Lihat lebih banyak

BlockFi Dapat Izin untuk Kembalikan Dana Pelanggan

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • BlockFi berhasil mendapatkan persetujuan dari Hakim Pengadilan Kebangkrutan Amerika Serikat (AS), Michel Kaplan, untuk melakukan likuidasi.
  • Selain itu, BlockFi juga diizinkan untuk melakukan pembayaran kepada beberapa kreditur dan pelanggannya sebagian dalam bentuk Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH).
  • Meski begitu, BlockFi masih tetap berkewajiban menyelesaikan permasalahannya dengan FTX dan beberapa entitas kripto yang bangkrut lainnya.
  • promo

Rencana pemulihan dana pelanggan dari BlockFi kian dekat. Perusahaan yang kini bangkrut itu baru saja mendapatkan persetujuan dari Hakim Pengadilan Kebangkrutan Amerika Serikat (AS), Michel Kaplan, untuk melakukan likuidasi aset guna menyelesaikan permasalahannya dengan para pelanggan dan kreditur.

Menurut laporan Bloomberg, pada persidangan yang digelar pada Selasa (26/9) kemarin, Kaplan mengatakan pihaknya bakal memberikan izin BlockFi untuk melakukan pembayaran kepada beberapa kreditur dan pelanggannya sebagian dalam bentuk Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH).

Aksi ini menjadi titik terang bagi rencana restrukturisasi perusahaan. Terlebih lagi, mengingat BlockFi sudah mengajukan usulan sebanyak 3 kali, namun selalu berujung mentah dan urung dijalankan.

Komite Kreditur BlockFi Sempat Ajukan Keberatan

Di bulan Juni kemarin, Komite Resmi Kreditur Tanpa Jaminan BlockFi mengajukan keberatan terhadap usulan perusahaan kala itu. Komite tersebut menawarkan beberapa alternatif penyelesaian masalah. Salah satu alternatif yang ditawarkan adalah membuka ekslusivitas untuk menyelesaikan kepalilitan dengan rencana yang tidak mencakup pembebasan yang seharusnya tidak dilakukan.

Firma hukum global Baker McKenzie, dalam laporannya, mengungkapkan Komite menganggap bahwa kasus reorganisasi telah selesai. Lalu, mengacu pada laporan investigasi, terlihat bahwa manajemen BlockFi harus bertanggung jawab atas kesalahan pemberian pinjaman senilai US$400 juta yang diberikan pada afiliasi FTX, yaitu Alameda Research.

“Sudah waktunya untuk mengakhiri semua ini dan memperlihatkan pada Komite siapa sebenarnya Zac Prince [co-founder dan CEO BlockFi], serta berapa banyak keuntungan pribadi yang dia peroleh dari perusahaan,” jelas Komite.

Namun, dalam perkembangannya, kisruh antara perusahaan dengan Komite akhirnya dianggap selesai. BlockFi pun diizinkan untuk menutup bisnisnya, serta mengembalikan sebagian utangnya di akhir tahun. Pengadilan memilih jalan untuk terus menjalankan usulan dengan mengesampingkan tuntutan dari kreditur.

Di samping itu, keberatan dari Departemen Kehakiman (DOJ) AS terhadap rencana restrukturisasi BlockFi yang dianggap bakal melindungi pengurus perusahaan juga tidak dijadikan pertimbangan oleh pengadilan.

“Keberatan dari pengawas kebangkrutan Departemen Kehakiman (DOJ) AS dan pemangku kepentingan lainnya terhadap pembebasan hukum yang menguntungkan manajer senior BlockFi dalam rencana likuidasi akan dikesampingkan,” jelas Kaplan.

Pihak pengadilan sepertinya memiliki pandangan tersendiri terkait kasus yang mendera BlockFi. Sebelumnya, pada Mei kemarin, Kaplan juga sudah menyetujui agar perusahaan mengembalikan US$297 juta dana pada para nasabah. Namun, hanya pelanggan yang menggunakan wallet untuk menyimpan dananya yang berhak mendapatkan pengembalian.

Masih Bersengketa dengan FTX

Meski begitu, tahapan yang harus dilewati perusahaan masih cukup panjang. Pasalnya, BlockFi tetap berkewajiban menyelesaikan permasalahannya dengan FTX dan beberapa entitas kripto yang bangkrut lainnya. Hasil dari litigasi tersebut akan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan pemulihan dana terhadap 100 ribu krediturnya kelak.

Nilai klaim yang dimiliki BlockFi terhadap FTX, Alameda, dan Three Arrows Capital (3AC) sendiri tergolong jumbo, yakni lebih dari US$1 miliar.

Di sisi lain, masing-masing pihak juga tengah menggugat BlockFi untuk bisa mengembalikan dananya. 3AC mengeklaim bahwa ada kewajiban yang harus dikembalikan oleh BlockFi senilai lebih dari US$220 juta.

Sementara itu, FTX memiliki 6 tuntutan terhadap BlockFi. Salah satu dari tuntutan tersebut adalah US$279,6 juta yang berhubungan dengan perjanjian FTX dan US$124,42 juta sebagai klaim penghindaran pembayaran. Tetapi, dalam nota keberatannya di Agustus kemarin, perusahaan menolak untuk melakukan pembayaran dan menganggap bahwa dirinya sendiri adalah korban, karena harus kehilangan properti senilai lebih dari US$1 miliar.

Jika semuanya berjalan lancar, kreditur tanpa jaminan BlockFi bisa mendapatkan sekitar 35% hingga 63% dari jumlah utangnya di akhir tahun ini. Namun, itu semua tergantung dari proses litigasi.

Bagaimana pendapat Anda tentang izin bagi BlockFi untuk mengembalikan dana pelanggan mereka? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan X BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori