Lihat lebih banyak

Bittrex Dapat Izin Ajukan Utang 250 BTC untuk Proses Kebangkrutan

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Bittrex akan mengajukan utang sebanyak 250 BTC pada induk usahanya, Aquila Holdings, untuk proses kebangkrutan yang sedang dijalani.
  • Pinjaman dari Aquila Holdings ini termasuk opsi menguntungkan daripada pinjaman kebangkrutan lainnya. Salah satunya karena bunga pinjaman yang relatif rendah.
  • Bittrex sendiri memiliki aset dan liabilitas masing-masing sebesar US$1 miliar dengan jumlah kreditur lebih dari 100 ribu.
  • promo

Bittrex, platform kripto yang baru saja menyatakan kebangkrutan, mendapatkan lampu hijau dari pengadilan untuk meminjam sejumlah dana guna mendanai proses kebangkrutan Bab 11 (Chapter 11 Bankruptcy). Rencananya, Bittrex akan meminjam utang pada induk usahanya, yakni Aquila Holdings, sebanyak 250 bitcoin (BTC) atau sekitar US$7 juta.

Namun, itu hanyalah dana awal untuk mendanai kebutuhan Bittrex. Pasalnya, pada Juni mendatang, Bittrex mengaku akan kembali meminta izin pada pengadilan agar bisa mendapatkan utang tambahan sebesar 450 BTC atau sekitar US$19,7 juta berdasarkan harga Bitcoin saat pengajuan.

Persetujuan terhadap pengajuan utang Bittrex bukanlah tanpa alasan. Hakim Kebangkrutan AS, Brendan Shannon, menuturkan bahwa dengan langkah itu, Bittrex bisa memastikan proses penghentian operasional yang mulus guna melindungi aset pelanggan.

Selain itu, persyaratan yang diberikan oleh pemberi pinjaman juga lebih menguntungkan dibanding jenis pinjaman kebangkrutan lainnya. Aquila Holdings akan memberikan suku bunga relatif rendah, yang mencapai 4%, dan perlindungan bawaan terkait volatilitas harga Bitcoin.

Lalu, karena fasilitas pinjaman yang diajukan dalam bentuk mata uang digital, perusahaan juga berniat untuk mengembalikannya dalam bentuk yang sama. Namun, pengadilan rupanya memutuskan bahwa Bittrex tidak akan dipaksa untuk membayar lebih dari 110% atas nilai Bitcoin saat ini, jika nantinya terpaksa harus mendapatkan lebih banyak BTC untuk pembayaran.

“Pengadilan juga menyetujui perlindungan privasi sementra yang memungkinkan Bittrex menghapus nama pelanggan dari dokumen pengadilan,” jelasnya, seperti dilaporkan oleh Reuters.

Bittrex sendiri memiliki aset dan liabilitas masing-masing sebesar US$1 miliar dengan jumlah kreditur lebih dari 100 ribu. Perusahaan percaya bahwa jumlah aset yang dimilikinya cukup untuk melunasi kewajibannya pada pelanggan yang tersisa.

Bisnis Bittrex di Amerika Serikat Kurang Menguntungkan

Seperti diketahui, pada Mei lalu, Bittrex dan beberapa entitas afiliasinya menyatakan bangkrut. Afiliasi perusahaan yang dimaksud adalah Desolation Holdings LLC, Bittrex Malta Holdings Ltd dan Bittrex Malta Ltd. Adapun Aquila Holdings sendiri merupakan entitas berbeda dari Bittrex dan tidak mengajukan kebangkrutan.

Pengumuman kebangkrutan Bittrex terjadi tidak lama setelah mengumumkan tutup operasi di Amerika Serikat (AS). Perlu diketahui bahwa berhentinya operasi perusahaan tidak terjadi secara global, melainkan hanya bisnis yang berada di AS. Sementara itu, unit usaha Bittrex yang melayani pelanggan berada di luar wilayah AS akan tetap beroperasi secara normal.

Dalam pengakuannya, Bittrex menyebut bahwa lingkungan peraturan yang tidak bisa dipertahankan di AS menjadi alasan perusahaan untuk menutup operasinya di sana.

Langkah Bittrex untuk menutup operasinya di AS sepertinya sudah dipikirkan secara matang. Ternyata kontribusi yang dihasilkan dari sana juga tergolong mini. Afiliasi Bittrex yang berada di Liechtenstein dan Bermuda justru berkontribusi jauh lebih besar, yakni sekitar 77% dari 5,4 juta pengguna.

Layani Pelanggan Terlarang

regulasi kripto Paxful SEC crypto Bittrex

Sebelum akhirnya mengajukan kebangkrutan, Bittrex juga sempat terbukti bersalah dan bersedia untuk membayar denda sebesar US$29 juta pada regulator. Hal itu dikarenakan perusahaan melayani transaksi pelanggan yang berasal dari wilayah yang selama ini di embargo oleh barat, yakni Kuba, Suriah, Iran, Sudan, dan Krimea. Pelanggaran Bittrex karena tidak patuh pada aturan anti-money laundering (AML) di sejumlah negara yang bersengketa.

Kemudian, di 17 April lalu, Bittrex digugat oleh SEC karena dituduh melanggar aturan sembari menghasilkan pendapatan hingga US$1,3 miliar. Lembaga regulator itu menyebut bahwa Bittrex kadang bertindak agen pialang, exchange, dan kliring; namun tidak mendaftarkan dirinya ke SEC.

Bagaimana pendapat Anda tentang kondisi Bittrex yang mengajukan utang untuk mendanai proses kebangkrutan? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori