCGI punya utang 4.550,45 bitcoin atau sekitar US$117,46 juta kepada Genesis. Sebagai informasi, baik Genesis dan DCGI adalah anak perusahaan DCG.

Selain itu, Genesis juga mencari biaya keterlambatan pembayaran dan bunga yang masih harus dibayar kedua entitas itu. Sebab, itu adalah properti yang dapat dimanfaatkan Genesis dalam kasus kebangkrutannya.

DCG Belum Lunasi Pinjaman yang Jatuh Tempo pada Mei 2023

Dalam dokumen pengadilan terpisah yang juga diajukan pada hari Rabu, pengacara Genesis mengatakan bahwa bisnis pinjaman kripto mereka dan DCG menandatangani perjanjian pinjaman induk yang diubah dan dinyatakan kembali pada 10 November 2022.

Masing-masing dari pinjaman tahun 2022 itu memiliki tanggal jatuh tempo yang diperpanjang atau normal pada tanggal 9, 10, dan 11 Mei 2023.

Selain itu, DCGI menandatangani perjanjian pinjaman induk dengan Genesis pada 21 Juni 2019, dengan tanggal jatuh tempo yang diperpanjang pada 11 Mei 2023.

Berdasarkan perkembangan lebih lanjut, DCG tampaknya ingin mengubah pinjamannya menjadi Pinjaman Terbuka atau pinjaman tanpa tanggal jatuh tempo, dengan memberi tahu Genesis pada 9 Mei lalu. Namun, Genesis tidak menyetujui konversi itu, dan mempertahankan haknya untuk dibayar kembali.

Berdasarkan berkas terbaru yang diajukan Genesis ke pengadilan kebangkrutan, pinjaman DCG dan DCGI jatuh tempo pada tanggal 11 Mei 2023 dan belum juga dilunasi.

Klarifikasi dari Pihak DCG tentang Aksi Gugat Genesis

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara DCG mengatakan bahwa, “Genesis telah setuju untuk menunda tindakan pergantian [atas pinjaman] tersebut, sehingga kami dapat bergerak maju dengan mendokumentasikan kesepakatan prinsip yang dicapai dengan Genesis, Komite Resmi Kreditur Tanpa Jaminan (UCC), dan DCG,” terang juru bicara DCG.

Perwakilan dari DCG itu menambahkan, “Kami sedang mendokumentasikan forbearance agreement [ketika pemberi pinjaman mengizinkan peminjam untuk ‘menghentikan sementara atau mengurangi’ pembayaran utang] dan berharap untuk segera mengajukannya ke pengadilan. Pada saat itu, kami akan memulai distribusi dana dan melanjutkan jalan menuju pemulihan yang signifikan bagi para kreditur Genesis.”

Genesis Terseret dalam Krisis Crypto Winter 2022

Berdasarkan catatan BeInCrypto, Genesis Global Capital (GGC) adalah anak perusahaan dari Genesis Global Holdco (GGH).

Genesis Global Holdco mengalami pukulan keuangan yang parah setelah runtuhnya hedge fund Three Arrows Capital (3AC) dan FTX Group pada 2022.

Genesis kemudian mengajukan perlindungan kebangkrutan pada 20 Januari 2023, dengan berutang sekitar US$3,6 miliar kepada 50 kreditur terbesar tanpa jaminan.

Pada kala itu, Genesis Global Holdco mengajukan perlindungan kebangkrutan bersama 2 anak perusahaannya, yaitu Genesis Global Capital (GGC) dan Genesis Asia Pacific (GAP).

Sejak saat itu, DCG dan Genesis terjerat dalam perselisihan di muka publik dengan crypto exchange Gemini yang merupakan salah satu klien dari Genesis.

Dalam perkembangannya, Gemini resmi menggugat DCG dan Barry Silbert, pendiri dan CEO DCG, pada 7 Juli lalu. Cameron Winklevoss, co-founder Gemini, menuduh Barry Silbert sebagai arsitek dan dalang penipuan DCG dan Genesis terhadap para kreditur.

Langkah ini diambil setelah Cameron Winklevoss memberi ultimatum kepada Barry Silbert pada 4 Juli untuk segera membayar dana sekitar US$630 juta yang sudah jatuh tempo pada bulan Mei lalu.

Bagaimana pendapat Anda tentang Genesis yang akhirnya gugat DCG? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori